ILUSTRASU kapla tanker pembawa minyak mentah.* /pixabay
IMPIANNEWS.COM (AS).
Amerika Serikat (AS) tiba-tiba saja menjatuhkan sanksi kepada lima kapten kapal Iran.
Dikutip impiannews.com dari Express, ternyata langkah ini diambil dalam rangka menekan pemerintahan Nicolas Maduro di Venezuela.
Pasalnya, kelima kapten kapal tersebut ikut membantu mengirimkan minyak dari Venezuela untuk mendukung Maduro, sedangkan AS mendukung pemerintahan tandingan yang dipimpin Juan Guaido.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengonfirmasi hal itu. Ia menjelaskan kapal-kapal yang diberikan sanksi membawa sekitaar 1,5 juta barel minyak Iran dan komponen terkait untuk menyokong Maduro.
Mike memberi peringatan pada mereka yang bersedia membantu Maduro di dalam krisis lewat perjanjian perdagangan.
Washington memang sedang gencar untuk menumbangkan Maduro dari kursi kepemimpinan di Venezuela.
"Sebagai hasil dari sanksi hari ini, seluruh aset yang dibawa kapten-kapten kapal itu akan disita," tegas Mike.
"Karier dan masa depan mereka akan menderita karena tindakan tersebut," lanjutnya.
"Pelaut mana saja yang bekerja untuk Iran dan Venezuela harus paham, bantuan untuk rezim opresif seperti ini bukan tanpa risiko," sambung Mike.
"Individu dan lembaga terkait akan dikenakan konsekuensi dari AS jika berani berbisnis dengan Iran, Maduro dan kroni mereka," tegasnya lagi.
"Kami akan terus memberi sokongan Dewan Nasional, Presiden sementara Guaido, dan rakyat Venezuela sebagai tanggapab permintaan untuk pengembalian demiokrasi," pungkas Mike.
Pemerintahan AS di bawah Trump memang terus berupaya menghentikan kesepakatan perdagangan energi di antara Iran da Venezuela.
Mereka mengancam dengan ultimatum dan peringatan kepada pelabuhan, perusahaan logistik laut, dan pengasuransi yang bekerja sama dengan kapal-kapal tanker bersangkutan.
Sementara itu, hasil ekspor Venezuela terus mencapai titik paling rendah dalam 70 tahun terakhir.
Negara penghasil minyak bumi dan anggota organisasi OPEC itu benar-benar mengalami kehancuran parah.
Mananggapi upaya sanksi dari AS, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menyebut tindakan itu sebagai 'arogansi yang keterlaluan'.
"(Sanksi itu adalah) bukti yang lebih banyak atas kebencian rakyat Venezuela pada antek-antek Trump," tulisnya di Twitter.
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menyebut upaya AS menekan musuh-musuhnya sama sekali tak berhasil.
Iran telah berhasil mengirim lima kali minyak bumi dari Pemerintahan Maduro sejak April 2020 silam.
Mousavi sendiri memberi peringatan balik pada AS, kedua negara yang disanksi oleh mereka--Iran dan Venezuela--akan tegar menentang semua usaha untuk menekan mereka.***
0 Comments