Menyambut Lahirnya Kesatria Pembebas Al-Quds

Oleh : N' Aenirahmah

IMPIANNEWS.COM

"Akan selalu ada sebagian kecil dari umatku yang tetap kokoh bertempur menjaga gerbang Damaskus dan sekitarnya, dan menjaga gerbang Baitul Maqdis dan sekitarnya. Tipudaya musuh tidak akan menjatuhkan mereka. Pun mereka akan selalu membela kebenaran sampai tiba hari akhir" .(HR. Abu Hurairah)

Terbukti sudah pujian Rasulullah Saw dalam hadit di atas, mereka adalah para penjaga tanah ribath di Gaza. Bahkan mata dunia  terheran kagum sekaligus memuji kekuatan, kesabaran, kenyakinan dan tekad kuat para pejuang dan penduduk Gaza dalam mempertahankan Palestina serta kesucian al -Aqsha. Rahasianya iman yang menghunjam  sekokoh baja.

Sejak awal Zionis Yahudi merampas Palestina, upaya penduduk untuk mempertahankan wilayahnya tidak pernah berhenti pun hingga saat ini.  Dengan persenjataan seadanya mereka terus gigih berjuang dan melawan, sehingga Israel tidak bisa menguasai tanah Palestina seratus persen.

Merekalah penduduk bumi terbaik yang dipilih Allah Ta'ala. Di setiap generasinya mampu mewarisi keimanan yang kokoh sehingga layak menjadi basis pertahanan umat pada akhir zaman.

Menepis Berbagai Tawaran Solusi

Telah lebih dari 35x Zionis Israel melancarkan serangan terhadap Palestina sejak 1917 hingga kini.

Membuat mereka yang masih memiliki rasa kemanusiaan berfikir dan menawarkan berbagai solusi bagi Palestina, diantaranya :

1. Solusi Two State dua negara atau mengakui kemerdekaan Palestina sekaligus siap hidup berdampingan dengan Israel solusi ini tidak boleh diambil oleh umat, karena sama saja dengan mengakui entitas Yahudi memiliki negara Israel di Palestina. Padahal Palestina adalah negeri kaum muslimin berstatus tanah Kharajiah yang diputuhat oleh Umar bin Khattab.

Wilayah Palestina saat ini hanya 10%  meliputi tepi barat sungai Yordan dan jalur Gaza. Jika mengambil solusi ini sama saja dengan menyerahkan 90% Wilayah Palestina ke Israel.

Mengakui kelahiran negara Israel adalah bathil dan haram. Israel adalah negara agresor imperialis dan penjajah.

Palestina sejatinya sudah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1988. Sebanyak 147 negara dari 193 negara anggota PBB telah mengakui kemerdekaan Palestina sementara ada 55 negara yang tidak mengakui. Salah satunya Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Perancis, Jepang dan Canada.

Pengakuan kemerdekaan Palestina pun seolah tidak berarti, sebab tak ada satu negara pun bahkan badan keamanan PBB bisa menghentikan agresor Israel terhadap Palestina. Lalu apalah artinya kemerdekaan bagi Palestina jika penjajah zionis Yahudi masih bercokol disana.

2. Solusi meminta PBB untuk memberi sanksi pada Israel

Tentara Zionis Yahudi telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Gaza. Dari serangan ini menurut Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF mengatakan setidaknya ada 6.300 anak terluka, 940 anak hilang, diperkirakan rata-rata 420 anak Palestina terbunuh dan terluka setiap harinya di jalur Gaza.

Dari faktanya ini saja jelas PBB tidak mampu bertindak terhadap Israel. Israel telah melanggar Konvensi Jenewa sebagai sebuah komitmen untuk melindungi anak-anak dari konflik bersenjata.

Demikianpun PBB tidak bisa bertindak ketika Israel melanggar hukum internasional tentang penggunaan senjata fosfor putih yang di yakini sebagai alat genosida terhadap warga Palestina.

Inilah bukti bahwa berharap kepada PBB untuk menuntaskan krisis kemanusiaan terhadap Palestina sesuatu yang mustahil.

3. Solusi memboikot barang-barang Yahudi Israel.

Seruan boikot yang dikampanyekan beberapa kalangan terhadap produk-produk Israel patut diapresiasi sebagai bentuk perlawanan terhadap institusi penjajah.

