Indra Adek salah seorang keluarga besar Ikatan Keluarga Wartawan - Republik Indonesia, (IKW RI). Sumatera Barat telah kembali kepangkuan Illahi, semasa hidupnya seorang yang mudah bergaul dengan siapapun orang dan mudah diajak bicara apa saja selalu nyambung, kami merasa kehilangan sobat terbaik.
Sabtu (21/9) Keluarga Besar IKW RI, Sumbar takziah kerumah duka, sebagian anggota hadir bersama dan disambut dengan deraian air mata ibu kandung Indra Adek mengalir deras ketika Keluarga Besar IKW takziah ke rumah duka, yaitu sahabat, teman dan saudara dari Almarhum.
Tentu kita sangat berharap dan memohon kepala Allah, semoga segala dosa diampuni Allah SWT dan diterima amal ibadahnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan menghadapi cobaan ini.
Ibu berusia 84 tahun ini berjalan tertatih-tatih dari rumah sebelah menuju rumah tempat persemayaman terakhir anak ke 6 nya. Dia bercerita anaknya berjumlah 7 orang, anak lelakinya nomor 5 dan 6 sudah mendahuluinya. Sekarang tinggal 4 anak perempuan dan 1 anak laki-lakinya.
Sakitnya seorang ibu ketika kehilangan anaknya yang meninggal secara tiba-tiba adalah sakit yang tidak ada obatnya sampai saat ini dan saat yang akan datang. Takdir itu ialah anaknya pergi meninggalkannya sebelum si ibu dan si ibu menyaksikan kematian anaknya itu.
Ibu tersebut sakit karena anaknya hilang pergi meninggalkan dia dan tidak bisa kembali lagi. Ibu itu merasa kesakitan di dalam hatinya karena belahan hatinya yang lahir dari rahimnya setelah dikandung selama 9 bulan dan dilahirkan dengan bertaruh nyawa pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. (ss)
0 Comments