Negara Gagal Menjamin Makanan Halal dan Thoyyib Bagi Rakyatnya

Penulis:Ai Kurnia 
Komunitas: Muslimah Rindu Surga Coblong Bandung 

IMPIANNEWS.COM

Konsultan Nefrologi anak dari RS.Ciptomangunkusumo(RSCM) dr Eka Laksmi Hidayati SPA (k) meluruskan isu Viral, yang menginformasikan bahwa banyak anak-anak yang menjalani Hemodialisis atau cuci darah di RSCM. Dia menjelaskan meski memang banyak anak yang menjalani Hemodialisis di RSCM, kasus gagal ginjal tidak mengalami lonjakan, dr. Eka mengatakan, RSCM merupakan rumah sakit rujukan nasional yang memiliki layanan khusus cuci darah untuk anak, pasiennya bukan hanya berasal dari Jakarta tetapi juga luar pulau Jawa.

Meskipun tidak ada lonjakan anak penderita gagal ginjal dan berujung cuci darah, keberadaan kasus ini seharusnga menjadi perhatian, karena sebagian kasus erat kaitannya dengan pola konsumsi yang salah dan tidak sehat. Para pengusaha makanan dan minuman memberikan produk yang berisiko membahayakan kesehatan konsumennya jika dikonsumsi terus menerus.

Kejadian riil yang viral saat ini adalah tingginya kasus gagal ginjal pada anak yang dipengaruhi oleh pola konsumsi anak yang tidak sehat. 

Saat ini banyak jajanan dan makanan anak-anak yang mengandung gula dan pewarna makanan yang melebihi batas aturan kesehatan, hal ini terjadi akibat pengusaha yang tidak mengutamakan kesehatan konsumen, tetapi  lebih mengutamakan keuntungan yang besar.

Realita hari ini banyak produk berpemanis yang merupakan produk industri makanan dan minuman di Indonesia, sayangnya produk tersebut tidak sesuai dengan standar kesehatan yang dibutuhkan oleh tubuh, akibatnya makanan atau minuman tersebut bila dikonsumsi lama dikemudian hari akan menimbulkan obesitas dan racun pada anak.

Hal ini wajar dalam kehidupan yang aturannya sesuai yang diterapkan pada saat ini, yaitu kapitalisme, di mana uang menjadi tujuan utama dari proses produksi akibatnya abai dengan aspek kesehatan dan keamanan pangan untuk anak, sehingga tidak sesuai dengan konsep makanan yang halal dan Thoyyib

Sistem hari ini sangat jauh berbeda dengan Islam, kapitalisme akan melakukan apa saja demi keuntungan karena berprinsip mengeluarkan modal sekecil kecilnya dan menghasilkan keuntungan sebesar besarnya tidak peduli halal atau haram, materi yang utama meskipun mendatangkan musibah sekalipun.

Islam mewajibkan negara menjamin kecukupan gizi dan keamanan pangan untuk rakyatnya, halal, dan Thoyyib tentu diutamakan harus sesuai dengan aturan syariat.

Tentu pola hidup sehat diopinikan kepada masyarakat, dengan gizi seimbang dan olahraga teratur tentu disarankan karena dengan kehidupan yang sesuai syariat Islam akan mendatangkan keberkahan, semua kebutuhan masyarakat terpenuhi,baik sandang, pangan maupun papan.

Negara juga akan mengontrol industri pengolahan makanan sesuai dengan ketentuan Islam, karena dengan pengolahan makanan atau minuman yang disesuaikan dengan syariat tentu akan mendapatkan manfaat dan keberkahan bagi yang mengkonsumsinya, untuk itu negara akan menyediakan tenaga ahli untuk melakukan pengawasan dan sanksi yang tegas bagi pihak yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh syariat

Negara akan memberikan edukasi kepada para pengusaha makanan dan minuman ketika pengolahan produk harus sesuai mekanisme ketetapan gizi seimbang, untuk kebutuhan tubuh konsumen yang membutuhkannya, yang tentunya akan menghasilkan produk makanan dan minuman yang terbaik sesuai dengan syariat.

Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan Thoyyib tentunya konsumen akan menghasilkan sesuatu yang baik pada tubuhnya yang akan menjadikan hati yang lurus dan bersih karena mengkonsumsi makanan yang produksinya terikat dengan syariat, tentu mendatangkan keberkahan.

Wallahua lam bishshawab.

Post a Comment

0 Comments