Rei Ohashi yang merupakan warga kebangsaan Australia yang selama ini telahmendedikasikan dirinya untuk menjadi relawan pengajar bahasa Inggris di Kabupaten Limapuluh Kota |
Berbagai penghargaan diserahkan oleh Bupati Limapuluh Kota, Ir. H. Irfendi Arbi, M.P saat puncak peringatan hari Pendidikan Nasional 2019 di Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (2/5) di lapangan sepakbola Singa Harau, Sarilamak.
Salah satunya penghargaan yang diserahkan oleh orang nomor satu di Kabupaten Limapuluh Kota tersebut diterima oleh Rei Ohashi yang merupakan warga kebangsaan Australia yang selama ini telahmendedikasikan dirinya untuk menjadi relawan pengajar bahasa Inggris di Kabupaten Limapuluh Kota.
Selain penghargaan yang didapatkan oleh Rei Ohashi, penghargaan yang diserahkan oleh Bupati Irfendi Arbi pada saat itu adalah piagam penghargaan kepada guru-guru Limapuluh Kota yang telah berhasil menjuarai Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, dengan berbagai macam kategori dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.
Dalam kategori lomba guru berprestasi di tingkat TK, juara 1 diraih oleh Wirdanita,S.Pd yang merupakan guru di TK Sa'adiyah di Kecamatan Mungka. Selanjutnya, ditingkat SD juara 1 lomba guru berprestasi diraih oleh, Gita Ristalia,S.Pd guru SD N 01 Bukik Limbuku, yang juga merupakan juara 1 lomba media pembelajaran ditingkat Provinsi.
Sementara ditingkat SMP juara 1 lomba guru berprestasi diraih oleh, Afdal, S.Pd yang merupakan guru dari SMP N 4 Kecamatan Payakumbuh.
Sedangkan pada kategori Kepala Sekolah Berprestasi, juara 1 ditingkat TK diraih oleh Hendra Mimi, S.Pd yang merupakan Kepala TK Aisyiah Talago, Kecamatan Guguak. Selanjutnya juara 1 Kepala Sekolah berprestasi tingkat SD didapatkan oleh Hermita,S.Pd dari SDN 01 Kecamatan Harau, dan ditingkat SMP juara 1 Kepala Sekolah berprestasi diraih oleh Andriadi,S.Pd yang merupakan Kepala Sekolah SMP N 1 Kecamatan Gunuang Omeh.
Untuk kategori Pengawas Berprestasi juara 1 ditingkat TK diraih oleh Ratna Wilis, S.Pd AUD, M.M yang merupakan pengawas di TK di Kecamatan Guguak, sedangkan ditingkat SD juara 1 diraih oleh Nur Asra Eni, S.Pd yang merupakan pengawas SMP di Kecamatan Lareh Sago Halaban dan untuk tingkat SMP juara 1 pengawas sekolah berprestasi diraih oleh Drs.Nala Atmaja Putra.
Selanjutnya, Bupati pada saat itu juga menyerahkan piagam penghargaan kepada guru-guru yang telah ikut dalam lomba Olimpiade Guru Nasional, diantaranya di bidang matematika tingkat SD diberikan kepada, Dina Gusniati S.Pd, dibidang Tematik tingkat SD diberikan kepada, Intan Yunita S.Pd, pada bidang Matematika SMP diberikan kepada, Indra Muryenti, S.Pd.
Sedangkan dibidang IPA tingkat SMP penghargaan diberikan kepada, Candra Oktafiandi, S.Pd, dibidang IPS tingkat SMP diserahkan penghargaan kepada, Novrizal, S.Pd, dibidang Bahasa Indonesia tingkat SMP diserahkan kepada, Yuli Permata Sari,S.Pd dan terakhir dibidang Bahasa Inggris diserahkan penghargaan kepada, Ilwes Landia, S.Pd.
Dalam pidatonya saat puncak Hari Pendidikan Nasional 2019 itu Bupati Irfendi Arbi yang pada saat itu membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, mengajak seluruh guru dan beserta jajarannya untuk terus bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga masih bisa merayakan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 yang jatuh setiap tanggal 2 Mei ini.
Selanjutnya dirinya menyampaikan pesan agar di Hardiknas ini seluruh pengajar dapat mengawasi perilaku dan sikap peserta didik di tengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat. Meski begitu, para guru juga diminta untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat ajar yang berkualitas.
"Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat," ucap Irfendi yang pada saat itu membacakan pidato Muhajir.
Selain itu Muhajir melalui Bupati Irfendi Arbi meminta semua sekolah dan tempat pendidikan dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Dia meminta para guru bisa menerapkan pendidikan berbasis teknologi tanpa melupakan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
"Saat ini peserta didik kita didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi, mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat," tutupnya.(rel/ul)