(Mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Unand)
IMPIANNEWS.COM
Pada desember ini, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Andalas memberikan intervensi psikologis kepada ibu S (68 tahun), penyintas bencana angin puting beliung yang terjadi pada hari Rabu (16/11/2022) sekitar pukul setengah sebelas siang di tengah hujan deras yang menimpa rumahnya. Rumah ibu S sendiri berlokasi di Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
Intervensi diberikan berdasarkan data wawancara dan observasi yang telah dilakukan sebelum memberikan Intervensi. Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa ibu S yang menyaksikan secara langsung angin puting beliung tersebut menerbangkan sebagian atap dan berbagai barang, serta merusak sebagian dinding rumahnya menerima dampak psikologis pasca bencana. Beberapa hari setelah kejadian, ibu S sering teringat akan kejadian traumatik yang menimpanya, bahkan hingga seakan-akan ia menyaksikannya kembali. Hal ini terjadi baik tanpa pemicu atau ketika mendengar suara angin. Ia menjadi semakin sensitif dengan suara angin. Mimpi buruk terkait kejadian tersebut juga tidak jarang ibu S alami. Tidak jarang ia terbangun di malam hari karenanya. Ibu S juga mengatakan bahwa hal-hal ini membuat dirinya kesulitan untuk fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Intervensi yang diberikan memiliki tujuan untuk membantu ibu S dalam menghadapi pengalaman flashback, yaitu pengalaman kembali mengalami pengalaman trauma yang terjadi sebelumnya seakan-akan hal tersebut benar-benar terjadi pada saat itu (Substance Abuse and Mental Health Services Administration, 2014), yang kerap terjadi pasca bencana. Intervensi tersebut berupa pengenalan teknik grounding.
Teknik grounding merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk segera sadar terkoneksi dengan saat ini (Melnick & Bassuk, 2000). Memori atau emosi yang kuat akibat flashback terkait pengalaman traumatik yang terjadi dapat membuat seseorang kewalahan (Green Cross Academy of Traumatology dalam Substance Abuse and Mental Health Services Administration, 2014). Teknik grounding membantu agar dapat fokus dengan saat ini, teralih dari memori atau emosi yang kuat tersebut. Teknik ini juga dapat membantu seseorang yang kewalahan oleh memori atau emosi yang kuat akibat trigger (stimulus yang memicu memori trauma atau bagian tertentu dari pengalaman traumatis [Substance Abuse and Mental Health Services Administration, 2014]) atau yang sedang dalam keadaan disosiasi (proses mental yang memperburuk koneksi antara perasaan, tindakan, dan/atau rasa identitas [Substance Abuse and Mental Health Services Administration, 2014]) (Melnick & Bassuk, 2000). Dengan pengenalan teknik grounding, diharapkan ibu S dapat mengaplikasikan teknik tersebut ketika terjadi flashback atau terpenuhi oleh ingatan traumatik yang ia alami.
Wawancara kepada ibu S juga menunjukkan bahwa ia memiliki sistem dukungan yang baik dalam menghadapi bencana menimpanya. Anak-anak ibu S, baik yang bersamanya atau yang ditempat rantau memberikan dukungan dan selalu berusaha menenangkan ibu S. Tetangga-tetangga ibu S juga kerap memberikan bantuan dan dukungan. Ibu S di sisi lain juga berusaha menghadapi kejadian ini dengan berpikir dan melakukan hal-hal positif, termasuk ibadah semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Semua hal inilah yang membantu ibu S dalam menangani dampak-dampak akibat bencana angin puting beliung yang ia hadapi.
Daftar Pustaka:
Melnick, S. M. & Bassuk, E. L. (2000). Identifying and responding to violence among poor and homeless women. Nashville, AS: National Healthcare for the Homeless Council.
Substance Abuse and Mental Health Services Administration. (2014). A treatment improvement protocol: Trauma-informed care in behavioral health services. Rockville, AS.
0 Comments