Oleh: Ghian Septa Ardianti
(Mahasiswi Aktif Universitas Andalas)
IMPIANNEWS.COM
Sastra bandingan adalah ilmu analisis yang berupaya membandingkan suatu karya sastra dengan karya lain, baik dari segi genre, waktu, pengarang, sejarah dan pengaruh. Sastra bandingan sering dianggap sebagai studi menganalisis sastra secara keseluruhan. Sastra Bandingan merupakan bentuk dari salah satu karya sastra, yang mana dalam sastra bandingan seperti novel yang dialihwahanakan kedalam bentuk film.
Karya Sastra sendiri adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Dalam tulisan saya kali ini akan membahas mengenai sastra bandingan yaitu alihwahana dalam karya sastra yang terdapat di Indonesia dan luar negeri. Yaitu membandingkan unsur struktural film India ( Bollywood ) yang berjudul Black dengan novel yang berasal dari Indonesia karya Tere Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah.
Pada kedua karya ini, alur ceritanya mirip atau sama yaitu sama sama menceritakan seorang anak yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan penglihatan mereka. Sehingga mereka berputus asa untuk hidup. Demi kesembuhan sang anak para orang tua dalam kedua cerita tersebut sama sama mendatangkan seorang guru untuk membantu proses penyembuhan anak mereka. Berkat kegigihan anak dan guru asuh mereka dan tidak luput dari campur tangan sang pencipta akhirnya anak mereka mampu menerima kondisi kekurangan yang mereka miliki tersebut, hingga sekarang anak anak itu mampu hidup berdampingan dengan orang banyak.
Pembahasan
Sinopsis Fillm Bollywood Black
Black mengisahkan tentang seorang gadis buta dan tuli, dan hubungannya dengan gurunya yang dirinya sendiri kemudian mengidap penyakit Alzheimer. Film tersebut terinspirasi dari kehidupan dan perjuangan Helen Keller. Film tersebut ditayangkan di Festival Film Casablanca dan Festival Film Internasional India.
Film dimulai dengan Michelle McNally (Rani Mukerji) seorang wanita yang tidak dapat melihat dan mendengar, dia berhasil bertemu dengan gurunya Debraj Sahai (Amitabh Bachchan) selama 12 tahun. Debraj kini terkena penyakit Alzheimer. Flash back, Catherine McNally (Shernaz Patel) tengah memandikan putrinya Michelle seketika suaminya Paul McNailly (Dhritiman Chaterji) datang membawa informasi penting bahwa Michelle tidak bisa melihat dan mendengar. Beberapa tahun kemudian Michelle tumbuh besar, ayahnya Paul mulai frutrasi dengan tingkah laku Michelle apalagi Michelle hampir membuat adik kecilnya Sarah (Nandana Sen) celaka. Catherine mengusulkan kepada Paul untuk mengundang guru dari Dehradun yang akan memberikan pelatihan khusus kepada Michelle.
Debraj Sahai tiba di kediaman keluarga McNailly untuk memberikan pelatihan khusus kepada Michelle. Ketika sedang makan, Debraj berusaha mengajarkan Michelle cara makan yang baik meskipun dia harus berusaha keras menghadapi tingkah Michelle. Debraj perlahan membuat sedikit perubahan kepada Michelle dengan mengajarkan cara menggunakan sendok. Ibu Michelle bahagia dengan perubahan pada Michelle namun ayah Michelle bersikeras untuk meminta Debraj pergi meninggalkan rumah mereka. Debraj tetap pada pendiriannya akan tetap memberikan pelatihan kepada Michelle agar bisa menjadi normal. Paul pergi bertugas selam 20 hari dan Debraj meminta kepada Catherine memberinya waktu selama 20 hari. Selama 20 hari tersebut Debraj terus mengajarkan Michelle mengenali benda-benda disekelilingnya meskipun harus menghadapi tingkah laku Michelle yang sulit tercontrol.
