Negara Tidak Serius Memberikan Efek Jera Pada Pelaku Kejahatan

Penulis: Ai Kurnia 
(Komunitas: Muslimah Rindu Surga Coblong Bandung)

IMPIANNEWS.COM

Sebanyak 5.931 warga binaan di sejumlah Lembaga Permasyarakatan (lapas) dan Rumah Tahanan (rutan) di Sulawesi Selatan, mendapatkan remisi khusus Idulfitri, sebanyak 14 orang diantaranya langsung bebas.


Warga binaan yang menerima remisi, terdiri dari remisi khusus Rk1dan Rk2, secara rinci terdapat 5.917 warga binaan yang dapat Rk2 dan 14 warga binaan yang mendapat RK 2 ataupun langsung bebas.


Warga binaan yang memperoleh remisi terbanyak, berada di lapas kelas 1 Makassar dengan jumlah 779 orang warga binaan, kata kepala kanwil kementerian hukum dan HAM Sulawesi Selatan Liberty sitinjak Rabu(10/4).


Bahkan hampir semua lapas dan rutan di Indonesia memberikan remisi kepada warga binaannya menjelang hari raya Idulfitri.


Tidak terkecuali narapidana yang terlibat dalam kasus korupsi yang banyak merugikan negara ternyata banyak juga yang mendapatkan remisi. Diantaranya, para pejabat yang bisa leluasa mendapatkan remisi berkali kali. Pertanyaannya, seriuskah negara memberantas dan menindak korupsi?


Liberty Sitinjak menyebutkan hingga April 2024 pemberian remisi dan pengurangan masa pidana ini jadi semangat bagi warga binaan untuk mengisi hari-hari menjelang bebas dengan memperbanyak karya, pemberian remisi ini merupakan wujud nyata dari sikap negara, sebagai Reward kepada warga binaan dan anak binaan yang senantiasa selalu berbuat baik dan memperbaiki diri dan kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna, tuturnya.


Remisi pada momen tertentu menunjukkan bahwa sistem sanksi yang diberlakukan pada pemerintahan saat ini tidak memberikan efek jera, terbukti dengan banyaknya bermunculan berbagai kasus kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku kriminal di berbagai lini kehidupan, menjadi bukti tidak adanya efek jera, hal ini akan berakibat hilangnya rasa takut, sehingga akan melakukan kejahatan berulang yang lebih besar.


Sistem pidana yang dijadikan acuan saat ini rujukannya tidak baku mudah berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Karena aturan manusia yang kemampuan akalnya terbatas dan tentu saja mudah disalahkan gunakan sesuai dengan kebutuhan dan disahkan oleh para pemangku kebijakan.


Kesejahteraan masyarakat dalam sistem hari ini tentu sangat berbeda jauh dengan sistem Islam yang panduannya Al Qur'an dan as Sunnah yaitu khilafah,  masyarakat dalam naungan khilafah dijamin oleh negara, baik jaminan langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh ketersediaan lapangan pekerjaan baik di bidang pertanian, industri, perdagangan, kelautan, peternakan, kehutanan, di bidang pertambangan dan berbagai bidang hal ini akan mengurangi resiko terjadinya kejahatan, yang pemicunya adalah faktor ekonomi.


Dalam sistem Islam, Khalifah akan menutup celah untuk melakukan tindak kejahatan dengan memberikan kecukupan dalam kebutuhan masyarakat dan keluasan ilmu agama dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan hak hidup dalam segala lini kehidupan, memperluas dan mempermudah pendidikan formal dan ilmu agama secara gratis sehingga hal ini mengurangi orang untuk melakukan tindak kejahatan.


Demikian pula dalam sistem Pendidikan, Islam mampu mencetak individu atau generasi yang mempuni baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun kepribadian Akhlakul Karimah. Karena Islam mendidik generasi yang tangguh dan beradab, itulah tujuan pendidikan dalam Islam, mencetak generasi terbaik sehingga jauh dari maksiat.


Islam memiliki sistem sanksi yang khas, tegas, dan menjerakan yang berfungsi sebagai jawabir dan zawajir. Sebagai contoh ketika seseorang melakukan tindak kejahatan mencuri tentu akan dilihat seberapa banyak barang yang diambilnya dan seberapa besar akibat yang ditimbulkannya dari pencurian tersebut ada aturannya dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, yang menjadi panduan, insyaallah orang akan berpikir seribu kali untuk melakukan kejahatan.


Marilah kita kembali kepada Islam dan menegakkan syariatnya yang akan memberikan rahmat kepada negara yang menerapkanya Aamiin ya rabbal alamin 


Wallahu a'lam Bishawab.

Post a Comment

0 Comments