Lembaga Afiliasi Penelitian Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung membuat tiga survei berbeda metode terkait Pemilihan Presiden 2019. Hasilnya, semua survei itu mengunggulkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan angka 60-an persen.
“Kita harus jujur, apa adanya hasilnya begitu. Yang mengagetkan justru itu, nyelenehnya di situ,” kata Rektor UKRI Boyke Setiawan kepada Tempo.
Survei perdana berupa jajak pendapat elektabilitas berlangsung 1-12 April 2019 dengan melibatkan responden sebanyak 10.252 orang. Hasilnya Prabowo-Sandiaga meraih 63,2 persen.
Survei kedua dengan metode exit poll pada hari pencoblosan dengan melibatkan 2.200 orang responden di 700 tempat pemungutan suara (TPS). Hasilnya suara pasangan calon nomor dua itu naik jadi 66,4 persen.
Survei pamungkas dengan menggunakan setoran data hasil foto formulir C1 plano kiriman relawan. Jumlahnya 8.420 data yang proses penghitungannya dimulai 17-24 April 2019. Hasil survei yang disebutnya bermetode multistage range itu 62,20 persen untuk Prabowo-Sandiaga.
“Margin of error 2,46 persen, tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Direktur Lapitek UKRI Rochmanijar Setiyadi, 25 April 2019.
Menurutnya, landasan awal survei ini penelitian dari dosen. Momen Pemilihan Presiden dinilai menarik untuk diteliti.
Lapitek mengkoordinir para dosen yang terlibat penelitian. “Di ujung kita lihat hasilnya mau berakhir di rak buku atau publish. Kita sepakat dengan Pak Rektor untuk dipublikasikan,” katanya.
Tim UKRI berharap ada respon dari masyarakat dan hasilnya dinilai menarik.
“Kalau sistem kita mau diforensik atau diaudit kami nggak keberatan,” ujarnya.
Lapitek UKRI tidak mempersoalkan perbedaan hasil survei dengan lembaga lain. ”Kalau ada beda mungkin ada hal-hal yang tidak kami ketahui, tapi data yang kami dapat bisa kami
pertanggungjawabkan, kami terbuka untuk dikritik,” ujar Rochmanijar.
Hasil Pilpres 2019, yang diikuti oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi akan diumumkan KPU pada 22 Mei 2019.
Sumber : tempo.co