Tiba di hari terakhirnya, keajaiban muncul Michelle mulai terus bertanya setelah dia mengenali air. Bahagia dirasakan oleh ibunya begitu pula dengan ayahnya yang baru tiba dari pekerjaannya. Tumbuh dewasa Debraj memasukkan Michelle ke sebuah universitas untuk mengambil jurusan kesenian. Sebelum diterima sebagai mahasiswi, Michelle harus menjalani proses Tanya jawab dan Michelle berhasil mengatasinya. Beberapa hari kemudian, Debraj memberikan tongkat kepada Michelle agar tidak terlalu ketergantungan dan menjadi mandiri. Michelle mulai mengikuti pelajaran di tempat perkuliahaan dan Debraj setia terus mendampingi Michelle di dalam kelas agar Michelle dapat dengan mudah dapat mengerti apa yang disampaikan oleh Dosennya. Beberapa tahun berlalu Michelle terus saja mengalami kegagalan dalam ujian sehingga membuat Michelle putus asa. Debraj terus berusaha keras agar Michelle terus belajar agar dapat bisa lulus apalagi kini Debraj usianya semakin tua.
Suatu ketika Michelle berjalan di luar rumah bersama dengan Debraj dan saat itu Debraj terserang penyakit Alzheimer sehingga dia mulai lupa dan meninggalkan Michelle di tengah keramaian. Michelle merasa panik mencari keberadaan Debraj. Sampai di rumah Michelle marah kepada Debraj, Debraj yang mulai sadar bahwa dia sedang terkena penyakit Alzheimer menjelaskan kepada Michelle tentang penyakitnya tersebut dan meminta agar Michelle tidak khawatir. Debraj berjanji tidak akan pernah melupakannya. 12 tahun kemudian, di usia 40 tahun Michelle akhirnya dapat lulus dan mendapatkan gelar sarjana.
Dihadapan para mahasiswa yang lulus, dia mengatakan bahwa setelah banyak usaha meskipun laba-laba jatuh beberapa kali akhirnya dia dapat membuat rumah. Semut telah mendaki gunung, Kura-Kura telah melewati hidangan penutup dan hari ini Michelle McNally akhirnya menjadi sarjana. Tetapi ada perbedaan diantara aku dan kalian. Kalian berusia 20 tahun sementara aku kini berusia 40 tahun tetapi akhirnya aku berhasil. Sebagai seorang anak aku selalu tertinggal di belakang orang lain dimana orang tuaku selalu malu karena aku.
Setiap tahun aku menelpon ibuku bahwa aku telah gagal dan sekarang aku bilang aku berhasil. Sebagai seorang anak aku selalu mencari sesuatu tetapi pada akhirnya aku hanya menemukan kegelapan hingga suatu hari ibu membawakan seseorang yang tidak aku kenal. Dia berbeda dengan orang lain dia adalah tukang sihir selama bertahun-tahun dia terus menyeretku dari kegelapan menuju cahaya. Bagiku semuanya hitam tetapi guruku mengajarkan aku arti baru mengenai hitam. Hitam bukanlah hanya kegelapan dan juga sesak nafas. Warna ini adalah warna prestasi warna pengetahuan warna jubah wisuda. Ada perbedaan antara aku dan kalian hari ini kalian menggunakan jubah tersebut untuk merayakan kelulusan tetapi aku tidak sebab aku ingin guruku jadi orang yang pertama yang bisa melihatku mengenakan jubah hitam. Setelah aku menginjak usia 40 tahun aku baru bisa memenuhi impiannya. Dan di hari ini aku merasa untuk pertama kalinya aku kurang penglihatan. Sebab aku ingin melihat guruku berdiri di pintu melihat aku mewujudkan impian kami dengan bangga. Setelah memberikan sambutan, Michelle menemui Debraj yang sedang berada di dalam ruangannya di tempat rumah sakit. Michelle menggunakan pakaian jubah kelulusan, dia mengucapkan kepada Debraj bahwa dia telah lulus seketika Debraj teringat dengan mengatakan ’whoah’. Mereka berdua lalu mengeluarkan tangan mereka ke luar jendela menyentuh air hujan.
