Oleh: Mas’ud Atta Mimy (2110732013)
IMPIANNEWS.COM
Dalam novel klasik The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald, kita dihadapkan pada gambaran cemerlang dan sekaligus kelam tentang American Dream. Ditetapkan pada era 1920-an, yang dikenal sebagai Era Jazz, novel ini mengungkapkan ambisi, cinta, dan kesedihan di tengah glamor dan keputusasaan.
Latar Belakang Buku
Novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald menggambarkan kehidupan di Amerika pada era 1920-an, yang dikenal sebagai Era Jazz. Cerita ini menyoroti bagaimana American Dream—ide bahwa siapa pun bisa sukses dan bahagia dengan kerja keras—sering kali berakhir dengan kekecewaan.
Jay Gatsby, tokoh utama, adalah simbol dari ambisi ini. Dia mengumpulkan kekayaan besar untuk memenangkan kembali cinta masa lalunya, Daisy Buchanan. Namun, usahanya hanya memperlihatkan sisi kelam dari impian tersebut—bahwa kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan. Fitzgerald juga menggambarkan kehidupan para elit, seperti Tom dan Daisy, yang meskipun kaya, hidupnya penuh dengan kebohongan dan ketidakpuasan.
Melalui tokoh Nick Carraway, sang narator, Fitzgerald mengkritik masyarakat kelas atas yang egois dan dangkal. Pada akhirnya, The Great Gatsby mengajarkan bahwa pencarian kekayaan dan status sering kali kosong, dan kebahagiaan sejati membutuhkan makna yang lebih dalam daripada hanya kesuksesan materi.
Gatsby: Simbol Ambisi dan Ilusi
Jay Gatsby, tokoh utama dalam novel ini, melambangkan pencarian akan American Dream. Dengan kekayaan yang diperolehnya secara misterius, Gatsby berusaha meraih cinta Daisy Buchanan, wanita yang ia cintai sejak masa muda. Namun, pencarian ini menunjukkan sisi kelam dari impian Amerika—bahwa kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan, dan cinta yang diidamkan sering kali tidak dapat dicapai.
Kekosongan di Balik Kemewahan
Fitzgerald secara cerdik menunjukkan bahwa kehidupan glamour yang tampak sempurna di Long Island menyimpan kekosongan. Para tokoh, termasuk Tom dan Daisy Buchanan, adalah contoh orang-orang yang kaya namun tidak puas. Meskipun mereka memiliki segalanya, hidup mereka dipenuhi dengan kebohongan dan ketidakpuasan. Novel ini menyoroti bahwa dalam mengejar impian, banyak orang mengorbankan nilai-nilai moral dan hubungan antarmanusia.
Kritik terhadap Masyarakat Kelas Atas
Melalui sudut pandang Nick Carraway, narator yang juga merupakan sepupu Daisy, Fitzgerald mengkritik masyarakat kelas atas yang egois dan dangkal. Nick, yang berasal dari Midwest dan menyaksikan kehidupan glamour di New York, merasa terasing. Ia menggambarkan betapa banyaknya orang yang berusaha mencapai kesuksesan tanpa mempertimbangkan biaya emosional dan etika.
Kesimpulan: Mencari Makna di Balik Ilusi
The Great Gatsby menggambarkan bagaimana American Dream, yang seharusnya menjanjikan kebebasan dan peluang, sering kali berakhir dengan kekecewaan. Fitzgerald mengajak kita untuk merenungkan realitas di balik ilusi, menunjukkan bahwa pencarian kekayaan dan status sosial dapat membawa kehampaan, bukan kebahagiaan. Dengan menggali tema ini, pembaca diajak untuk mempertanyakan nilai-nilai yang selama ini diyakini. Dalam dunia yang terus berubah, pesan dari Fitzgerald tetap relevan, mengingatkan kita akan pentingnya mengejar tujuan yang lebih bermakna daripada sekadar kesuksesan materi.
0 Comments