IMPIANNEWS.COM (Padang).
Wabah virus corona (covid-19) yang melanda sebagian besar negara di dunia akhir-akhir, termasuk Indonesia ikut menjadi perhatian bagi segenap Panitia Reuni Akbar dan Mubes Ikasmanli (Ikatan Alumni SMAN 5) Padang 2020.
Meski diminta waspada, namun untuk persiapan acara reunian dan mubes, panitia bertekad tetap jalan sesuai rencana semula.
"Kita tetap melihat perkembangan situasi yang terjadi. Jika seandainya nanti Kota Padang dinyatakan dalam level berbahaya wabah corona oleh pemerintah, mau tidak mau kegiatan reuni akbar dan mubes terpaksa kita undur. Yang jelas, persiapan panitia tetap berjalan seperti biasa dulu," ungkap Ketua Ikasmanli Padang, Khalid Saifullah ketika menjawab pertanyaan sejumlah alumni saat rapat panitia di Kuliner Fkan Pauh IX Kuranji, Minggu (15/3/2020).
Ia menyebutkan, saat ini Pemerintah Republik Indonesia seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, baru-baru ini bahwa Indonesia sudah termasuk wilayah darurat corona karena sudah ada sejumlah provinsi yang terkena endemik corona. Di antaranya sebagian provinsi di Pulau Jawa dan Bali serta beberapa daerah di Kalimantan.
"Fenomena ini harus kita sikapi serius. Tapi kita juga tidak boleh panik lalu tidak beraktifitas sama sekali. Ini juga tidak benar. Waspada boleh saja, namun aktifitas sehari-hari harus tetap jalan. Mungkin cuma dibatasi saja," saran Khalid yang juga merupakan aktifitas lingkungan hidup bersama Walhi Sumbar ini, mengingatkan.
Terkait penyaluran dana bantuan sosial untuk pembangunan renovasi mushalla dan anak yatim di SMAN 5 Padang pada tanggal 7 Maret lalu yang bertepatan dengan acara "Grand Lounching" Reuni Akbar dan Mubes Ikasmanli 2020, kata Khalid sebenarnya tidak ada masalah.
"Kalau jumlah dana masing-masing angkatan yang kita kumpulkan, semuanya sudah sesuai prosedur yang ada. Laporan kita transparan dan banyak yang menyaksikan. Cuma kemarin itu ada mis komunikasi sedikit soal bukti kwitansi penyerahan dana bantuan dari alumni angkatan 1998 yang mereka serahkan langsung sebelum acara Grand Liunching tersebut," paparnya.
"Masalahnya, antara jumlah uang yang diserahkan tidak sama dengan bukti kwitansi yang diberikan pihak sekolah. Setelah kita coba konfirmasi lagi, ternyata ada kwitansi yang tercecer. Itu telah diakui pihak sekolah dan mereka berjanji akan menggantinya dengan kwitansi yang baru. Jadi masalahnya sudah klir," sambung Khalid menegaskan.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni Akbar dan Mubes Ikasmanli 2020, Nofrianto didampingi Sekretaris Panitia, Firmansyah menyebutkan, persiapan panitia sejauh ini tidak ada kendala berarti. Bahkan, panitia pun telah berhasil merampungkan proposal guna mencari dana untuk kebutuhan acara yang dimaksud.
"Alhamdulillah, sekarang proposal sudah beres. Kini tinggal pendistribusiannya saja lagi. Untuk itu, saya minta saran dan pendapat dari alumni yang hadir saat ini," kata Ketua Panitia, Nofrianto.
Setelah beragam pendapat dikemukakan sejumlah alumni, akhirnya disepakati untuk sistem penggalangan dana melalui pengurus angkatan masing-masing dan berkoordinasi dengan panitia seksi dana.
"Walaupun panitia seksi dana sudah ada, tapi tidak ada salahnya kita bantu bersama-sama," ucap Noa, panggilan akrab Nofrianto yang diamini hadirin.
Ditambahkannya, untuk masalah kontribusi peserta Reuni Akbar dan Mubes Ikasmanli 2020 tetap seperti keputusan yang ditetapkan yakni menyumbang Rp100 ribu perorang dan pendaftaran dibuka sampai tanggal 20 April mendatang.
Hanya yang dirubah pada kompensasi yang akan diterima peserta nantinya, yakni baju kaos seragam, makan dan snack tetap pada keputusan awal. Sedangkan tambahannya sebagai bentuk cendera mata yang sebelumnya disepakati dalam bentuk piagam akhirnya diganti dalam bentuk stiker saja. (noa).
#tafch
#reuni
0 Comments