Unsur Pembangun (Instriksik) Film
Tema: kehilangan indera penglihatan dan pendengaran tidak lantas menjadikan seseorang itu lemah, berusaha adalah kunci keberhasilannya.
Tokoh: Michelle (sebagai tokoh utama cerita) yang diperankan oleh (Rani Mukherjee) Catherine (Ibu Michelle) yang diperan oleh (Shernaz Patel), Paul (Ayah Michelle) yang diperankan oleh (Dhritiman Chaterji), dan Debraj Sahai (Guru Michelle) yang diperankan oleh (Amitabh Bachchan).
Alur: Alur yang terdapat pada filam ini adalah alur campuran, karena pada saat menuju pertengahan cerita ada cerita yang mengalami flesh back ( mengingat kejadian masa lalu) yang teringat oleh ibu Michelle yaitu Catherine.
Kutipan dalam film "Flash back, Catherine McNally (Shernaz Patel) tengah memandikan putrinya Michelle seketika suaminya Paul McNailly (Dhritiman Chaterji) datang membawa informasi penting bahwa Michelle tidak bisa melihat dan mendengar. Beberapa tahun kemudian Michelle tumbuh besar, ayahnya Paul mulai frutrasi dengan tingkah laku Michelle apalagi Michelle hampir membuat adik kecilnya Sarah (Nandana Sen) celaka. Catherine mengusulkan kepada Paul untuk mengundang guru dari Dehradun yang akan memberikan pelatihan khusus kepada Michelle."
Latar: Latar tempat pada cerita film ini yaitu di rumah, di ruangan wisuda, di ruangan makan, dll. Sedangkan latar waktu nya, Pagi, siang dan sore hari. Sedangkan untuk latar suasana nya pada cerita ini : sedih lalu mengembirakan.
Amanat: Amanat yang dapat diambil dari film tersebut adalah ,tetap semangat jangan putus asa dalam menjalankan kehidupan walau kita tidak sesempurna orang lain, namun kita tetap bisa hidup layak dan bahagia seperti mereka. Dan sebagai seorang guru, harus gigih dalam mengajari dan berbuat baik kepada murid hingga berhasil membuat muridnya merasakan kelayakan dalam hidup mereka.
Sinopsis Novel Moga Bunda Bahagia Karya Tere Liye
Novel ini diceritakan seorang anak dari seorang pengusaha sukses, anak itu bernama Melati. Bocah berusia 6 tahun yang mengalami kebutaan dan tuli sejak dia berusia 3 tahun. Selama 3 tahun ini dunia melati gelap. Dia tidak memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan seisinya. Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya. Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Melati hanya bisa mengucap Baa dan Maa. Orang tuanya (keluarga HK) berusaha berbagai macam cara untuk menyembuhkan Melati. Bahkan rela mengundang tim dokter ahli dari berbagai wilayah demi kesembuhan putri semata wayangnya. Sampai suatu ketika Tuhan memberi petunjuk demi kesembuhan Melati melalui seorang pemuda pemabuk. Kinasih dokter muda yang masih kerabat dengan keluarga HK yang berberi saran untuk mengundang pemuda itu.
Pemuda itu bernama Karang, pemuda yatim piatu dan mempunyai kehidupan yang “kurang beruntung seja kecil”. Tetapi Karang mempunyai tekad yang amat kuat untuk menjadikan kehidupannya sendiri lebih baik. Sampai akhirnya Ia bersama teman-temannya mendirikan belasan taman bacaan, memberikan dongeng-dongeng ringan tapi sarat makna kepada anak-anak tersebut, hingga ada seorang anak bernama Qintan (6 tahun) yang dari lahir lumpuh-layu, akhirnya bisa berlari, hanya karena mendengarkan cerita Karang yang memotivasi.
Namun itu hanya masalalu, ia kini seorang pemabuk yang terbelenggu perasaan bersalah setelah kematian 18 anak didiknya dalam kecelakaan kapal. Perasaan bersalahnya hampir setiap hari menghantuinya selama 3 tahun terakhir. Dia bahkan seakan memiliki gairah hidup. Hanyalah sosok Ibu gendut yang selalu mendoakannya, menyemangatinya dan selalu menemaninya dalam kesendiriannya.
