Air Bersih Semakin Krisis, Rakyat Semakin Kritis

Oleh: Refryanti Monikasari 
(Aktivis Muslimah Kab. Bandung)

IMPIANNEWS.COM

Dikutip dari bnpb.go.id (30/8/2023), fenomena iklim El Nino memicu cuaca panas ekstrem sehingga menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami dampak kekeringan. Sebanyak 400 KK warga Desa Bojongmangu mengalami krisis kekurangan sumber air bersih akibat kekeringan. Merespon kondisi kekeringan, BPBD Kabupaten Bandung telah berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu PDAM Jalak Harupat untuk mendistribusikan air bersih.

Dikabarkan pula dari jabarekspres.com (31/8/2023), kondisi air permukaan Situ Cileunca telah mengalami penurunan yang signifikan. Penyusutan terjadi sekitar 5 sampai dengan 7 meter. Hal ini terjadi karena dampak dari musim kemarau.

Selain itu, dikutip dari kompas.com (21/8/2023), warga Kampung Warung Cina, Desa Lingga, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan kekeringan yang sudah terjadi hampir dua bulan. Selama dua bulan, warga Kampung Warung Cina menggunakan air dari Sungai Cilanang yang sudah terkontaminasi limbah pabrik yang berdiri tidak jauh dari pemukiman warga.

Kekeringan yang terjadi saat ini memang bagian dari fenomena alam. Namun, kurangnya antisipasi menyebabkan semakin parahnya keadaan yang dirasakan masyarakat, khususnya mendapatkan air bersih. Akibatnya, masyarakat sulit hidup dengan sehat yang efeknya mengancam kesehatan mereka. Krisis air bersih bukan hanya terjadi kali ini saja, tetapi terjadi berulang-ulang setiap tahunnya.

Untuk mengatasi masalah air bersih ini, belum terlihat langkah yang serius dan signifikan dari pemerintah. Terlihat dari terus berulangnya krisis air, bahkan dengan intensitas yang lebih parah. Pemerintah hanya memberikan solusi dengan distribusi dan dropping air, dan ini hanya bersifat kuratif (tindakan jangka pendek), tidak mengatasi masalah sampai ke akarnya. Kemudian kejadian yang sama kembali terjadi setiap tahunnya.

Indonesia merupakan negara terkaya ke-5 dalam ketersediaan air tawar. Potensi ini seharusnya dimanfaatkan dengan konsep pengelolaan yang baik dan benar. Buruknya konsep tata kelola sumber daya air dan lingkungan menyebabkan sumber tersebut tidak memberikan manfaat besar bagi rakyat sehingga banyak masyarakat yang harus merasakan krisis air bersih setiap tahunnya.

Saat ini, konsep yang digunakan untuk mengelola sumber daya air adalah prinsip sekuler Kapitalisme yang melahirkan kebijakan politik Demokrasi neoliberal dan politik ekonomi kapitalistik. Paradigma Kapitalisme neoliberal memosisikan air sebagai komoditas ekonomi. Sehingga, air menjadi objek bisnis untuk mencari untung. Hal ini menjadikan rakyat sulit mengakses air bersih, dan daerah yang minim sumber daya airnya akan terus dilanda krisis.

Penerapan sistem Kapitalisme neoliberal menyebabkan berbagai krisis yang semakin intens. Bahkan, dunia telah diprediksi akan menghadapi krisis yang semakin buruk dan kesulitan air bersih di masa mendatang.

Oleh karena itu, solusi yang bisa diharapkan hanyalah solusi yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya, yakni syariat Islam. Islam memiliki konsep yang unggul dan paripurna di seluruh aspek kehidupan. Apalagi kebijakan pemerintah selama ini hanya tindakan jangka pendek yang tidak benar-benar menyelesaikan masalah. 

Penyelesaian krisis air bersih ini hanya akan teratasi dengan konsep Islam. Islam menegaskan bahwa negara harus hadir sebagai penanggung jawab dan pelindung umat. Untuk itu, pemerintahlah yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan menyelesaikan seluruh kesulitan mereka. 

Pemerintah harus menggunakan prinsip-prinsip shahih sesuai syariat Islam, salah satunya adalah menerapkan sistem ekonomi Islam termasuk dalam pengelolaan harta. Islam menetapkan bahwa air termasuk harta milik publik yang merupakan milik seluruh rakyat, dan negara wajib menjadi pengelola harta tersebut agar bisa dinikmati rakyatnya. Prinsip pengelolaan ini semata-mata untuk pelayanan nonbisnis, sehingga negara tidak boleh menyerahkan pengelolaan apalagi kepemilikannya kepada swasta yang akhirnya hanya digunakan untuk kepentingannya saja.

Dengan menerapkan prinsip pengelolaan sumber daya air dan lingkungan yang sesuai dengan syariat Islam, sumber daya air yang dianugerahkan Allah akan bermanfaat secara optimal dan kebutuhan rakyat pun akan terpenuhi.

Post a Comment

0 Comments