Kantor Kementrian Agama Bukittinggi telah melakukan pendataan untuk Calon Jamaah Haji (CJH), dimana jumlah pendaftar terus bertambah.
Bahkan untuk calon jemaah haji yang mendaftar pada tahun 2018 ini, diestimasikan dapat berangkat pada tahun 2034 mendatang.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementrian Agama Kota Bukittinggi H. M. Arsyad menyampaikan kuota haji hingga tahun 2034 ini belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Hal tersebut disampaikan saat ditemui di ruangan kerjanya Jum’at 27/04/2018 terkait ada faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat keberangkatan seorang Calon Jama’ah Haji.
"Seluruh proses keberangkatan dan rentang waktu pemberangkatan diatur oleh Kementrian Agama Pusat, karena ini menyangkut hubungan dua negara antara Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam hal itu ada perjanjian yang disepakati kedua belah pihak, jadi berapa kuota keberangkatan calon jamaah ini pertahunnya tergantung kesepakatan yang telah dicapai," jelasnya.
Lanjut H. M. Arsyad kemungkinan perubahan kuota ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor batalnya seorang calon jamaah untuk berangkat.
Seperti meninggal dunia, sakit dan menarik kembali setoran awal karena sesuatu kepentingan dari pihak calon jama’ah haji itu sendiri, serta faktor lain yakni adanya penambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi.
"Semenjak tahun 2017 lalu kuota haji Indonesia sudah penuh kembali 100 persen dengan memberangkatkan jama’ah sebanyak 221 orang, setelah beberapa tahun sebelumnya kuota ini hanya 80 persen, karena adanya pembangunan dan renovasi di Masjidil Haram, sehingga kuota haji untuk seluruh dunia sempat dikurangi, tidak terkecuali di Indonesia," terangnya.
H. M. Arsyad memaparkan jumlah estimasi Jama’ah Calon Haji Kota Bukittinggi untuk pelunasan tahap I tanggal 16 April s/d 4 Mei 2018 sebanyak 340 orang, sedangkan untuk pelunasan tahap II yang terdiri dari Jama’ah Calon Haji cadangan, Jama’ah yang sudah haji tapi masuk porsi tahun ini serta lansia dan penggabungan yang mendapat porsi dan melunasi tanggal 15-25 Mei 2018 mendatang berjumlah 26 Orang.
"Persiapan jelang keberangkatan tahun itu telah dimulai sejak bulan November 2017 lalu, melalui program menasik haji di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), yakni KBIH Asy-Syifa, Masjid Raya, Masjid Jamiak Birugo, KBIH Masjid Raya, serta juga dilaksanakan di Kantor Kementrian Agama, dibawah bimbingan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bukittinggi," ungkapnya. (Sy)