massa mendesak pemerintah India mengambil sikap atas konflik antar umat agama yang terjadi di negara itu |
Konflik Hindu-Muslim di India yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka, dikecam keras masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Medan.
Ratusan warga yang mengatasnamakan diri organisasi kemasyarakatan Islam di Kota Medan berdemonstrasi di depan Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) India, Senin, (2/3/2020).
Dalam orasinya di depan Konjen India yang berada di Jalan Uskup Agung A Sugiopranoto 19, Medan, massa mendesak pemerintah India mengambil sikap atas konflik antar umat agama yang terjadi di negara itu.
Konflik yang terjadi menusul revisi Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan itu telah menyebabkan tragedi berdarah, terutama bagi umat Islam di India.
“Kami menuntut kepada pemerintah India untuk segera menghentikan pembantaian kaum muslimin di India,” kata Koordinator Aksi Razali Taat dalam orasinya.
Massa juga mendesak Parisada Hindu Dharma Indonesia untuk bersuara dan mengusulkan kepada pemerintah India segera menghentikan tragedi kemanusiaan itu.
Diketahui, kerusuhan di India pecah selama beberapa terakhir pascapengesahan UU Kewarganegaraan (Citizenship Amendment Act/CAA). UU tersebut dinilai merugikan masyarakat Islam yang ada di India.
Dalam UU Kewarganegaraan India yang baru mengatur percepatan pemberian kewarganegaraan untuk warga dari enam agama yakni Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi, dan Kristen.
Ini berlaku untuk warga yang berasal dari negara tetangga Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan, yang pindah ke India sebelum tahun 2015.
Namun, dalam revisi UU Kewarganegaraan tersebut tidak mencantumkan agama Islam. Revisi ini menuai protes dari warga Muslim India dan berujung pada tindak kekerasan oleh aparat setempat.
Sedikitnya 38 orang dilaporkan meninggal dunia dan 200 orang lebih menderita luka-luka akibat insiden tersebut.
Editor : Maria Christina
#tafch
#medan
#india
#indinesia
0 Comments