Hingga akhirnya Nyonya HK (Bunda Melati) memohon agar dirinya mau membantu mengajari melati. Sempat terjadi penolakan dari dirinya karena trauma kejadian 3 tahun lalu. Hinga akhinya ia memutuskan untuk menerima permintaan keluarga HK. Dorongan dari Ibu gendut dan sifat kemanusiannya itulah yang menjadikan ia mau menerima tawaran tersebut.
Sempat terjadi penolakan dari Tuan HK terhadap Karang, karena melihat penampilan pemuda tersebut. Terlebih ketika ia mengajari Melati dengan kasar. Wajar saja Tuan HK menolak! Orang tua mana yang tega melihat anaknya yang di bentak oleh orang lain, apa lagi setelah Tuan HK tahu bahwa pemuda itu seorang pemabuk. Ia marah besar dan bertekat mengusir Karang. Namun karang bersikukuh karena ia merasa sudah terikat perjanjian untuk mendidik Melati.
Sampai suatu ketika keajaiban terjadi, harapan dan mimpi Bunda berangsur menjadi nyata. Melati sudah bisa makan menggunakan sendok-garpu. Semua itu tidak terlepas dari peranan Karang yang selalu mengajari Melati. Hingga akhirnya dunia Melati tidak lagi gelap. Dia mulai bisa mengenali benda disekelilingnya, kursi, sendok, pohon dan orang-orang terdekatnya. Perubahan itu tidak berhenti sampai disitu saja. Melati mulai bisa berkomunikasi dengan orang lain meski dengan bahasa yang tak lazim seperti orang pada umumnya.
Disisi lain Karang seakan mendapat berkah lebih dari Tuhan. Ia dipertemukan kembali dengan gadis yang pernah dulu mencintainya dirumah keluarga HK. Sampai pada akhir cerita, keluarga HK mengajak Karang untuk menyaksikan pesta kembang api ditengah kota. Namun tak pernah disangka oleh Karang, kalau sebelum ke kota mereka akan malam bersama dengan keluarga dokter Ryan (orang tua Kinasih). Karang sedikit salah tingkah karena grogi. Usai makan malam, kedua keluarga melanjutkan menuju kota untuk melihat kembang api.
Terlihat kegembiraan diwajah semuanya, terlebih keluarga HK. Karena sudah 3 tahun ini mereka tidak pernah merayakan pesta kembang api karena Melati sakit. Melati yang tak dapat melihat dan mendengar, di pandu oleh Karang dan Bunda untuk memvisualisasikan keadaan sekitar. Seperti apa kembang api? Bagaimana bentuknya? Seperti apa bunyinya? Seakan semua telah terlihat dalam pikirannya.
Kisah ini diakhiri dengan pamitnya Karang dari rumah keluarga HK. Mesti terlihat kesedihan dari Melati, karena akan ditinggal gurunya yang selalu membimbing dan mendongeng untuknya. Untuk menghilangkan kekesalan melati melepas ayam kate dengan Mang Jeje. Ucapan terimakasih dan doa Melati mengiringi kepergian Karang. Keluarga HK juga terima kasih kepada pemuda mantan pemabuk itu. Berkat jasanya, setidaknya anak semata wayangnya dapat mengenal dunia.
Unsur Pembangun ( Instrinsik ) Novel Karya Tere Liye yang Berjudul Moga Bunda Disayang Allah
Tema: kehilangan indera penglihatan dan pendengaran tidak lantas menjadikan seseorang itu lemah, berusaha adalah kunci keberhasilannya.
