Meski umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa, menahan emosi, haus dan lapar, akan tetapi sejumlah anak remaja masih terus melakukan tawuran. Bahkan intensitasnya semakin menjadi-jadi.
Tidak saja dilakukan pada malam hari. Bahkan aksi "cakak banyak" itu terjadi setelah salat tarawih maupun salat subuh. Aksi ini cukup meresahkan warga kota.
Bila sudah terjadi bentrok, tak sedikit jatuh korban. Mereka yang terlibat bentrok mengalami luka-luka ringan maupun luka serius.
"Aksi kenakalan remaja ini butuh perhatian serius dari kita semua, terutama para orangtua," ujar Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kemarin.
Sementara itu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Dian Fakri menyebut bahwa pihaknya akan terus memburu pelaku aksi ini. Parahnya, pelaku tawuran tidak saja kalangan remaja, bahkan sudah menjalar ke anak sekolah dasar.
"Ini sudah meresahkan masyarakat, kita akan terus memburu para pelaku tawuran tersebut," tegas Dian.
Perkelahian dalam jumlah banyak ini tidak menggunakan tangan kosong. Tetapi sudah menggunakan senjata tajam berbahaya.
"Samurai, golok, gergaji es mereka gunakan," terang Dian.
Dian mengaku pihaknya bersama kepolisian sudah berkali-kali menggelar razia. Cukup banyak yang tertangkap. Bahkan terakhir, beberapa pelaku tawuran di Jembatan Siti Nurbaya berhasil diamankan.
Dian mewanti-wanti kepada seluruh orangtua yang anaknya terlibat tawuran untuk tidak menyalahkan aparat penegak perda jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat razia. Sebab, dalam setiap razia, pelaku tawuran sering lari ketakutan, dan tak sedikit yang menderita luka-luka karenanya.
"Jangan salahkan kami jika terjadi kepada anak-anak kita semua," tukas Dian Fakri.(tf/ch)
0 Comments