Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Dedi Wandra |
Fenomena alam dan tanda kebesaran Allah SWT kembali akan terjadi pada bulan ini.
Informasi dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Dedi Wandra dan Kepala Seksi Bimas Islam Edy Ridwan Jumat (27/7), pada hari sabtu (28/7) mulai pukul 01.24.27 WIB akan terjadi gerhana bulan total (GBT).
Dan kata Dedi Wandra puncaknya GBT akan terjadi pada sekitar pukul 03.21.43 WIB dan berakhir gerhana pada pukul 05.19.00 WIB.
Disebutkan oleh Dedi, peristiwa ini berdasarkan informasi dari Kementerian Agama RI yang diteruskan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat.
Dari itu, Kakankemenag menghimbau agar seluruh masyarakat Islam Pasaman untuk melaksanakan shalat gerhana atau khusuf al qamar yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing, karena ini merupakan kebesaran Allah SWT yang patut disyukuri dan diambil hikmahnya.
“Ini juga merupakan bukti bahwa kita tiada apa-apanya dihadapan Ilahi”, tegasnya.
Ia juga menginstruksikan para Kepala KUA kecamatan untuk mengajak para ulama,ormas Islam, para aparatur pemerintah untuk bersama-sama melaksanakan shalat gerhana bulan di wilayah masing-masing.
Dedi Wandra menyampaikan bahwa shalat khusuf al qamar dua rakaat dan hukumnya sunnah muakkadah dengan dasar hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari yang isinya menyeru untuk melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah SWT.
Berikut tata cara melakukan shalat gerhana yang diawali dengan berniat lalu takbiratul ihram seperti dalam shalat biasa. Membaca doa iftitah, surat al fatihah, kemudian dianjurkan membaca surat yang panjang seperti (al baqarah) sambil dijaharkan seperti dikutip dalam hadits riwayat Bukhari nomor 1065 dan muslim nomor 901.
Lalu rukuk sambil memanjangkan, bangkit dari rukuk (I’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, Rabbana walakal hamdu”.
Setelah I’tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat al fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya, kemudian bangkit dari rukuk (I’tidal) dilanjutkan sujud yang panjang sebagaimana rukuk, lalu duduk diantara dua sujud dan setelah itu sujud kembali.
Seterusnya bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama yang hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Terakhir ditutup dengan salam.
Usai pelaksanaan shalat sunnah, imam menyampaikan khutbah yang berisikan anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah dan memerdekakan budak. (suf78)