Berita penggeledahan rumah Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria oleh penyidik KPK di Perumahan Arsatek Kecamatan Padang Utara pada Kamis pagi cepat menyebar ditengah masyarakat.
Dalam pengeledahan di Jalan Tanjung Karang nomor S 12 RT 02 RW O8 Kelurahan Ulak Karang Selatan tersebut, empat orang terdiri dari dua penyidik berompi KPK dan dua petugas Polisi bersenjata lengkap menyita dua koper sebelum meninggalkan lokasi.
Diketahui pria kelahiran Muara Labuh, Sumatra Barat pada 64 Tahun silam ini merupakan Bupati Solok Selatan yang dipercaya rakyat untuk memimpin selama dua periode, dimulai dari 2010-2015 dan 2016-sampai sekarang.
Sebelum Muzni Zakaria ikut berkompetisi menjadi orang nomor satu di Kabupaten Solok Selatan pada 2010 silam, dirinya pernah diberikan jabatan sebagai Kepala Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang. Kepercayaan itu sejalan dengan gelar akademis yang diraihnya ketika mengambil S2 Engineering dari University of Roorkee, India pada tahun 1988.
Namun paling menarik dari itu semua, baru-baru ini Muzni Zakaria ikut curi panggung dalam kompetisi Pilpres di Sumatra Barat, dimana dirinya bersama Kepala Daerah lain secara terbuka menyatakan dukungan ke Joko Widodo padahal suara akar rumput mendukung Prabowo Subianto.
Sesuai pernyataan Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Jokowi (FKRPJ) Sumatera Barat pada Jumat (22/2/2019) dipantai Gondariah, Pariaman.
Koordinator FKRPJ Sumbar, Mayjen TNI (Purn) Artin Asrin, kepada Covesia.com, mengklaim sebanyak 10 Bupati dan Walikota di Sumatera Barat telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin. Termasuk Muzni Zakaria.
Sampai detik ini, belum ada informasi resmi dari KPK perihal kasus yang menjerat Muzni Zakaria, dimana sampai harus melakukan pengeledahan dikediamannya.
(Habli)