IMPIANNEWS.COM (Tiongkok).
Tiongkok mengancam negara-negara lain untuk tidak menyelidiki kasus-kasus virus corona.
Pihaknya menyebut bahwa itu terus menerus terjadi, bisa saja akan terjadi perang.
Presiden Tiongkok Xi Jinping telah meminta duta besarnya untuk mengambil pendekatan terus menerus dalam pembelaannya terkait tuduhan pandemi Covid-19.
Berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia menyalahkan Tiongkok atas pandemi tersebut.
Pihaknya juga mengecam tindakan Predana Menteri Australia Scott Morrison yang ingin melakukan penyelidikan, dan menyebut bahwa tindakannya itu bisa berbahaya.
Duta Besar Tiongkok Cheng Jingye bahkan memperingatkan bahwa pelajar dan turis Tiongkok dapat begitu mudah memboikot Australia jika pihak mereka tak bersahabat dengan Tiongkok.
"Saya pikir ke depannya, jika suasana hati berubah dari buruk menjadi lebih buruk, orang pun akan berpikir, mengapa kita harus memihak negara yang tidak begitu bersahabat dengan Tiongkok?" ujar Jingye.
Duta Besar Gui Congyou juga telah meremehkan jurnalis yang ada di Swedia.
Sebuah komentar di situs kedutaan bulan lalu juga menyerang seorang wartawan Swedia terkait artikel tentang dampak sistem politik satu partai Tiongkok terhadap tanggapan virusnya.
“Menggunakan epidemi ini untuk tujuan politik, melancarkan serangan ideologis dan menyebarkan kebohongan atas nama kebebasan berbicara hanya akan mengarah pada sabotase diri. Ini seperti mengangkat batu dan menjatuhkannya sendiri,” kata Congyou.
Dalam hal ini, para kritikus dunia disebut tak hanya menyerang tindakan Tiongkok saja, namun kepemimpinan serta hak untuk memerintah.
“Jika ada yang mencoba menyerang Tiongkok dalam masalah ini, Tiongkok akan dengan tegas melawan balik,” kata Shi Yinhong, profesor Studi Internasional di Universitas Renmin.
Para pemimpin Tiongkok berpikir, jika Tiongkok tidak melawan, maka hal itu hanya akan menyakiti negara itu saja.
Kini para pejabat di Tiongkok telah bersatu menjadi 'Prajurit Serigala' untuk melawan segala tuduhan yang diberikan kepada Tiongkok.
Seperti yang dilakukan oleh Duta Besar Tiongkok di Zimbabwe juga yang mengomel pada tindakan Barat yang disebutnya dengan munafik.
Mereka mengatakan Presiden Amerika Serikat dan pemimpin lainnya mengabaikan pandemi pembuatan bir di negaranya.
Mereka disebut hanya bisa menyalahkan Tiongkok atas pandemi virus corona.
Kedutaan Besar Tiongkok di Berlin memposting surat terbuka kepada Bild yang menuduh media massa telah menyalahkan pandemi di Tiongkok tanpa menghitung berapa banyak kegagalan Jerman dalam mengatasi Covid-19.
"Kebebasan berekspresi memiliki batas," ujar Kedutaan Tiongkok di Spanyol.
Sementara Duta Besar Tiongkok di Thailand menyebut bahwa para kritikus dunia tidak sopan dan menuduh mereka mengkhianati sejarah dalam pertempuran media sosial terkait pandemi Covid-19.
Dalam hal ini, para pejabat Tiongkok membela negaranya dengan menyebut telah mengirimkan peralatan dan tim medis ke berbagai negara.***
0 Comments