Belum lewat dua puluh empat jam di hari pertama Ramadan, tangis dan darah mengalir di Kota Mayadeen, Suriah. Seperti tak punya nurani, serangan udara dihantamkan jet tempur ke sebuah pusat keramaian dan pemukiman padat di perbatasan Suriah dan Irak.
Ratusan rudal diluncurkan ke penjuru kota, puluhan rumah hancur berkeping-keping, tidak memberikan kesempatan hidup sedikit pun bagi warga sipil di awal bulan suci ini. Informasi terkini yang dilansir Aljazeera Sabtu (27/5) dini hari, operasi militer yang digelar berjam-jam ini menewaskan sedikitnya 106 warga sipil Suriah. Dari jumlah tersebut 42 jiwa di antaranya adalah anak-anak. Lagi-lagi darah kembali mengalir dari tubuh-tubuh mungil yang tak berdosa.
Di tengah menurunnya tensi serangan terhadap Idlib dan Aleppo, serangan ini menjadi kekhawatiran besar, Mayadeen akan menjadi lahan peperangan baru. Bukan hanya Mayadeen, Kota Daraa yang berada di Selatan Suriah sebulan terakhir juga tengah mengalami pertempuran sengit. Jangkauan kehancuran pada negeri mulia ini semakin terus meluas, tanpa tahu kapan nestapa akan berakhir.
Sahabat, Suriah memang sedang terluka, namun Ramadan tetap bergulir di sana. Setelah begitu banyak kehilangan harta dan orang-orang tercinta, jangan biarkan duka kelaparan turut melanda mereka sehingga tak mampu sahur dan berbuka.
#LetsHelpSyria
#BukaHati #PuaskanBerbagi
0 Comments