Tradisi ini juga dihadiri Rajo Tigo Selo jampu Lipo, ninik mamak Cati Nan Tigo, ninik mamak tujuh koto |
Warga Nagari Muaro Takung Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung menggelar tradisi Bakaua Adat, Rabu (10/4).Tradisi bakaua adat ini digelar sekali dua tahun masuk ketiga di tompat Makam Palo Koto di Jorong Koto Lamo Nagari Muaro Takung.
Tradisi turun-temurun ini dihadiri, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, anggota DPR RI, Alek Indra Lukman, Endre Syaifoel, Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Hendra Irawan Rahim, unsur forkopimda, anggota DPRD Sijunjung, Sarikal dan Asdawati, Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung, Endra Yuswir Arifin, Camat Kamang Baru, unsur forkopimca, Wali Nagari Muaro Takung Iswadi, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang serta warga setempat.
Tak hanya itu, tradisi ini juga dihadiri Rajo Tigo Selo jampu Lipo, ninik mamak Cati Nan Tigo, ninik mamak tujuh koto, beberapa calon anggota legislatif dan undangan lainnya.
Ninik mamak Tongga Bungsu Nagari Muaro Takung, Parizal.J Dt.Bagindo Sutan, SE mengatakan, bakaua adat merupakan tradisi turun-temurun untuk mengenang jasa dan sekaligus bentuk penghormatan ninik moyang atau pendahulu.
Pria yang menjadi juru bicara pada acara tersebut menyebutkan, tradisi bakaua adat diawali dengan prosesi penyemblihan enam kerbau jantan.Dagingnya, dibagikan kepada warga untuk dimasak dan dinikmati bersama di Tompat Makam Palo Koto.Warga setempat juga menyediakan lamang barambai yang nantinya dibagikan kepada tamu undangannya.
Dalam tradisi itu, warga juga memanjatkan doa kepada Allah SWT agar nagari mereka menjadi nagari yang lebih baik kedepan, dan warganya dijauhkan dari pertikaian dan permusuhan.
Wali Nagari Muaro Takung, Iswadi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada warganya yang telah mendukung sehingga tradisi bakaua adat berlangsung meriah dan sukses.“Terima kasih, kerja sama dan dukungan ini perlu kita pertahankan pada tahun mendatang,” ucap Iswadi.
Sijunjung, Yuswir Arifin mengapresiasi tradisi tersebut.Kabupaten Sijunjung menurutnya kaya akan sejarah dan budaya, termasuk di Nagari Muaro Takung.Apalagi, sebut bupati peraih penghargaan Leadership Award dalam tradisi ini juga diisi kesenian tradisional.
Ia juga mengajak warga mempertahankan tradisi itu secara turun-temurun.Sebab, tradisi ini juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan antar warga di Nagari Muaro Takung.
“Tradisi ini perlu kita pertahankan dan dilestarikan,” kata Bupati Yuswir Arifin yang juga merupakan ninik mamak di Nagari Muaro Takung.- (zet)