PERAN ULAMA DAN UMARA DALAM KE KUASAAN

Oleh: YANTI ROHAYATI

IMPIANEWS.COM

Menyikapi pernyataan Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna yang menyatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan para tokoh agama di wilayah Kabupaten Bandung. Dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat. POSKOTA.CO.ID Menurutnya, kehadiran tokoh agama bisa memberikan kontribusi positif tidak hanya urusan spiritual saja tapi ihwal kesejahteraan sosial dan ekonomi warga Kabupaten Bandung. Bupati bandung Dadang Supriatna mengajak ulama, para ustaz, pimpinan pondok pesantren hingga pimpinan ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk bersinergi dalam membangun warganya lebih sejahtera lagi. Ia mengatakan kehadiran seorang pemimpin dan ulama tidak bisa dipisahkan karena memiliki peran sentral yang saling menguatkan dalam membangun budaya arif di masyarakat. Hal ini juga, lanjutnya, menjadi pondasi dalam terciptanya kesejahteraan masyarakat.  

Ulama memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Karena dalam urusan pemerintahan memerlukan peran agama dalam menerapkan aturan. Dan ulama lah yang mengerti tentang keagamaan. Hanya saja sistem saat ini ketika menerapkan suatu kebijakan tidak melibatkan para ulama. Banyak kerusakan yang terjadi mulai dari rusaknya moral para remaja, ketidakadilan dalam hukum dan berbagai kerusakan lainnya diakibatkan dari tidak diikutsertakannya para ulama disana. 

Asas sistem kapitalisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga meminggirkan para ulama dalam menentukan kebijakan merupakan suatu keniscayaan. Apalagi ketika ada ulama yang mengkritik kebijakan mereka, maka ulama tersebut akan di kriminalisasi dengan tuduhan ujaran kebencian. Bagaimana bisa bersinergi antara ulama dengan umara kalau ada dinding pemisah antara mereka. Sistem kapitalis dengan azas manfaat, menjadikan ulama dimanfaatkan pada saat menjelang pemilu untuk meraih dukungan suara. Para wakil rakyat gencar mengunjungi para ulama ketika membutuhkan suara, dan ketika pemilu usai suara ulama baik itu kritik dan saran diabaikan. Kolaborasi dan sinergi yang diwujudkan harusnya bukan untuk melanggengkan kedudukan umara atau membungkam para ulama. Ulama tetap harus berani menyampaikan koreksi dan muhasabah kepada umara.

Maka dari sini akan kita ketahui bahwa para ulama itu adalah orang-orang pilihan. Sebagaimana disampaikan dalam firman Allah SWT:

” Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba kami.” (QS Fathir: 32)

Dalam sistem Islam ulama dijadikan sebagai pihak yang mengontrol penguasa dalam menentukan kebijakan agar tidak bertentangan dengan syariah. Begitupun umara, akan selalu meminta pendapat para ulama dalam menentukan kebijakan tersebut. Begitupun dengan umat, tidak hanya ulama dan umara yang harus bersinergi, dengan umat pun harus bersinergi. Karena tanpa adanya dukungan dari umat pemerintah tidak akan bisa menjalankan pemerintahannya. Tidak seperti saat ini jangankan meminta pendapat umat, pendapat ulama pun pilih-pilih.

Dengan begitu kesejahteraan umat akan terwujud sesuai dengan harapan demi kemaslahatan semua. Maka demi kemaslahatan semua, diwajibkan bagi seluruh kaum Muslim untuk bersinergi bukan hanya dari kalangan ulama dan umara saja, tetapi dengan umat juga untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah.

Post a Comment

0 Comments