IMPIANNEWS.COM
BATUSANGKAR - Kepala Research Center for Climate Change, Universitas Negeri Padang, dan Dosen di Prodi Fisika, FMIPA UNP, Dr. Nofi Yendri Sudiar, S.Si, M.Si, MCE, dtampil memaparkan materi mengenai sosialisasi mitigasi kebencanaan di Nagari Pasia Laweh, Tanah Datar. Kegiatan yang berlangsung Senin, 12/8/2024 di aula Kantor Wali Nagari Pasia Laweh, Sungai Tarab, Tanah Datar ini merupakan bagian dari program KKN Tematik Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar.
Hadir juga dalam kegiatan ini Wali Nagari Pasia Laweh, Hidayat Dt. Paduko Sirajo, S.Pd, M.Pd.T, Ketua Masyarakat Peduli Tanah Datar, Harry Prima Hidayat, S.Si, Sekretaris BPPD Kabupaten Tanah Datar, Koordinator Divisi Sosialisasi dan Hilirisasi Riset RCCC, Mohammad Isa Gautama, S.Pd., M.Si, Perangkat Nagari, Pembina KKN Tematik, dan diikuti oleh lapisan masyarakat Pasia Laweh, unsur pemuda, siswa sekolah seputaran Pasia Laweh, Bundo Kanduang dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutan pembukaan acara, Bupati Tanah Datar, yang dalam hal ini diwakili oleh Camat Kecamatan Sungai Tarab, A.H Mirza Aziz, S.Sos. Sungai Tarab. Dalam sambutannya, Camat Sungai Tarab sangat menyambut positif kegiatan ini, dan berharap warga Pasia Laweh mampu mempersiapkan diri secara optimal dalam mengantisipasi bencana. Lebih lanjut, Camat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak UIN Batusangkar yang telahmenyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagimasyarakat Pasia Laweh. Tak lupa Camat menyampaikan terima kasih kepada pemateri yang mau berbagi ilmu kepada warga Pasia Laweh.
Kepala LPPM UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Dr. M.Haviz, M.Si, yang sehari-hari adalah dosen di Prodi Biologi, UIN Mahmud Yunus dan merupakan alumni Biologi FMIPA UNP dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang paling efektif sebagai sumber pembelajaran bagi mahasiswa yang sedang mengikuti KKN, karena hakekatnya pengalaman selama bergaul dengan masyarakat adalah pengalaman kuliah tak ternilai dan tidak didapati di bangku kuliah.
Sementara Dr. Nofi Yendri Sudiar dalam sesi materimenekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, disebabkan faktor bencana tidak hanya berdasarkan takdir dan kuasa dari sang maha pencipta, namun ada juga bersumber dari human error. “Contoh paling sederhana, budaya kita dalam membuang sampah, terutama sampah plastik, sebaiknya dikurangi. Plastik adalah materi yang paling sulit dan lama terurai, sehingga saat menjadi sampah ia akan menjadi sumber pencemaran lingkungan dan iklim. Dampak terburuknya dapat berujung kepada bencana, terutama bencana hidrometeorologi,” demikian Nofi.
Nofi juga mengingatkan bahwa puncak debit air hujan diperkirakan masih akan terjadi di musim hujan akhir tahun ini, “Debit air hujan pada bencana galodo Mei lalu ternyata masih di kisaran 140-150 mm. Sementara yang tertinggi itu bisa mencapai lebih dari 350 mm,” demikian Dr. Nofi Yendri Sudiar yang juga merupakan Ketua Asosiasi Pilot Drone Indonesia Sumatera Barat dan Kepala Labor Fisika di Prodi Fisika, FMIPA UNP. *[MIG]
0 Comments