Mahyeldi: Membangun Kembali Semangat Kepenulisan di Minangkabau.

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Kehadiran para penulis merupalan sebagai penyambung antara masa lalu dengan masa depan. Ketika penulis tidak lagi menjalankan tugas pokoknya sebagai penulis, maka ia telah memutuskan ketersambungan antara masa lalu dengan masa depan. Ia juga membuat masa lalu sebagai sebuah kegelapan.

Sebagai upaya untuk membangun kembali penulis, Pemerintah kota Padang terus berupaya membina generasi muda untuk berkarya, Pemerintah Kota Padang terus berusaha dan memberikan peluang bagi generasi muda untuk menorehkan bakatnya.  Karena Penulis adalah salah satu lapangan pekerjaan yang menggiurkan memberikan penghasilan. Hal ini dikatakan Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah sebagai narasumber pelatihan swasunting kelas editor Ikatan Guru Penulis dan Penggiat Literasi (IGPPL) tingkat Sumatera Barat di Hotel Axana sabtu 24/8/2019.


Menurutnya, penulis pemula dapat dilakukan dan diberikan dorongan serta motivasi kepadanya. bahwa menulis adalah salah satu cara terbaik dalam mengaktualkan pemikiran. Banyak orang memiliki pemikiran besar, namun tidak semua pemikiran besar bisa dilakukan. Salah satu sebabnya karena ia tidak pernah dituliskan.

Disebutkan Mahyeldi, Pada awal abad 20, setidaknya ada 26 penerbit buku yang didirikan oleh kolonial  cina ataupun pribumi di Kota Padang. Berarti untuk wilayah Sumatera Barat, kota Padang merupakan inti dari perbukuan. Banyak penerbit yang lahir dari Sumatera Barat dan sebagian besarnya berada di kota Padang telah ikut berperan besar dalam memunculkan nama-nama penuis seperti A.Damhoeri, H.Abdullah Ahmad, Abdullah Abdul Karim, Hamka, Marah Rusli, Abdul Moes dan banyak lagi yang lainnya.

Mengingat beberapa hal diatas, perlu dipahami bahwa awal abad 20 merupakan puncak kepenulisan oleh orang Minangkabau.Tulisan yang berkuitas diterbitkan oleh penerbit besar seperti balai pustaka, justru diisi oleh putera terbaik Minangkabau,"Ujarnya.

Harapnya, melalui kebijakan Pemerintah dengan sistim e-katalog, setidaknya ikut mempengaruhi upaya untuk memunculkan penulis muda yang handal dan berbakat di Minangkabau khusunya di Kota Padang.

Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, setiap generasi yang memiliki keinginan kuat untuk menulis harus membekali dirinya sedemikian rupa serta menghindari dari sipat ketergantungan pada pihak lain. Seperti menyunting sendiri naskahnya atau mengedit naskah miliknya adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki  oleh setiap penulis tersebut. Dan penulis harus tumbuh menjadi penulis mandiri dan bercirikas.

Penulispun harus mampu membangun jaringan seluas dan sekuat mungkin. Para penulis pemula harus menyadari dalam mengembangakan usaha kepenulisannya, tidak bisa sendiri, melainkan butuh banyak orang di dalamnya tempat berbagi. Dan mampu memanfaatkan teknologi internet semaksimal mungkin sehingga pemasaran tulisannya bisa lebih berdaya dan berhasil guna. Katanya. (ydt)

Post a Comment

0 Comments