Sarilamak, -- Kurikulum merupakan ruh dalam sistem pendidikan yang harus dievaluasi secara berkala dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pendidikan. Perubahan kurikulum merupakan satu keniscayaan dalam merespon perubahan lingkungan dan pranata sosial.
Hal tersebut ditegaskan H.Irwan Kakan Kemenag Lima Puluh Kota (03/02) disaat menyampaikan materi Implentasi Kurikulum Merdeka bagi Guru PAI SD Se-Kabupaten Lima Puluh Kota di aula pertemuan Sagho Bungsu.
Lebih lanjut ditegaskan, “Pembelajaran PAI dan budi pekerti dalam Kurikulum Merdeka ditujukan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik, agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidup untuk membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia.”terang Kakan Kemenag
Terkait dengan Kurikulum Merdeka H.Irwan menjabarkan, “Kurikulum merdeka lahir sebagai penyempuranaan dari kurikulum sebelumnya, dimana desain pembelajaran pada Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuan terbaik yang dimiliki agar tumbuh dan berkembang menjadi prestasi, disamping itu Kurikulum Merdeka juga memberikan kebebasan kepada tenaga pendidik untuk menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan minat serta kebutuhan peserta didik dengan dukungan pengunaan teknologi informasi, ‘jelasnya
Perlu saya ingatkan lanjut Kakan Kemenag, “Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka dirancang dan dilaksanakan untuk membangung kapasitas peserta didik dalam konsep pembelajaran sepajang hayat atau yang lebih kita kenal dengan Longlasting Education dimana pembelajaran memiliki orentasi masa depan yang berkelanjutan,”tegas Kakan Kemenag.
Disisi lain Kakan Kemenag menyampaikan, “Guru PAI harus mampu melahirkan peserta didik yang memiliki kompetensi keilmuan yang paripura sebagai bekal dalam meraih prestasi, disamping itu peserta didik juga harus memiliki komptensi spritualitas yang kuat serta harus memilki etos kerja yang baik, dengan tiga komptensi tersebut diharapkan akan lahir generasi emas Indonesia yang akan melanjutkan pembangunan umat dan bangsa.”simpul alumni UIN Imam Bonjol ini.
Sementara itu Tarzim Ketua Kelompok Kerja Guru PAI (KKG PAI) Lima Puluh Kota dihadapan awak media menjelaskan, “Kegiatan diklat mandiri Implemntasi Kurikulum Maardeka ini merupakan program yang lahir dari kebutuahn seluruh Guru PAI se-kabupaten Lima Puluh Kota. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi gizi lebih bagi Guru PAI dalam upaya implemtasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan masing-masing, “terang Tarzim
Terakhir atas nama panitia saya sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Lima Puluh kota beserta jajaran yang telah memberikan dukungan nyata untuk sukesnya kegiatan pembinaan ini’, tungkas putra Akabiluru ini. (014)
0 Comments