Oleh: Dewi Royani, MH
Operasi militer Rusia di Ukraina tengah menjadi sorotan dunia. Konflik keduanya sudah terjadi sejak lama dan dilatarbelakangi beberapa faktor. Sehingga tak ayal, mendapat respon beragam dari berbagai pihak dunia.
Berbagai kecaman datang dari para pemimpin negara di dunia, termasuk pemimpin dunia Islam. Sebagian besar mereka mengatakan perang ini akan menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia. Seraya menegaskan agar semua pihak mengedepankan perundingan damai dan diplomasi. Presiden RI Joko Widodo pun turut buka suara melalui lewat twitnya di media sosial. “Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia.” ( tirto.id,27/02/2022). Lantas, apa akar masalah dari konflik Ukraina-Rusia ini dan seperti apa dunia Islam harus bersikap?
Farid Wadjdi Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) menilai konflik Rusia-Ukraina merupakan permainan negara-negara adidaya. Krisis ini seperti the game of nation atau permainan negara-negara besar dan yang diuntungkan dalam krisis ini adalah Amerika. Kenapa? Karena krisis Ukraina-Rusia ini dapat digunakan Amerika untuk membangun persepsi ancaman Rusia terhadap Eropa serta akan mengokohkan eksistensi dan legitimasi NATO di mana kepentingan Amerika sangat besar di sana,” ungkapnya dalam “Tensi Menurun, Rusia Berlari Melayani Kepentingan AS?” di kanal Khilafah News, Kamis (17/2/2022).
Konflik Rusia vs Ukraina sebenarnya konflik Rusia dengan barat yang dipimpin AS dan Nato. Dalam konflik ini Rusia menilai Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO atau menjadi mitra koalisi strategis NATO, karena ini akan menjadi sarana strategis Amerika Serikat untuk mengontrol negara-negara kawasan eks Uni Soviet sehingga berpotensi menurunkan pengaruh Rusia atas negara-negara kawasan eks Uni Soviet.
Peran Amerika dalam konflik ini hanya akan berperan dibalik layar. Amerika akan tetap memprovokasi keadaan untuk menciptakan market senjata. Selanjutnya, Amerika akan menjual senjata kepada Ukraina untuk melawan Rusia. Pada akhirnya,secara ekonomi Amerika yang akan diuntungkan dari konflik ini.
Dari realita inilah terlihat bahwa antara Rusia dengan AS/NATO (barat) keduanya mewakili ideologi masing-masing. Rusia penganut ideologi komunis, dan AS/NATO (barat) penganut ideologi kapitalisme.
Bagaimana dunia Islam menyikapi konflik Ukraina-Rusia ini? Di tengah keriuhan gejolak politik seperti sekarang ini, penting bagi umat Islam merenung, mengembalikan setiap persoalan kepada syar'i Allah Swt. agar kita tetap dalam arah yang benar termasuk dalam menyikapi konflik Ukraina-Rusia ini.
Sesungguhnya konflik ini bukanlah untuk Islam, tidak dilakukan untuk dan atas nama Islam, karena itu umat Islam tidak boleh terjebak dalam narasi dukung mendukung salah satunya. Yang harus dilakukan oleh umat Islam dan para pemimpin muslim adalah membangun kesadaran politik umat dengan membongkar motif ekonomi-politik dibalik konflik ini, serta menjelaskan kerusakan dari ideologi mereka.
Di saat perhatian barat dan Amerika termasuk Rusia terpecah karena konflik ini. Inilah saatnya umat Islam bersinergi, berjuang bahu-membahu,, saling mendukung, untuk menegakkan kembali sistem Islam yaitu Khilafah Islamiyyah. Sistem politik ini akan mengembalikan umat Islam pada kejayaannya, dengan menerapkan syariah Islam dan mempersatukan umat Islam di seluruh dunia.
Selanjutnya, dengan Khilafah kaum muslimin akan menerapkan syariat Islam, menerapkan hukum Allah Swt, menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru alam, dan akan berperang dalam jihad dibawah naungan panji-panji Islam.
0 Comments