Tokoh: Dalam cerita novel ini Melati sebagai tokoh utama cerita yang mengalami keterbatasan dalam dirinya. Banyak tokoh lain seperti: Bunda( Ibu Melati) , Tuan HK (Ayah Melati), Karang (Guru Melati), Kisanah, Ibu Gendu, Suster Tya ( Suster Melati), Doketer Ryan (Ayah Kisanah), dan Mang Jeje (Tukang kebun di rumah Melati)
Alur: Pada cerita novel ini, alur yang digunakan adalah alur campuran juga. Karena dipertengahan cerita, guru Melati yang bernama Karang itu Mengingat cerita hidupnya dimasa lalu, akibat kecelakaan kapal semua anak didiknya sebanyak 18 orang meninggal yang membuat nya merasakan trauma berat akan kejadian itu, sehingga dia sempat menolak untuk menjadi guru yang akan membantu penyembuhan Melati.
Kutipan dalam isi novel: Namun itu hanya masalalu, ia kini seorang pemabuk yang terbelenggu perasaan bersalah setelah kematian 18 anak didiknya dalam kecelakaan kapal. Perasaan bersalahnya hampir setiap hari menghantuinya selama 3 tahun terakhir. Dia bahkan seakan memiliki gairah hidup. Hanyalah sosok Ibu gendut yang selalu mendoakannya, menyemangatinya dan selalu menemaninya dalam kesendiriannya.
Hingga akhirnya Nyonya HK (Bunda Melati) memohon agar dirinya mau membantu mengajari melati. Sempat terjadi penolakan dari dirinya karena trauma kejadian 3 tahun lalu. Hinga akhinya ia memutuskan untuk menerima permintaan keluarga HK. Dorongan dari Ibu gendut dan sifat kemanusiannya itulah yang menjadikan ia mau menerima tawaran tersebut.
Latar: Latar yang terdapat pada cerita novel itu, latar tempatnya rumah, ruang makan. Latar suasana nya sedih, marah, ketidak percayaan, bingung, mengharukan dan bahagia. Dan untuk latar waktunya pagi dan malam hari.
Amanat: Amanat yang dapat diambil dari novel tersebut adalah ,tetap semangat jangan putus asa dalam menjalankan kehidupan walau kita tidak sesempurna orang lain, namun kita tetap bisa hidup layak dan bahagia seperti mereka. Dan jangan menjadikan masa lalu yang kelam untuk tidak mau menjalankan kehidupan yang lebih layak kedepannya, dan jangan terlalu berlarut dalam kesedihan dan penyesalan, seperti yang terjadi pada diri Karang gurunya Melati. Selain itu amanat yang juga dapat diambil adalah jangan suka menilai orang dari penampilan nya saja, dalami dulu karakter orang tersebut, karena belum tentu dia sejelek yang ada di dalam fikiran kita. Itu terbukti pada cara Tuan HK ayah nya Melati yang awalnya menolak Karang untuk menjadi guru yang akan mendidik Melati, karena ayah Melati tau kalau Karang adalah orang yang suka dengan minuman keras, dan juga keras dalam mengajarkan Melati.
Analisis Tema
Untuk analisis tema dari kedua karya tersebut yaitu film Bollywood yang berjudul Black dengan novel karya Tere Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah dapat dianalisis dari cerita atau alur kedua karya tersebut, sehingga terciptalah tema tentang anak anak yang memiliki keterbatasan tetapi tidak menghalangi semangat mereka untuk tetap hidup hingga menjadi orang yang sukses dan membanggakan.
Analisis Apresiasi Pada Karya
1. Apresiasi Terhadap Film Bollywood Yang Berjudul Black
Film tersebut ditayangkan di Festival Film Casablanca dan Festival Film Internasional India. Film tersebut memenangkan Penghargaan Filmfare untuk film terbaik. Majalah Time (Eropa) memilih film tersebut sebagai salah satu dari 10 Film Terbaik pada Tahun 2005 dari seluruh dunia. Film tersebut berada di urutan nomor lima.
2. Apresiasi Terhadap Novel Karya Tere Liye Semoga Bunda Disayang Allah
Apresiasi terhadap novel ini terfokus kepada penulis nya yaitu Tere Liye, di novel ini Tere Liye sebagai penulis cerita telah berhasil menuangkan segala bentuk rasa yang dimiliki nya, dan dia juga mampu membuat para penikmat cerita termotivasi, terkhusus nya masyarakat yang memiliki ketebatasan yang sama dengan tokoh utama dalam cerita tersebut untuk terus semangat dalam menjalani hidup. Walau sebenarnya mereka itu tidak akan bisa mendapatkan apa yang seperti orang lain dapatkan, tetapi mereka juga bisa merasakan yang orang lain rasakan.
