(Komunikasi Muslimah Rindu Surga, Coblong-Bandung)
IMPIANNEWS.COM
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus melemah seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran di Timur Tengah, bila konflik ini terus berlarut-larut, sejumlah pakar khawatir akan memunculkan dampak berantai yang dapat mengguncang ekonomi Indonesia.
Kurs rupiah saat ini per Dollar Amerika berkisar di atas Rp. 16.000 pada pekan ketiga di bulan April.
Konflik di Timur Tengah meningkatkan ketidakpastian global yang menyebabkan investor menarik dana dari aset-aset berisiko tinggi, terutama dari negeri-negeri berkembang termasuk Indonesia, kata Joshua Pardede kepala ekonomi Bank permata.
Imbasnya investor bermain aman dengan memindahkan modalnya ke aset-aset "save haven" seperti surat utang dolar Amerika serta emas.
Kondisi ini terjadi karena saat ini dunia secara keseluruhan di bawah imperialisme AS. Sejatinya hal ini merupakan kekuatan yang semu karena berdasarkan perjanjian, serta memicu inflasi yang akhirnya akan melemahkan rupiah.
Pasang surutnya nilai mata uang kertas sesungguhnya tidak hanya disebabkan karena hubungan kerjasama negara - negara tersebut dengan AS, lebih dari itu, sistem mata uang kertas atau Flat money memang rapuh karena tidak dicadangkan pada sesuatu yang memiliki nilai intrinsik tetap.
Nilai intrinsik rupiah di negeri ini memang sangat kecil karena berpengaruh kepada ekonomi masyarakat dan adanya legalitas yang dikeluarkan oleh negara terhadap peredaran mata uang yang dikuatkan dalam perundang-undangan
Ketika dolar mengalami inflasi maka nilai tukar mata uang negara-negara yang menjalin hubungan kerjasama dengan AS pun akan ikut melemah, maka tidak heran jika nilai tukar rupiah selalu mengalami pasang surut tergantung dari kondisi ekonomi AS.
Seharusnya dengan kembali melemahnya nilai tukar rupiah ini menyadarkan masyarakat bahwa dengan sistem ekonomi kapitalisme ini tidak layak dijadikan sebagai aturan hidup.
Berbeda dengan sistem negara Islam yang akan menerapkan sistem mata uang yang berbasis emas dan perak sebagai standar untuk melakukan transaksi.
Sistem mata uang berbasis emas dan perak tidak lain adalah dinar dan dirham.
Karena dinar dan dirham memiliki nilai intrinsik dan juga memiliki nilai ekstrinsik dan negara tidak boleh mengeluarkan mata uang kertas tanpa dicadangkan terlebih dahulu ke emas dan perak.
Dan hanya sistem uang emas lah satu-satunya sistem uang terbaik di antara sistem-sistem yang lainnya, karena nilainya tidak akan berubah sepanjang masa.
Wallahua'lam bishawab
0 Comments