Derita Umat Islam Tanpa Junnah

Oleh: Hesti Muharani

IMPIANNEWS.COM

Serangan pesawat nirawak atau drone terhadap warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar menewaskan puluhan orang, termasuk keluarga dengan anak-anak. Beberapa saksi mata mengatakan para korban selamat terpaksa harus mencari di antara tumpukan mayat untuk menemukan dan mengenali kerabat mereka yang tewas atau terluka. Empat saksi mata, aktivis, dan seorang diplomat menggambarkan serangan pesawat nirawak pada Senin yang menghantam keluarga yang menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh. 

Seorang perempuan hamil tua dan putrinya yang berusia 2 tahun termasuk di antara korban serangan mematikan terbaru di negara bagian Rakhine itu. Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir, di tengah pertempuran antara pasukan junta dan pemberontak. Tiga saksi mata memberi tahu Reuters pada Jumat bahwa Tentara Arakan adalah pihak yang bertanggung jawab, meskipun kelompok tersebut membantah tuduhan itu. 

Milisi dan militer Myanmar saling menyalahkan atas insiden tersebut. Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas atau secara independen menentukan siapa yang bertanggung jawab. Headline tersebur diberitakan oleh VOA Asia Fasifik pada tanggal 08 Agustus 2024.

Tidak jauh beda dengan keadaan muslim yang berbeda di Gaza, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, Sabtu (10/8), bahwa sedikitnya 90 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di wilayah Palestina yang terkepung. Badan tersebut mengatakan tiga roket Israel menghantam sekolah di Kota Gaza, menggambarkan insiden tersebut sebagai “pembantaian yang mengerikan.” Sejumlah jenazah terbakar.Tentara Israel mengatakan pada Sabtu bahwa mereka “menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dengan tepat dan kendali Hamas yang terletak di sekolah Al-Taba’een”. Serangan itu terjadi dua hari setelah pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 18 orang tewas dalam serangan Israel terhadap dua sekolah lain di Kota Gaza, dan militer mengatakan pada saat itu mereka telah menyerang pusat komando Hamas. Israel bertekad untuk menghancurkan kelompok Palestina itu sebagai pembalasan atas serangan mereka pada 7 Oktober. Namun, Israel setuju untuk melanjutkan perundingan minggu depan atas permintaan mediator internasional menyusul diplomasi intensif yang bertujuan untuk mencegah konflik yang lebih luas di kawasan.

Sungguh miris melihat fakta yang terjadi saat ini, penderitaan umat begitu nyata karena ketiadaan pemimpin yang berfungsi sebagai pelindung umat seluruh dunia, kehancuranpun  begitu nyata dalam setiap aspek kehidupan kita. Keadaan yang memilukan umat terus dirundung kenistaan juga kehinaan. Kondisi umat yang kian memprihatinkan, muslim di Rohingya kembali diburu dan di aniyaya. Muslim di Palestia kembali  menjadi sasaran penjajah, hidup dalam kesulitan yang luar biasa.  Negara-negara barat terus membela dan mendukung zionis, mirisnya lagi, para pemimpin di negeri-negeri kaum muslim yang mendiamkan semua kedzoliman ini terjadi, yang terdengar hanya kecaman, tanpa bisa berbuat banyak. Padahal sejatinya muslim itu adalah saudara, ketika seorang muslim merasakan sakit, maka seharusnya semua muslim di dunia merasakan sakit tersebut. Tidak cukup hanya mengecam, melainkan mengirimkan para tentaranya guna melawan dan mengusir yahudi laknatulolloh dari tanah Gaza, dan melindungi saudara muslim Rohingya, sehingga mereka tidak terus menjafi manudia perahu yang tidak mempunyai kepastian akan di mana tempat mereka tinggali.

Inilah pentingnya keberadaan satu pemimpin umat dunia, yang bisa menyatukan umat di seluruh dunia,  yang faktanya sekarang umat Islam terpecah menjadi 54 negara yang dipisahkan oleh faham nasionalisme yang menghilangkan ikatan persaudaraan seaqidah. Kini satu sama lain, negeri-negeri kaum muslim, sibuk akan urusan negerinya sendiri, tanpa peduli apa yang diderita oleh saudara di belahan bumi yang jauh dari mereka.

Sungguh berbeda dengan umat Islam yang pernah mulia dan terhormat sejak Rasulullah membangun negara Islam di Madina hingga kepemimpinan kekhalifahan Turki Utsmaniyah, saat itu kebaikan terus berlanjut hingga saat Khilafah runtuh.

Kini, saatnya membangun kesadaran umat, guna menyatukan umat dalam satu kepemimimpinan  Islam dan umatnya mulia dalam naungan khilafah. Penyadaran ini membutuhkan keberadaan kelompok dakwah Islam ideologis, kelompok dawah yang konsent menyuarakan yang haq dan melarang pada sesuatu yang munkar, untuk itu umat harus berjalan beriringan dan  berjuang dengan kelompok  dawah ideologis tersebut,  hingga terwujud Daulah Khilafah ala minhajjnubuwwah.

Sejarah Islam membuktikan , bahwa Islam satu-satunya solusi untuk membebaskan umat dari penderitaan dari berbaagai kedzoliman yang menimpanya. Umat akan mulia dan terhormat dalam sistem Islam dalam naungan Daulah Khilafah, karena peran Daulah Khilafah selain  sebagai pelaksana Syariat Islam secara kaaffah, Khilafah juga berfungsi sebangai junnah (pelindung)sebagaimana yang Rasulullah SAW sabdakan “ Sesungguhnya Imam atau Khalifah adalah perisai orang-orang berperang di belakang dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketaqwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil baginya terdapat pahala dan jika memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya” lHR Muslim). Wallahualam bissawab.

Post a Comment

0 Comments