H.Abdel Haq berharap santri lulusan RA Al Ikhlas menjadi generasi hebat. |
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman H.Abdel Haq berharap santri lulusan RA Al Ikhlas menjadi generasi hebat.
Dari kacamatanya, pendidikan RA itu merupakan dasar bagi anak menerima ilmu bermanfaat baik agama maupun lainnya yang bertujuan melahirkan genarsi-generasi yang berkarakter mulia, cerdas, mandiri berkualitas dunia akhirat.
Menurutnya peranan guru sangat besar dalam membentuk karakter, berpengaruh positif menciptakan sumber daya manusia yang hebat dan guru RA lebih cepat dikenal serta dikenang anak karena merupakan guru pertamanya di dunia lembaga pendidikan, seperti yang disampaikan oleh salah seorang wali santri Fadhli Azzhhari.
“Semoga menjadi generasi sehat, hebat, cerdas, berkarakter mulia, mandiri dan berkualitas dunia akhirat kelak”, ucapnya penuh harap.
Hal itu disampaikannya di acara perpisahan RA Al-Ikhlas DWP Kementerian Agama Kabupaten Pasaman di halaman kantor setempat Kamis (3/5), dan berdasarkan informasi dari Kepala RA Khairawati ada sebanyak 55 santri yang menamatkan pendidikannya di tahun ini.
Selanjutnya, Abdel Haq saat didampingi Ketua DWP Afrida Herniwati mengatakan pada dasarnya pembelajaran di RA maupun TK perlu memperhatikan prinsip-prinsip diantaranya berorientasi pada perkembangan anak, dimana dalam melakukan kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual.
Maka dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.
Kemudian menurut magester ilmu agama itu juga berorientasi pada kebutuhan anak, kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya.
Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
Prinsip seterusnya adalah bermain sambil belajar merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK/RA. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi atau bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
Dan Abdel Haq memaparkan bahwa perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan, berarti kemajuan perkembangan satu aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.
Di acara tersebut, Khairawati menyampaikan terima kasihnya kepada orang tua yang telah mempercayakan sebagai tempat pendidikan bagi putera-puterinya selama satu atau dua tahun. Hakikatnya RA Al Ikhlas selalu berupaya memberikan pendidikan yang bermutu untuk mewujudkan anak shaleh dan shalehah sesuai visi dari pendidikan milik yayasan DWP Kemenag Pasaman ini.
”Selamat jalan anada, semoga berhasil menambah ilmu di tingkat pendidikan dasar”, ucapnya.
Pihak RA juga menyerahkan bantuan media pembelajaran kepada sejumlah santri yang berasal dari keluarga tidak mampu.(suf78)