Planet ini diklaim menjadi satu-satunya yang ditemukan yang memiliki ukuran serupa dengan Bumi, serta orbit yang sebanding dengan planet satu-satunya yang dihuni manusia tersebut. Menurut ilmuwan Antonio Herrera Martin jika ini adalah penemuan yang langka.
"Untuk tahu bahwa ini adalah penemuan yang langka, maka waktu yang dibutuhkan untuk pengamatan bintang induk sekitar lima hari. Tapi planet ini terdeteksi hanya dalam waktu lima jam saja," kata dia seperti dikutip dari situs Express, Senin, 18 Mei 2020.
Kemudian, Martin melanjutkan, ia dan ilmuwan lainnya mengonfirmasi bahwa yang mereka lihat bukan disebabkan oleh sistem lain dan juga bukan kesalahan instrumen. Ia akhirnya berlanjut untuk mendapat karakteristik dari sistem bintang planet ini.
Bintang induk planet tersebut diperkirakan hanya 10 persen dari massa Matahari. Sedangkan untuk planetnya memiliki massa antara Bumi dan Neptunus.
Benda langit itu juga diyakini memiliki orbit antara Venus dan Bumi yang mengorbit bintang induknya.
Karena massa bintang induknya lebih kecil dari Matahari maka satu tahun di sana mencapai 617 hari, sedangkan di Bumi hanya 365 hari. Sering kali ilmuwan menemukan planet ekstrasurya yang ukuran dan orbitnya sama dengan Bumi.
"Teknik menemukannya menggunakan gravitasi lensa kecil (gravitational microlensing). Efek ini jarang terjadi. Hanya satu dari sejuta bintang di galaksi yang terpengaruh," ungkap Martin.
Pengamatan planet layak huni untuk manusia selain Bumi ini dilakukan pada 2018 oleh Optical Gravitatianol Lensing Experiment menggunakan teleskop di Chile dan Korea Microlensing Telescope Network (KMTNet). KMTNet dilengkapi dengan kamera besar yang biasa digunakan untuk mengukur output cahaya dari 100 juta bintang setiap 15 menit. ***