Jatyar : Desfiwati (Kepala SMPN 2 Payakumbuh) |
IMPIANNEWS.COM
Catatan, Cerita rakyat "ANTU SUMUA LUMUK" (Hantu Sumur Tua yang Dipenuhi Lumut)
Pertama datang di sini saya berjalan mengelilingi lokasi sekolah. Cukup besar dengan jumlah rombongan belajar duapuluh lima kelas. Ada aula megah dan lapangan yang lumayan luas buat anak anak bermain, halaman depan dan halaman belakang sekolah.
Sekilas mataku tertuju ke sebuah bangunan rusak tak terurus dengan sampah yang lumayan banyak, rumput dan semak yang mulai meninggi sebatas pinggang borang dewasa serta bau kurang sedap. Sepertinya ada binatang mati di timbunan sampah itu.
Selang beberapa waktu aku mencari tau ke petugas kebersihan yang sedang menyapu di halaman depan sekolah, kenapa sudut sekolah dibiarkan tidak terurus seperti itu.
"Kami tidak berani menyapu dan membersihkan tempat itu bu, karena sering mendengar anak kecil menangis di sana" Jelasnya pada ku.
"Anak kecil menangis?" tanyaku menyelidik.
"Iya bu, kata orang orang di sana ada makhluk ghaib penunggu sumur tua di seberang pagar sekolah"Jawabnya dengan nada bergetar seperti ketakutan.
" Oo. Makhluk ghaib penunggu sumur tua" Gumamku penasaran dengan jawaban petugas kebersihan tadi.
Aku kembali ke kantor sambil berfikir bagaimana caranya agar sudut sekolah itu bersih sehingga suasana serem yang timbul karena semak tinggi tidak ada lagi.
Kucoba mencari cari informasi kepada teman teman guru lain tentang cerita petugas kebersihan. Sebagian besar mereka membenarkan cerita itu. Bahkan ada diantara guru yang mengalami peristiwa aneh dilingkungan sekolah.
Keesokan harinya saya mendengar cerita dari istri jaga sekolah bahwa sekolah ini ada tempat angker dan seram.
Dia biasa mendengar suara anak kecil menangis dan selalu bergidik jika melewati tempat yang dia maksud. Kalau malam tiba tempat itu seolah mengeluarkan aroma mistis dan asap mengepul. Kadang kadang ada suara ramai seperti orang orang bercerita.
"Guru pun pernah "tasapo" (diganggu penghuni sumua lumuk) di sini dan setelah itu dia mulai sakit sakitan hingga meninggal" Jelas istri penjaga sekolah kepadaku.
"Beberapa anak sekolah sering melihat penampakan makhluk ghaib. Katanya anak kecil usia sekitar empat lima tahun yang berkeliaran dekat bangunan yang tidak terawat bekas bangunan WC di belang" Jelasnya lagi
Hari Senin pertama aku menjadi pembina upacara bendera di sekolah ini, ada anak pingsan pada waktu upacara berlangsung.
Petugas UKS segera membawa anak itu ke UKS. Sampai di UKS tiba tiba dia kesurupan. Berteriak histeris mata nya melotot seperti marah pada seseorang. Terkadang dia seperti orang ketakutan.
Setelah upacara selesai aku coba mendekatinya sambil membaca Ayat Kursi dan doa doa penolak gangguan syaiton.
Tiba tiba datang seorang anak lelaki mendekatinya. Ternyata dia dipanggil seorang guru untuk dimintai tolong mengobati anak yang kesurupan tadi.
"Siapa anak lelaki ini, apa dia paranormal atau dukun? " tanyaku dalam hati
Aku lihat anak laki laki itu komat kamit membaca mantra. Entah apa yang ia baca. Matanya kadang tertutup kadang terbuka.
Seketika anak perempuan itu lemas dan menangis ketakutan.
"Kenapa dia" Tanya seorang guru pada anak laki laki itu. "Dia diganggu angel bu" Anak lelaki itu menjawab.
"Angel, siapa Angel? "Tanyaku dalam hati
Anak laki laki itu kembali membaca mantra sambil bergerak seperti mengeluarkan sesuatu dari bagian kaki anak perempuan tadi. Kali ini dia yang seperti orang kesurupan. Mata melotot seperti orang marah dan tangan bergerak keras bagai mencabut sesuatu dari tubuh anak perempuan tadi.
Kemudian anak perempuan tadi lemas dan tertidur.
Sebelum kembali ke kelas aku dekati anak lelaki itu.
"Siapa namamu, kamu kelas berapa? " Aku coba menanya identitasnya karena aku belum begitu kenal dengan anak anak.
"Irvan bu kepala, saya kelas sembilan" Jawabnya sopan.
"Kamu bisa mengobati orang kesurupan?, ilmu dari mana? " Tanyaku menyelidik sambil tersenyum.
"InsyaAllah bu, dapat ilmu sendiri. Saya juga bisa merasakan dan melihat serta berkomunikasi makhluk ghaib" Jelasnya meyakinkan ku.
"Kok bisa? " Tanyaku di hati
"Tadi kalau ndak salah kamu menyebut nama 'Angel". Siapa Angel?" Tanyaku penasaran
"Dia antu sumua lumuk bu" jawabnya seperti meyakinkan ku.
"Antu sumua lumuk" Ulang ku berkali-kali dalam hati.
