Keseriusan Pemko Payakumbuh untuk mengubah ikon Kota Batiah menjadi Kota Rendang mendapatkan tanggapan dan dukungan positif dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat dan BB POM Padang.
Dukungan itu disampaikan Wantimpres, Kayntos Artoko di dalam press confrence dipandu Sekdako Amriul Dt. Karayiang yang digelar di Aula Lantai II Gedung Balai Kota Lapangan Poliko Kota Payakumbuh, Selasa (11/12/2018) pagi.
Menurut Wantimpres Kayntos Artoko, Pemko Payakumbuh sangat gigih memperjuangkan UKM rendang, bahkan hingga ke Jeddah.
"Kami sangat mengapresiasi upaya Pemko Payakumbuh dalam mewujudkan Payakumbuh sebagai Kota Rendang. Penawaran hingga ke Arab Saudi dengan mengikutkan 4 pemilik atau pengusaha UKM rendang. Kita berharap dukungan semua pihak, khususnya pelaku UKM," apresiasi Kayntos.
Kita akan ajukan rekomendasi kepada Presiden agar Payakumbuh diresmikan sebagai Kota Rendang. Berhubung tanggal 18 Desember Presiden akan berkunjung ke Sumbar guna meninjau Kampung 1000 Rumah Gadang di Solok Selatan. Selain itu, direncanakan Presiden akan kunjungan kerja di Pariaman dan Kota Payakumbuh. Momen itu mesti kita manfaatkan secara maksimal," tandas Kayntos Artoko.
Sebelumnya, kepada Wantimpres dan BPOM serta insan pers Walikota Payakumbuh sudah menyebutkan mengapa Ikon Payakumbuh Kota Batiah akan dirubah menjadi Payakumbuh Kota Rendang.
"Kota Batiah juga sebutan bagus. Dan kita akan berupaya mensinkronkan dengan realitanya. Untuk memaksimalkan terwujudnya Kota Rendang, Pemko Payakumbuh secara bertahap telah menyiapkan sarpras pendukung, termasuk Rumah Potong Hewan (RPH) berstandar internasional. Agar bernilai positif dan tidak terkesan mubazir, semua itu mesti kita maksimalkan. Selain itu Payakumbuh juga sudah punya Kampung Rendang. Untuk sentra rendang akan kita optimalkan wilayah Padang Kaduduak, termaauk kantor UPT. BB POM Payakumbuh. Selain pelatihan pagkeging, pelaku UKM rendang juga telah kita bina melalui OPD teknis terkait. Kami berharap pelaku UKM menjadi hero, karena semuanya bergantung kepada pengusaha, Pemko hanya memfasilitasi," jelas Riza Falepi.
"Kehadiran presiden meresmikan Payakumbuh sebagai Kota Rendang adalah Kado Istimewa HUT payakumbuh ke 48 tahun 2018," tandas Riza Falepi
Paparan panjang terkait persiapan yang mesti dijalani juga dibeberkan Kepala BPOM RI melalui Direktur Registrasi Pangan Olahan, Anisyah.
Untuk menembus pasar internasional, Rendang Payakumbuh harus memenuhi standar internasional, halalan thoyyibah, free sale dan free market. Semuanya itu ada prosesur yang mesti dijalani. Dan kami siap memfasilitasi dan membantu terwujudnya cita-cita besar ini," dukung Anisyah
Kepala BB POM Padang Martin Suhendri juga sangat mendukung program favorit Pemko Payakumbuh.
Selama ini warga Payakumbuh sudah dikenal sebagai sentra dan produsen UKM. Kurangbya kesiapan, sehingganya daerah lain yang mendapatkan prestise. Mari kita berbenah demi kebaikan kedepan," pungkas Martin Suhendri usai menjelaskan prosedur yang akan dijalani pengusaha UKM rendang.
Usai menjawab beberapa pertanyaan insan pers, Walikota Payakumbuh bersama Sekdako dan Pimpinan OPD terkait mendampingi Wantimpres dan BPOM meninjau lokasi Sentra Rendang Payakumbuh di Padang Kaduduak Kelurahan Tigo Koto Diate Kec. Payakumbuh Utara.(ul)