Persamaan dan Perbedaan Film dan Novel Tersebut.
1. Persamaan dari kedua karya
Kedua karya tersebut yaitu film Bollywood yang berjudul Black dan Novel Karya Tere Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah sama sama memiliki tema tentang anak tuna rungu yang tidak bisa melihat dan mendengar seperti anak lain pada umumnya.
Anak yang memiliki kekurangan penglihatan dan pendengaran dari Kedua karya tersebut yang awalnya sama sama putus asa, akhirnya bisa menerima kekurangan mereka akibat guru mereka yang berhasil membuat kedua anak dalam film dan novel tersebut bisa hidup dengan bahagia lagi seperti anak pada umumnya, walau mereka memiliki keterbatasan dalam penglihatan maupun pendengarannya.
2. Perbedaan dari kedua karya
Perbedaan yang terdapat pada kedua karya tersebut ialah pada film nya michelle merupakan anak pertama dari pasangan suami istri, sedangkan pada cerita novelnya Melati merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri yang kaya raya.
Pada film nya Michelle diasuh oleh seorang guru yang memiliki masa lalu yang baik, sehingga dengan mudah diterima ditengah tengah keluarga Michelle untuk membantu merawat Michelle, sedangkan dalam cerita novel nya guru atau pengasuh dari Melati tidak mudah diterima oleh keluarga melati, karena gurunya tersebut memiliki latar belakang yang tidak baik karena beliau merupakan seorang pemabuk.
Pada cerita film guru Michelle berhasil membuat Michelle menjadi seorang sarjana seperti ya g di inginkan oleh kedua orang tua nya, walau pada saat itu ia sudah berumur 40 tahun, sedangkan pada cerita novelnya guru melati hanya mampu menyembuhkan melati dari rasa takut dan trauma dan dengan kegelapan dan tidak merasa sendiri lagi sekarang melati sudah berani untuk berinteraksi dengan orang lain.
Menyandingkan Hipotesis
Pada penelitian atau tulisan ini saya sebagai penulis yang mengkaji tentang Perbandingan unsur Struktural yang ada dalam kedua karya tersebut mengumpulkan hipotesis tentang sumber sumber yang saya baca mengenai kedua karya tersebut. Baik itu karya yang disajikan dalam bentuk film nya, maupun yang disajikan dalam bentuk tulis atau novelnya.
Hipotesis/ dugaan terhadap cerita kedua karya:
1. Menurut saya orang yang memiliki keterbatasan lebih cenderung peka terhadap suatu hal seperti orang tuli yang mungkin lebih peka pada suatu hal yang ada disekitar nya, walau mereka tuli tidak dipungkiri mereka tidak merasakan hal apa yang ada disekitar mereka.
2. Kurangnya terjadi interaksi sosial oleh anak anak yang memiliki keterbatasan tersebut dengan orang lain karena faktor keterbatasan pendengaran maupun penglihatan yang mereka alami
3. Mekera juga cenderung memiliki keterbatasan untuk bisa melakukan kah dengan baik, dan juga cenderung bisa dengan mudah merasa kesal dan putus asa. Menggap dirinya tidak berguna.
Perbandingan terhadap Persamaan dan Perbedaan Kedua Karya Tersebut Terjadi karena Apa?
Perbandingan yang dapat dilihat dari persamaan dan perbedaan kedua karya tersebut yaitu film Bollywood yang berjudul Black dengan novel karya Tere Liye yang berjudul Semoga Bunda Disayang Allah itu mungkin karena penyajian kedua cerita berbeda karena satu karya disajikan dalam bentuk film dan satu karya lagi di sajikan dalam bentuk novel sehingga terdapat nya perbandingan yang bisa kita temui saat menonton film dan membaca novel tersebut. Walau sebenarnya kedua karya itu memiliki tema yang sama, yaitu tentang anak yang memiliki keterbatasan dalam dirinya, namun berkat kegigihan guru mereka akhirnya anak tersebut bisa merasakan kehidupan yang layak seperti yang didapatkan anak anak pada umumnya yang seumuran dengan mereka.
