Serangan Produk Asing Semakin Bebas Dalam Sistem Kapitalis

Oleh: D. Leni Ernita

IMPIANNEWS.COM

JAKARTA - Pengembangan Project S TikTok masih menjadi sorotan karena diduga sebagai langkah untuk mengoleksi data produk yang laris-manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi sendiri di China.

Langkah TikTok ini sebelumnya sudah dimulai terlebih dahulu di Inggris di mana Tiktok meluncurkan fitur belanja dengan nama Trendy Beat yang menjual barang-barang yang terbukti populer di platformnya.

Pengamat Teknologi Heru Sutadi, mengatakan, Project S ini akan mengancam keberlangsungan UMKM di Indonesia.

”Ini yang kita takutkan di mana produk-produk luar negeri dengan mudah dijual dan masuk ke Indonesia. Karena ini tentu akan berdampak negatif bagi UMKM di Indonesia. Jadi memang harus ada perhatian,” jelas Heru dalam keterangannya, Senin (10/7). 

Ia menilai bila pasar Indonesia diserbu barang impor, justru yang maju adalah negara tempat barang tersebut diproduksi. Sementara Indonesia hanya menjadi pasar dari produk-produk asing tersebut.

Dalam Sistem  Kapitalisme produk-produk asing  sangatlah mudah dan bebas, apalagi dengan adanya pengembangan  project S Tik Tok berjalan di Indonesia yang pastinya akan mengancam keberlangsungan UMKM dalam Negeri. 

Produk asing membajiri tanah air membuat pelaku UMKM Cemas. Pasalnya yang mereka Hadapi adalah pelaku bisnis bermodal besar yang berkuasa saat ini, sehingga dampaknya membuat para usaha lokal terancam gulung tikar.  

Jelas ini akan merugikan pelaku usaha mikro kecil, dan menengah dengan korporasi besar-besaran,  dari aspek modal saja sudah terlihat kalah bersaing, apalagi jika produksi barang, periklanan, hingga harga,  pastinya menjadi hambatan tersendiri bagi UMKM.

Merespons hal ini, Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki mendesak Kemenag agar segera menerbitkan revisi Permendang 50/2020 tentang perizinan usaha, periklanan pembinaan,  dan pengawasan pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Elektronik(PEMBENTUKAN)  untuk melindungi industri UMKM dalam negeri. 

Tetapi, revisi Permendag dan rekomendasi sebagaimana uraian di atas, tentunya belum cukup menjadi solusi mengurai permasalahan banjirnya produk asing. 

Usaha pemerintah ingin, menyelamatkan gempuran produk asing, tetapi di lain pihak, liberalisasi pasar terbuka lebar. Jelas ini tidak sesuai harapan dan realitas.Ingin UMKM selamat tapi kebijakan pasar bebas hingga kini tetap berlanjut dan tidak ada upaya tegas.

Sayangnya, negara justru berperan memuluskan kepentingan korporasi dengan penerapan sistem ekonomi kapitalisme liberal, yang akhirnya peran negara sebatas penyokong bagi kepentingan dan kesejahteraan  negara kapitalis global saja. 

Padahal fungsi negara adalah melayani kepentigan dan kebutuhan Rakyatnya.

Dalam sistem islam negara tidak akan menjadikan UMKM sebagai sumber perekoniam, negara juga tidak akan melarang secara mutlak aktivitas UMKM. Disini negara akan berperan menjadikan industri Strategis sebagai fondasi seluruh kebijakan negara di bidang industri, negara akan mengelola dan mengatur kekayaan alam milik umum, seperti tambang, minyak, bumi, gas, alam dan sebagainya dan mengembalikan hasilnya kepada rakyat. Dengan pengeloaan SDA ini saja, negara akan memiliki pemasukan yang besar untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Para pedagangnyapun mereka harus tetap terikat syariat islam dimana  boleh berdagang  di dalam negeri tetapi barangnya harus yang halal,  tidak boleh melakukan penimbunan kecurangan, pematokan harga, dan masih banyak lagi aturan jual beli dalam sistem Islam harus terikat dengan hukum jual beli sesuai syariat Islam. 

Demikianlah seharusnya dalam sistem islam fungsi negara sebagai raa'in (pengurus urusan  rakyat) sehingga berjalan secara optimal dengan penerapan islam secara kaffah karena negara menerapkan pengaturan ekonomi islam  dan mengatur perdagangan dalam negeri dan luar negeri sesuai syariat Allah SWT. 

Hanya dengan sistem islam  solusi tepat masalah banjirnya serangan  produk - produk asing bisa teratasi karena dalam sistem islam negara tidak akan membiarkan rakyat menghidupi kebutuhannya dengan berjuang sendiri, tetapi negara memberikan Pelayanan dan berbagai kemudahan agar rakyat dapat terpenuhi dalam mewujudkan kesejahteraan hidup. 

Sudah seharusnya kita campakkan sistem kapitalisme dengan sistem islam yang mengatur tata kelola SDA yang sudah Allah ciptakan untuk umat manusia sehingga menjadi kan rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu 'allam

Post a Comment

0 Comments