Harga Beras Naik, Pedagang Meringis Pembeli Menangis

Oleh: Ira Fuji Lestari

IMPIANNEWS.COM

Sejak 2 bulan terakhir, warga Kabupaten Bandung mengeluhkan masalah harga beras yang terus melonjak tinggi. Harga beras saat ini sudah menebus Rp15.000/kilogramnya. Setiap berbelanja ke suplier, pedagang beras di daerah Baleendah harus mengeluarkan modal tambahan hingga puluhan juta rupiah, tetapi keuntungan yang didapatkan tidak seberapa.

"Yang protes banyak. Karena naiknya sering," ujar Adi salah satu pedagang beras di daerah Baleendah. "Karena sudah rutin, jadi misalnya kemarin beli beras hanya Rp13.000, sekarang jadi Rp14.000. Pasti protes," katanya. (ayobandung.com, 10/09/2023). 

Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah subur, karena terletak di garis ekuator yang secara otomatis siap untuk ditanami apapun. Salah satunya, tanaman padi yang mengasilkan beras. Dilihat dari luasnya lahan yang siap ditanami, Indonesia juga termasuk ke dalam negara yang mampu menciptakan kondisi swasembada yang aman. Bahkan, seharusnya Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan beras tanpa mengimpor dari neraga lain dengan harga yang mahal.

Tetapi, sebagai negara yang menerapkan sistem Kapitalisme, Indonesia malah bebas menyerahkan kendali ekonominya pada pihak swasta (asing) untuk mengambil keuntungan besar dalam mengimpor beras. Dampak yang ditimbulkan adalah tidak terkendalinya harga bahan pokok dan kenaikan yang terus terjadi.

Negara sejatinya adalah pelindung bagi rakyatnya. Ketika rakyat sedang kesusahan dalam masalah harga pangan, negara wajib berperan sebagai penolong menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi keaadaan saat ini, yang bagaikan api jauh dari panggangnya, negara seperti lepas tangan dan abai dari tanggung jawab terhadap kebutuhan pokok rakyat.

Berbeda dengan Kapitalisme, sistem Islam mewajibkan negara mengelola sendiri perekonomian dan kebutuhan pangan rakyatnya, tanpa ada intervensi dari pihak asing ataupun pemilik modal. Dalam pengelolaan lahan, negara akan mempermudah penyediaan kebutuhan-kebutuhan pokok bertanam, mulai dari kebutuhan air yang cukup, pupuk, dan yang lainnya. Sehingga memudahkan rakyat untuk mengelola lahannya, menghasikan kebutuhan pokok dalam negeri sendiri dan menstabilkan harga beras.

Post a Comment

0 Comments