Faktor lain yang dapat menyebabkan perbandingan yang terjadi akibat persamaan dan perbedaan kedua karya ini dari sisi alurnya juga, mungkin di dalam film nya alur ceritanya atau durasinya lebih panjang dibandingkan yang ada dalam novel, sehingga faktor tersebut juga berpengaruh terhadap bagaimana orang/ penikmat karya dapat menikmati penyajian kedua karya tersebut dengan baik.
Menganalisis Dampak Yang Terjadi Kepada Penikmat Dari Kedua Karya
Analisis terhadap dampak kedua karya sastra ini kepada para penikmat nya atau masyarakat mungkin para penikmat atau masyarakat ini bisa menjadi kan kedua cerita yang telah disajikan dalam bentuk film maupun novel dan bercermin dari kedua anak anak tersebut yang memiliki ketebatasan dalam hidupnya tetapi tetap bertahan untuk menjalankan kehidupan mereka, itu pun tidak terlepas dari peran seorang guru yang tidak pernah bosan melatih dan mengajar kan kedua anak dalam cerita tersebut hingga menjadi anak yang kuat dan pintar.
Selain itu dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat atau penikmat ialah mampu memberikan motivasi yang besar untuk kehidupan masyarakat, itu merupakan dampak baik bagi para penikmat karya tersebut, dan dengan kedua karya tersebut para penikmat atau pembaca maupun masyarakat dapat menikmati, menghayati dan merasakan kejadian yang ada dalam cerita film maupun novel tersebut.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua perbandingan karya sastra yang telah dialihwahanakan tersebut ialah mampu memberikan motivasi motivasi terutama bagi anak anak yang memiliki keterbatasan dalam berbicara maupun mendengar. Karena kedua karya tersebut yang berjudul Black dari Hindia dan Moga Bunda Disayang Allah yang berasal dari Indonesia ini sangat memiliki peranan penting dalam menumbuhkan semangat untuk anak anak yang memiliki keterbatasan tersebut.
Begitu banyak amanat amanat yang terkandung dari kedua karya sastra tersebut. Baik dalam bentuk film yang berjudul Black dari India, dan dalam bentu novel dengan judul Moga Bunda Disayang Allah Karya Tere Liye. Kedua nya sangat banyak memberikan motivasi untuk kehidupan. Bagaimana digambarkan didalam kedua karya tentang semangat anak anak dan guru dalam melatih dan mendidik hingga kedua anak dalam cerita film dan novel tersebut bisa merasakan kehidupan yang normal seperti anak anak pada umumnya.
Begitulah perbandingan yang dapat saya berikan terhadap karya tersebut sebagai penulis artikel ini. Karena sebagai karya sastra pasti memiliki banyak perbandingan yang didapatkan didalamnya setelah kita memahami betul karya karya yang akan kita bandingkan tersebut. Dibalik adanya perbedaan dalam antar karya sastra, tentu saja karya sastra tersebut memiliki persamaan seperti hal nya kedua karya sastra yang telah saya bandingkan diatas. Didapatkan perbedaan nya yaitu satu cerita ditayangkan dalam bentuk film dan satu karya lagi dalam bentuk buku atau novel. Persamaan yang ditemukan antar kedua karya tersebut ialah sama sama menceritakan tentang dua anak yang memiliki ketebatasan dalam dirinya.
Itu lah tentang perbandingan antar karya sastra satu dengan karya lainnya. Karna pada dasarnya sastra perbandingan ini memfokuskan kajiannya pada karya sastra dari dua negara yang berbeda yang bahasanya berbeda dan membandingkan dua karya sastra dari negara yang berbeda dengan bahasa yang sama.
0 Comments