Namun jika diteliti lebih lanjut hal ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penyelesaian masalah Palestina, kenapa? setidaknya ada 3 alasan :

_Pertama_ Institusi Israel didukung oleh negara Barat baik persenjataan maupun kekuatan militernya 

_Kedua_ Banyak perusahaan Yahudi yang produknya dikonsumsi penduduk global

_Ketiga_ Seruan boikot ini hanya lahir dari masyarakat  bukan dari pemerintah sehingga dampaknya lebih kecil.

Kampanye boikot akan signifikan hasilnya jika yang menyuarakan negara. Sebab, negaralah yang memiliki kemampuan untuk menutup seluruh pintu import semua produk buatan Yahudi. 

4. Solusi muslim Palestina berhijrah meninggalkan negeri mereka agar leluasa ibadah

Solusi ini menyesatkan! Sebab, sama saja dengan menyerahkan tanah Palestina kepada Israel tanpa syarat. 

Ibarat ada perampok datang ke sebuah rumah lalu si pemilik malah pergi meninggalkan rumahnya, sudah barang tentu perampok itu akan leluasa membobol dan menguasai seluruhnya.

Opsi ini pun tidak pernah terbersit di benak muslim Palestina karena mereka menyakini bahwa Palestina adalah wilayah yang diberkati. Sebuah tempat yang menjadi indikator baik buruknya penduduk dunia.

Muslim Palestina  adalah kaum muslim yang haus dengan syahid. Mereka menganggap disanalah pintu menuju syahid. Kondisi kematian yang seharusnya didambakan dan dicita-citakan oleh setiap muslim.

Begitupun dengan para muslimahnya, mereka ikut berjuang siang malam secara bergantian menjaga al-Aqsho dari tangan-tangan jahat Yahudi Israel.

Solusi Tuntas Bagi Pelestina 

Penting dipahami bahwa permasalahan Palestina bukan sekedar permasalahan kemanusiaan sebagaimana yang sering diblow-up media. 

Persoalan yang terjadi di Palestina adalah permasalahan akidah.

Tanah suci kiblat pertama kaum Muslimin, tempat yang menjadi tujuan Rasulullah Saw di isra'kan kemudian mi'raj dari masjidil aqso sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat al-Isra ayat 1 telah dirampas oleh Zionis Yahudi.

Dengan demikian, Palestina merupakan negeri yang tidak bisa dipisahkan dengan ajaran Islam dan keimanan. Sehingga membebaskan Palestina dari cengkraman Zionis Yahud bukan hanya tugas penduduk Palestina tetapi menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam dunia.

Zionis Yahudi telah menumpahkan darah muslim Palestina, pembantaian yang membabi buta terhadap perempuan dan anak-anak tak berdosa. Hal ini harus segera dihentikan,  sebab dalam pandangan Islam " _Hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang muslim tanpa hak"_ (HR. An-Nasa'i dan At-Turmudzi).

Membebaskan tanah Palestina tidak mungkin berharap kepada Barat yang sudah pasti berpihak pada zionis Yahudi.

Untuk membebaskan Palestina butuh kekuatan militer yang akan mampu mengalahkan Yahudi dan sekutunya. Kekuatan yang akan memobilisasi jihad dan mengirimkan tentaranya dari seluruh negeri Islam.

Sebuah institusi yang akan mampu mengalahkan Zionis Yahudi dan sekutunya itu adalah Khilafah Islamiyyah. 

Hanya Khilafah yang mampu melindungi kemuliaan rakyat Palestina dan menghadirkan kesejahteraan dan keamanan bagi mereka. Khilafah pula lah yang akan mengembalikan tanah Palestina kepada pemilik yang sah, yakni kaum muslimin.

Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda : " _Sesungguhnya seorang Imam adalah perisai, orang-orang berperang dari belakangnya dan menjadikannya pelindung, maka jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah 'Azza wa Jalla dan berlaku adil, bagi terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya maka ia harus bertanggung jawab atasnya "_ (HR. Bukhari Muslim)

Bagi seorang muslim harus yakin terhadap apa yang dikabarkan Rasulullah Saw termasuk tegaknya kembali kekhilafahan Islam. Lalu apa lagi yang kita tunggu? Sudah saatnya kaum muslimin mengambil langkah dalam perjuangan mewujudkan tegaknya kembali khilafah 'ala Minhaj Annubuwwah.

Wallahu 'alam bishshawab

Post a Comment

0 Comments