IMPIANNEWS.COM
SUMBAR -- Polda Sumbar akan gelar operasi Lilin Singgalang 2022 dalam rangka pengamanan hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) kegiatan tersebut dilaksanakan mulai 23 s/d 2 Januari 2023.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.ik, operasi pengamanan Nataru tersebut akan di gelar mulai tanggal 23 Desember hingga 2 januari 2023, dalam gelaran operasi lilin ini melibatkan sebanyak 2.913 personel kepolisian Polda Sumbar dan Polres Jajaran.
"Jumlah tersebut terdiri dari personel Polda Sumbar sebanyak 340 orang, ditambah dengan 2.573 personel Polres jajaran. " ujarnya saat menggelar konferensi Pers di Mapolda Sumbar Kamis 22 Desember 2022.
Kabid Humas Polda Sumbar menjelaskan, instansi samping dan unsur masyarakat yang dilibatkan dalam giat pengamanan Nataru di seluruh wilayah Sumbar tersebut, diantaranya terdiri dari aparat TNI, Dinas Perhubungan, Linmas, Satpol PP,Damkar, Jasa Raharja, Polisi Militer, Dinas Kesehatan, Orari, Senkom ,ASDP, Basarnas, PLN, Angkasa Pura, Dinas PUPR, PKS dan Pramuka.
"Dengan total jumlah petugas pengamanan dari unsur instansi samping dan masyarakat sebanyak 2394 orang petugas. Semua petugas, baik itu dari Unsur Polri, instansi samping maupun unsur masyarakat, akan ditempatkan di sejumlah pos yang telah disiapkan," ucapnya.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, dalam giat operasi Lilin Singgalang 2022 pengamanan Natal dan Tahun baru kali ini, Polda Sumbar telah menyiapkan tiga bentuk pos. Yaitu Pos Pengamanan (PosPam), Pos Pelayanan (PosYan) serta Pos Terpadu.
Adapun pos pengamanan , kata Dwi, merupakan pos penjagaan yang ditempatkan dilokasi-lokasi pusat keramaian untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan maupun gangguan arus lalu lintas.
"Pos Pengamanan akan disebar di jalan-jalan yang akan banyak dilalui oleh masyarakat , baik itu yang mau liburan, Natalan ataupin bagi masyarakat yang hendak berwisata. Ada 39 Pos PAM yang telah disiapkan," terangnya.
Sedangkan Pos Pelayanan, menurut Dwi, merupakan pos penjagaan yang sengaja ditempatkan disekitar lokasi objek wisata untuk melayani masyarakat yang mungkin membutuhkan layanan kepolisian saat berada di objek-objek wisata dengan jumlah sebanyak 25 pos pelayanan.
"Terakhir, kita juga menyiapkan satu Pos Terpadu di Kota Bukittinggi. Tepatnya disekitaran wilayah Jam Gadang, tujuannya untuk mengantisipasi lonjakan masyarakat yang akan berwisata di Jam Gadang maupun lokasi sekitarnya yang ada di Kota Bumi," terangnya.
Ia melanjutkan, disamping menyiapkan pos-pos pengamanan guna memastikan masyarakat bisa mengakses layanan kepolisian secara cepat saat merayakan natal dan malam pergantian tahun, telah disiapkan juga sejumlah pos mandiri yang akan ditempati oleh beberapa instansi samping dan unsur masyarakat di lokasi tertentu.
"Contohnya di Sitinjaulauik. Disana Dinas PUPR akan membuat pos sendiri utk menempatkan anggota dan alat berat di seputaran Sitinjaulauik yang memang rawan longsor," katanya.
Dia menyebut, sesuai dengan perintah Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, Polda Sumbar juga akan memasifkan patroli disejumlah lokasi seperti misalnya pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.
"Kita juga akan melaksanakan patroli menyambangi pemukiman-pemukiman penduduk yang mungkin banyak ditinggalkan penghuninya dalam rangka liburan untuk mengantisipasi terjadinya tindak pencurian," ucapnya.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan juga memastikan bahwa pengamanan terhadap gereja dan rumah ibadah umat Nasrani di Sumbar, juga termasuk dalam salah satu prioritas Polda Sumbar dalam operasi Lilin Singgalang tahun 2022 ini.
"Sesuai dengan perintah Kapolda, Sterilisasi lingkungan gereja akan dilakukan secepatnya. Paling lambat besok sudah mulai dilakukan oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Sumbar guna mengantisipasi terjadinya aksi Terorisme," ucapnya.
Ia melanjutkan, sejauh ini Polda Sumbar telah memetakan sebanyak 70 unit gereja yang akan melaksanakan ibadah misa Natal diseluruh wilayah Hukum Polda Sumbar yang akan dilakukan sterilisasi dan dilakukan peningkatan penjagaan keamanannya.
"Setiap gereja yang akan melaksanakan misa, minimal akan kita laksanakan penjagaan atau patroli. Optimalnya akan kita lakukan sterilisasi untuk menjamin rasa aman bagi umat Nasrani yang akan melaksanakan ibadah misa Natal," tegasnya .
Selain ancaman bom dan terorisme, salah satu potensi gangguan keamanan yang perlu diwaspadai saat perayaan Natal di Sumbar, kata Dwi adalah digunakannya rumah atau pemukiman untuk melaksanakan ibadah misa oleh Umat Nasrani .
"Perlu diwaspadai ketika perayaan natal dilakukan di rumah penduduk. Sebab beberapa waktu yang lalu, hal seperti itu pernah memancing keributan dan terjadi di Dharmasraya. Untuk itu kita menghimbau kepada setiap lapisan masyarakat untuk bisa tetap menjaga kondusifitas ditengah perayaan natal ataupun malam tahun baru nanti," tutupnya.
( Ayu )
0 Comments