(Praktisi Pendidikan di Kabupaten Bandung)
IMPIANNEWS.COM
Menggegerkan, SR (13) seorang siswi Sekolah Dasar Negeri 6 Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kehilangan nyawa setelah jatuh dari lantai empat sekolahnya, Selasa (26/9/2023). Ia dinyatakan meninggal dunia ketika dalam perawatan di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Pemicu jatuhnya SR masih didalami oleh aparat terkait. Ada dugaan kuat ia bunuh diri.
Perlu jadi perhatian bersama, karena jika Kasus ini kemudian dikaitkan dengan bunuh diri anak di sepanjang tahun 2023 tercatat sudah menyentuh 10 kejadian. Bahkan menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) setidaknya ada 20 kasus bunuh diri. Kasus ini 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (RRI.co.id)
Ide-ide untuk bunuh diri tidak muncul dengan tiba-tiba. Tetapi seringkali dipicu oleh penyebab yang berkelanjutan. Penyebab bunuh diri pada anak pun beragam. Mulai dari depresi, dugaan perundungan, rasa percaya diri yang rendah, keadaan ekonomi keluarga yang sulit dan asmara di antara remaja. Semua itu berimbas kepada kesehatan mental anak-anak dan remaja. Sehingga mereka tidak segan-segan melakukan upaya bunuh diri.
Setali tiga uang, masalah depresi maupun kesehatan mental anak hingga berujung pada bunuh diri tidak bisa dilepaskan dari tata kelola kehidupan yang keliru. Baik diranah keluarga, masyarakat maupun negara.
Penerapan sistem kapitalisme dalam perekonomian menjadikan kesenjangan yang luar biasa. Si kaya makin kaya si miskin makin miskin menjadi pemandangan yang mau tidak mau harus diterima. Pun dalam hal pendidikan, selain berorientasi kepada materi (sebatas untuk mendapatkan ijazah sebagai persyaratan mendapatkan pekerjaan) alih-alih mendidik SDM menjadi berkualitas, nyatanya manusia justru dijadikan sekadar buruh dalam roda perekonomian kapitalisme.
Tata sosial pun tak luput dari petaka kapitalisme. Banyak anak yang terlantar hak asasinya karena orang tua merasa telah memenuhinya dengan materi semata. Padahal tidak terpenuhinya hak asasi anak di waktu kecil (terpenuhinya naluri mempertahankan diri, naluri berkasih sayang, naluri beragama, kebutuhan jasmani dan pemeliharaan akal dan pemikiran) akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks di masa depan. Ya, persis seperti saat ini.
Sedangkan Islam dengan berbagai syariatnya, semuanya hadir sebagai solusi kehidupan manusia. Pun dalam masalah anak. Tumbuh kembang anak sangat diperhatikan oleh Islam. Ibu sebagai madrasatul Ula sebisa mungkin tugasnya adalah fokus dalam mendampingi anak apalagi ketika masa radha'ah (masa penyusuan) dan hadhanah (masa pengasuhan). Sedangkan urusan nafkah dibebankan kepada bapak.
Dari ranah pendidikan, manusia di dalam Islam dididik agar sampai pada tujuan memiliki kepribadian Islam yang agung dan mulia. Sehingga akan jauh dari gangguan jiwa atau mental illnes. Sistem pendidikan Islam yang berbasis aqidah islam menjadikan manusia memiliki tujuan hidup yang harus diupayakan dan diperjuangkan yakni memperoleh bekal sebanyak-banyaknya untuk pulang ke akhirat yang kekal. Bekal itu berupa keimanan dan amal shalih. Sehingga dengan demikian baik anak-anak, remaja bahkan manusia secara umum memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan di dunia.
Selain itu, pendidikan Islam juga mewajibkan manusia agar memiliki bekal atau keahlian untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan duniawi. Sehingga manusia dalam Islam memiliki produktivitas yang tinggi namun juga bernilai ibadah (bisa menghasilkan pahala). Memiliki skill seperti menjadi dokter, guru, ilmuwan, ulama, ahli matematika dan seterusnya, adalah fardhu kifayah. Sehingga mereka boleh memilih sesuai dengan passion nya masing-masing.
Inilah gambaran sistem Islam dalam menjawab fenomena bunuh diri pada anak. Hal itu jauh dari bayangan jika sistem Islam diterapkan. Bunuh diri dalam Islam adalah haram dan ia bukanlah solusi dari setiap permasalahan. Wahai ayah bunda, masyarakat dan negara selamatkanlah generasi dengan kembali menegakkan Islam kaffah di muka bumi ini, agar tiada lagi generasi yang mati dengan cara bunuh diri.
0 Comments