IMPIANNEWS.COM (Padang).
Hingga malam ini Gunung Api Marapi di Sumatera Barat, telah enam kali mengalami letusan atau erupsi, dengan mengeluarkan abu vulkanik, dan hembusan ke arah timur dan tenggara, tepatnya ke wilayah Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.
Petugas Pos Pantau Gunung Api (PGA) Marapi, Hartanto Prawiro, Minggu (4/6/2017), mengatakan, berdasarkan data yang telah dihimpun hingga pukul 18.00 WIB, telah terjadi enam kali erupsi Gunung Api Marapi, dengan ketinggian kolom abu yang bervariasi.
“Pada periode pengamatan pertama, pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Api Marapi dengan ketinggian 2.891 MDPL yang berlokasi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini mengeluarkan abu vulkanik berwarna abu-abu tebal, dengan tekanan yang berbeda-beda,” jelasnya.
Menurut Hartanto Prawiro, erupsi pertama jam 10.01 WIB ketinggian letusan sekitar 300 meter, dengan warna abu-abu tebal. Getaran gempa sekitar amplitudo 6 mm. Sedangkan erupsi kedua kembali terjadi pada pukul 10.22 WIB, letusan dengan ketinggian lebih kurang 700 meter dengan warna abu abu tebal dan tekananya juga lemah, getaran gempa pada letusan kedua sekitar amplitudo 4 mm.
“Dalam periode ini juga tercatat 6 kali hembusan, dengan amplitudo 4-17 mm, durasi 10 hingga 20 detik, gempa Vulkanik Dalam tercatat satu kali, dengan amplitudo 9 mm, S-P 0,5 detik, durasi 10 hingga 20 detik, serta juga terjadi tiga kali gempa Tektonik Lokal sebanyak tiga kali, dengan amplitudo 33-44 mm, S-P 1-4 detik, dengan durasi 10 sampai 56 detik,” ujarnya.
Sementara itu pada periode pengamatan kedua sambung Hartanto Prawiro, pada pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Api Marapi cerah, angin bertiup lemah ke arah timur. Secara Visual Gunung terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu atau abu-abu tebal, dengan intensitas tebal dan tinggi 150-250 meter di atas kawah puncak.
“Pada periode ini teramati 4 kali letusan atau erupsi, pertama pada pukul 13.06 WIB, tinggi 200 meter ke arah timur, tekanan lemah, amplitudo 2 mm, durasi 13 detik, berikut letusan kedua pada pukul 15.50 WIB, tinggi 250 meter ke arah timur, tekanan lemah, amplitudo 8 mm, durasi 43 detik,” tukasnya.
Letusan ketiga pada pukul 17.35 WIB, abu-abu tebal, tinggi 150 meter, ke arah timur, tekanan lemah, amplitudo 2 mm, durasi 58 detik, serta letusan keempat pada pukul 18.01 WIB, berwarna abu-abu tebal, tinggi 150 meter, arah timur, tekanan lemah, 2 mm, durasi 45 detik.
“Disamping itu juga teramati Hembusan pukul 17.05 sampai dengan 17.20 WIB, warna putih tebal, dengan ketinggian 100 - 150 meter, tekanan lemah arah angin ke timur,” ungkapnya.
Hartanto menambahkan, sebelumnya gunung api merapi itu terakhir erupsi pada 26 september 2012, dengan ketinggian abu vulkanik 1500 meter dan terdengar suara dentuman.
“Sejak itu tidak ada lagi gunung api merapi erupsi, dan baru hari ini sekitar pukul 10.04 Wib gunung api itu kembali meletus (erupsi), namun tidak terdengar suara dentuman. Hingga saat ini status Gunung Api Marapi Sumatera Barat masih tetap pada level dua atau waspada,” tuturnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Api Marapi, dan pengunjung atau wisatawan, tidak diperbolehkan melakukan pendakian pada radius 3 KM dari kawah atau puncak. (YPABCS)
0 Comments