Kadisparbud Arfian : Prilaku Adat dan Budaya Erat Kaitannya dengan Kepariwisataan.

IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Implementasi Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) menghadapi tantangan berat di era kemajuan teknologi dan informasi saat ini. Tantangan tersebut di antaranya munculnya nilai-nilai baru globalisasi yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat, khususnya generasi muda.

Hal itu diungkapkan Ustad Maigus Nasir selaku pembicara dalam Sosialisasi Implementasi ABS – SBK di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Selasa (27/08/2019).

Menurut Maigus, nilai-nilai ABS – SBK perlu ditanamkan kembali melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi dan mengoptimalkan pendidikan agama serta pesantren ramadhan. Penguatan lembaga adat dan peran pemuka agama juga harus lebih diprioritaskan.

“Pendidikan agama serta pesantren ramadhan harus dioptimalkan dan pentingnya penguatan lembaga adat dan peran pemuka agama,” ujarnya.

Sosialisasi yang diadakan Kelurahan Rawang ini juga menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Arfian serta Camat Padang Selatan Fuji Astomi selaku nara sumber.

Kadisparbud Arfian memaparkan terkait menumbuhkan perilaku, adat dan budaya dalam masyarakat. Perilaku, adat dan budaya ini erat kaitannya dengan kepariwisataan.

“Wisatawan tertarik datang dan akan betah berada di suatu tempat bila masyarakatnya memiliki perilaku yang baik dan budaya yang kuat. Ini suatu menarik bagi wisatawan,” kata Arfian.

Sementara itu, Camat Padang Selatan menekankan pentingnya menguatkan kembali implementasi ABS – SBK di Kelurahan Rawang. Wilayah ini termasuk unik, tidak hanya dihuni warga Minangkabau tetapi juga sudah berbaur dengan berbagai etnis dan agama.

“Penduduk Rawang yang hetrogen bukan kendala penginplementasian ABS-SBK. Masyarakat justru akan kebih dapat saling menghargai dengan tuntunan yang mengakar dari budaya sendiri,” ujarnya.

Sedangkan Lurah Rawang Andi Amir menyebut kegiatan ini bagian dari pemberdayaan masyarakat. Peserta sosialisasi yang dihadirkan adalah tokoh-tokoh masyarakat, terdiri dari pemuka adat, pemuka agama, majelis taklim dan bundo kanduang.

Tujuan kegiatan ini, menghidupkan kembali nilai-nilai falsafah Minangkabau, Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah agar lebih membumi di kelurahan Rawang. (ytd)

Post a Comment

0 Comments