(Mahasiswa Universitas Andalas)
Artikel - Agatha Christie merupakan salah satu sastrawan sosoknya banyak menginspirasi penulis dalam dunia sastra. Ia pertama kali menulis karya fiksi pada saat bekerja sebagai perawat pada masa Perang Dunia I di tahun 1914.
Novel pertamanya yang berjudul The Misterious Affair of Styles terbit pada tahun 1920 dan diperjualbelikan di Amerika Serikat dan Inggris. Dalam buku ini, Christie menampilkan detektif berkebangsaan Belgia yang bernama Hercule Poirot sebagai tokoh utama. Karakternya pun menarik minat pembaca dan mendapat respon yang bagus.
Pada tahun 1930, Agatha Christie menerbitkan novel yang berjudul The Murder at Vicarage dengan menampilkan tokoh detektif baru yaitu seorang perempuan paruh baya bernama Jane Marple. Berbeda dengan Poirot, Miss Marple tampil dengan sifat ramah dan rendah hati namun memiliki insting yang tajam dalam melakukan observasi.
Kesuksesan Christie sebagai seorang penulis bergenre detektif pun memberikan warna baru dalam dunia sastra. Salah satunya banyak muncul pengarang novel dengan genre yang sama di masa ini. Mereka juga terang-terangan berkata menjadikan novel Agatha Christie sebagai inspirasi dalam berkarya. Sebab mereka mengagumi hasil tulisan Christie.
R. V Raman, salah seorang novelis asal India yang menulis buku A Will to Kill mengatakan bahwa ia menggambarkan latar dalam bukunya terinsipirasi dari novel Agatha Christie yang kental dengan nuansa Britania Raya. Dalam sebuah interview, Raman juga memberikan pujian terhadap hasil tulisan Christie. “Karya-karya Christie adalah teka-teki yang indah dan menyenangkan untuk dibaca.
Selain itu, ada juga Ovidia Yu; novelis dari Singapura yang juga ikut memuji sosok Agatha Christie. Menurutnya; Christie memiliki pengaruh yang besar terhadap karya sastra berbagai genre. Yu sendiri menulis novel Aunty Lee Chilled Revenge dengan menjadikan Miss Marple sebagai inspirasinya dalam menggambarkan si tokoh utama.
Kemudian ada Anthony Horowitz, penulis novel Magpie Murders (2017); yang mengungkapkan bahwa dirinya Agatha Christie juga berpengaruh terhadap kepenulisannya. “Dia teliti dalam menyusun plot dan aku mencoba untuk menjadi seperti itu. Saya juga meminjam idenya memberi judul buku dengan sajak lagu anak anak – seperti Five Little Pigs; One, Two Buckle My Show, dan A Pocket Full of Rye,”
Terakhir ada Lisa Jewel, penulis buku The Night She Dissapeared pernah berkata; bahwa Agatha sosok Agatha Christie berhasil menginspirasinya untuk memulai karirnya sebagai penulis. Sebab ia tertarik dengan genre detektif setelah membaca karya-karya Christie.
Tidak hanya dari kalangan penulis, pengaruh Agatha Christie juga diakui oleh kalangan pembaca. Fitri Ardila, salah seorang pembaca mengatakan bahwa; “Agatha Christie memang patut dijadikan sumber inspirasi oleh para penulis novel detektif. Sebab gaya kepenulisannya yang ringan namun mampu menyajikan cerita dengan sudut pandang yang menarik dari setiap karakter merupakan kunci utama kesuksesannya dalam dunia sastra,”
Berkat kesuksesannya sebagai penulis novel tema detektif, Agatha Christie pun dijuluki The Queen of Crime. Hingga saat ini, Christie telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa di dunia.
0 Comments