Kulihat anak itu seperti mengerti dengan legalauan fikiranku. Sepertinya ia akan bercerita padaku, namun karena jam belajar sudah dimulai, aku menyuruhnya masuk kelas
. "Ya sudah ayo masuk kelas, temennya sudah belajar" Suruhku sambil tersenyum.
"Baik bu" ia menunduk dan berjalan menuju kelasnya.
Semenjak itu aku mulai mencari cari informasi tentang lingkungan sekitar sekolah, tentang antu sumua lumuk
"Ada sumur tua di belakang pagar sekolah. Dulu sumur itu menjadi sumber air bersih bagi masyaraka sekitar sini, namun karena semua sudah punya sumur di rumah masing masing sumur tua itu tidak lagi terawat dan kabarnya sekarang airnya kering " kata masyarakat yang tinggal di depan sekolah.
"Ada sumur tua penuh lumut di belakang sekolah. Angker, menakutkan, banyak orang sakit dan kesurupan 'tasapo' penghuni sumur" jelas seorang kakek yang sedang berkebun di belakang bangunan sekolah.
Ada lagi cerita aneh dari salah seorang alumni Sekolah ini. "Saat masih kecil saya dan teman teman pernah tidur di surau tak jauh dari sumur tua, saat itu bulan purnama. Tiba tiba saya terbangun karena merasakan suhu yang sangat dingin. Ketika membuka mata, saya terkejut karena telah berada di pinggir sumur. Saya gemetar ketakutan. Siapa gerangan yang memindahkan saya tidur ke pinggir sumur. Semenjak itu saya takut tidur di surau. Jelasnya panjang lebar.
Banyak lagi cerita yang aku dengar tentang "antu sumua lumuk"
Konon setelah sumur tua tak lagi ada airnya penghuni makhluk gaib penunggu sumur tua itu sering mengganggu orang orang sekitarnya dan warga sekolah.
Pernah aku mendengar cerita salah seorang guru yang ditepuk pundaknya oleh seseorang ketika bermalam menemani anak anak mabit. Setelah dilihat ternyata tak ada orang disampingnya.
Ada juga yang bercerita sering melihat sekelabat bayangan seperti seseorang di sudut kelas dan di tempat-tempat tertentu
Beberapa kali telepon genggam ku berbunyi kira kira pukul setengah dua belas malam. Takut kalau kalau ada berita penting, telpon saya ankat Ternyata ada panggilan dari nomor telepon sekolah.
awalnya aku kira jaga sekolah yang menghubungi. Khawatir ada kejadian yang tidak diinginkan di sekolah. Namun tidak ada jawaban apa apa setelah aku sapa dengan ucapan salam.
"Hello siapa di sana, ada apa malam malam menghubungi Ibu" Sapa dan tanyaku sambil berusaha membuka mata.
Beberapa saat aku tunggu jawaban, namun tak ada suara apapun.
"Siapa yang bermain dengan telepon sekolah tengah malam begini" batin ku.
Tanpa pikir panjang aku melanjutkan tidur. Tiba tiba telepon berdering kembali. Terganggu dengan deringannya, aku langsung menekan tombol off.
Setelah beberapa lama berada dilingkungan sekolah ini kami mulai membersihkan tempat tempat yang selama ini dianggap angker dan seram.
Gudang yang ada kami bongkar dan rapikan. WC rusak kami perbaiki bersama sama.
Bersama guru dan pegawai kami mulai merancang program keagamaan dan peningkatan imtaq. Setiap pagi diperdengarkan bacaan alquran dengan memakai pengeras suara. Menggalakan tahfidz dan shalat berjamaah, berharap tidak ada lagi anak anak yang kesurupan.
Bekas bangunan WC yang dulu tidak terawat dan menakutkan aku sulap menjadi rumah tinggal untuk penjaga sekolah.
Suatu waktu ku ajak beberapa kawan guru pergi melihat lokasi sumua lumuk, namun kami tidak menemukan nya.
Benar kata masyarakat sekitar, sumua lumuk sudah lama kering. Sudah datar dengan tanah kebun masyarakat.
Terlepas dari kisah, pengalaman dan cerita masyarakat tentang antu sumua lumuk, saya mencoba meyakinkan semua warga sekolah bahwa
antu sumua lumuk adalah makhluk ghaib ciptaan Allah
"Itu adalah jin yang mengganggu manusia karena mereka terusik" jelasku.
Jin dalam bentuk aslinya tidak dapat dilihat oleh manusia. Jin memiliki kemampuan untuk menjelma menjadi wujud hewan seperti ular, anjing ataupun keledai. Bahkan dapat juga menjelma menyerupai manusia.
Jin yang menampakkan wujud ini bertujuan untuk mengganggu dan menakuti manusia. Dengan wujud ini juga para jin melakukan tipu daya.
Sebenarnya jin takut pada manusia yang beriman. Mereka hanya menggoda orang-orang yang lalai agar menjadi pengikutnya untuk dijerumuskan ke dalam neraka.
Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk meyakini yang ghaib. Artinya kita percaya bahwa ada makhluk berupa jin namun tidak untuk dijadikan hal yang ditakuti
Sumua lumuk telah menjadi kenangan orang tua tua sekitarnya. Sekarang antu sumua lumuk tinggal cerita.(014)
0 Comments