Oleh: Bangun Rizky Hanif Aritonang
IMPIANNEWS.COM
Ambrose Bierce adalah seorang penulis dari Amerika Serikat yang terkenal dengan karya-karya cerita pendeknya. Bierce lahir di Meigs County, Ohio, pada tanggal 24 Juni, 1842. Dia adalah keturunan asli dari Inggris, yang mana nenek moyangnya pindah ke Amerika Utara pada 1620 dan 1640 saat migrasi Puritan. Dia berasal dari keluarga petani dan merupakan anak ke-10 dari 13 bersaudara. Keluarga mereka kemudian pindah ke Indiana dimana dia bersekolah hingga tingkat SMA. Charles Rivers Editors (2016), dalam bukunya mengatakan “Apa pun hubungan Bierce dengan ayahnya, dia mengklaim bahwa pengaruh terbesar masa mudanya berasal dari perpustakaan rumah pertanian yang dengan susah payah dikumpulkan oleh leluhur Bierce. Dari karya-karya yang tersedia, ia mendapatkan kecintaan yang mendalam pada sastra dan sejarah.” Kecintaan dan keinginan Bierce terhadap dunia literatur dan sejarah ada dalam dirinya sejak kecil. Hal ini membantunya saat dia mempersiapkan diri untuk bersekolah di jenjang SMA. Dia banyak menghabiskan waktunya dengan buku, sebelum pada umur 15 tahun dia memutuskan untuk lari dari rumah dan berlanjut ke kehidupan perangnya.
Dia kemudian mendaftar ke sekolah militer (Kentucky Military Institute). Saat perang sipil pecah, dia mendaftar ke pasukan Union. Dia berperang dengan gagah berani di banyak serangan militer, termasuk perang di Shiloh, Chickamauga, dan gerakan Sherman. Setelah perang, Bierce ikut dalam ekspedisi militer ke San Francisco, dimana dia berhenti dari angkatan darat dan memulai karirnya sebagai penulis pada tahun 1865. Dan juga, semasa dia menjadi jurnalis, Bierce dikenal sebagai jurnalis yang jenius dan berdedikasi dalam mengungkap kebenaran. Tulisannya sering kali tidak memandang bulu terhadap siapapun yang akan terkena dampak tulisan berdasarkan pemahamannya. Dia bahkan disebut sebagai junalis paling kejam di San Francisco.
Bierce tinggal di San Francisco sejak dia memutuskan berhenti sebagai tentara. Dia bertahan disana sebagai kontributor terkenal di berbagai media cetak. Dia kemudian sempat pindah ke Inggris pada 1872 hingga 1875, juga sebagai kontributor dalam berbagai media cetak. Setelah itu dia memutuskan kembali ke Amerika Serikat untuk meneruskan karirnya sebagai jurnalis dan penulis. Karya Ambrose Bierce sendiri cukup terkenal dan banyak bercerita tentang kisah saat perang sipil dan kisah supernatural. Karya-karyanya yang banyak menggambarkan kematian, rusaknya moral dan pikiran, dan unsur horror sering kali dibandingkan dengan karya Edgar Allen Poe, walaupun banyak kritikus yang menilai karyanya lebih pesimis. Sebagai tentara Union dulunya, dia telah menyaksikan secara langsung kekejaman dan kerasnya peperangan. Setelah perang berakhir, dia memilih untuk menulis cerpen dan esai untuk menuangkan gambaran pengalaman perangnya.Karyanya yang terkenal terkumpul dalam buku Tales of Soldiers and Civillians (1891) dan Can Such Things Be? (1893).
Charles Rivers Editors (2016), dalam bukunya mengatakan “Sebagai penulis cerita perang, Bierce adalah satu-satunya tokoh sastra terkenal yang benar-benar berperan sebagai prajurit garis depan dalam Perang Saudara Amerika.” Beberapa cerita pendek bertema perang yang ditulis oleh Bierce adalah "An Occurrence at Owl Creek Bridge", "What I Saw of Shiloh", "A Horseman in the Sky", "One of the Missing", dan "Chickamauga". Cerita-cerita tersebut adalah gambaran pengalaman Bierce selama menjadi tentara yang dituangkannya dalam bentuk karya. Setiap karyanya pada umumnya terpengaruhi oleh suatu peristiwa atau perang. Dia juga digambarakan sebagai cerminan seorang veteran yang ingin kembali menjadi masyarakat biasa. Hal ini juga disampaikan Charles Rivers Editor (2016), “Tulisannya mencerminkan perubahan, dimana dia berusaha membedakan pengalaman perang veteran dari pengalaman sipil.”
Dalam salah satu ceritanya yang berjudul “An Occurrence at Owl Creek Bridge”, Tabachnick (2013) mengatakan “Dalam cerita pendek karya Bierce tentang perang sipil, si protagonis, Peyton Farquhar, seorang simpatisan Confederate, diceritakan akan digantung oleh tentara Union disebuah jembatan kereta api ketika tali dilehernya putus dan dia berhasil kabur.” Dalam cerita aslinya, tidak ada pernyataan langsung bahwa si protagonis merupakan seorang simpatisan Confederate atau menunjukkan bahwa tentara yang menangkapnya merupakan tentara Union. Namun, kesimpulan ini dapat diambil dari penggambaran cerita dan mengingat bahwa Bierce juga merupakan tentara yang dulunya bergabung di Union. Ini juga merupakan salah satu pengaruh bahwa pengalaman Bierce sebagai tentara Union tertuang dalam karyanya.
Pengaruh perang dalam karyanya juga tergambar dalam cerita “What I Saw of Shiloh”. Dalam buku Charles Rivers Editors (2016), disebutkan “Dalam What I Saw of Shiloh, Bierce menulis hari pertama dalam peperangan itu:” Karya Bierce ini terisnpirasi dari perang Shiloh yang berlangsung selama dua hari yang dimana memakan 24,000 korban jiwa untuk kedua belah pihak dari Union dan Confederate. Bierce menggambarkan keadaan pagi saat dia menjalani perang Shiloh. Penggambarannya terkesan detil dan memang seperti orang yang turun langsung kedalam perang tersebut.
0 Comments