Payakumbuh --- Wali Kota Riza Falepi berharap kepada calon pengurus MUI yang baru harus menyiapkan diri untuk menyambut berbagai tantangan umat, lalu MUI juga turut membantu menyukseskan program pemerintah saat ini terutama program vaksinasi Covid-19.
"Pahamkan terkat halal dan amannya vaksin agar kita segera mencapai herd immunity. Semoga terpilih pengurus yang kapabel dan mampu menjawab tantangan zaman yang sudah semakin cepat," kata Riza dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh masa Bakti 2020-2025 yang digelar di Aula Ngalau Indah Lantai III Kantor Wali Kota, Sabtu (4/12).
Riza juga menyampaikan ucapan selamat kepada MUI karena telah berhasil mengadakan musda memilih pengurus baru. Serta apresiasi dan terima kasih kepada buya mismardi dan pengurus lama atas kiprah dan kerjasamanya selama dua periode, semoga jadi amal ibadah.
Kemudian, kata Riza, MUI hadir sebagai wadah menghimpun potensi besar ulama dan cendikiawan muslim Indonesia untuk bersatu mewujudkan cita-cita bangsa, menjadi pelita atau penerang umat menghadapi berbagai persoalan dan tantangan era global saat ini. Menjaga aqidah umat agar tidak melenceng, memberi fatwa terkait masalah kontemporer yang belum ada dalil jelasnya dalam alqur'an dan hadist, jadi umat ada pedoman.
"MUI juga menjadi perekat dan pemersatu kelompok, organisasi, golongan yang memakai banyak mazhab dalam islam, agar tetap bersatu dalam kereragaman, perbedaan sumber kekuatan bukan kelemahan, selamat bermusyawarah memilih pimpunan MUI yang baru, kami dari pemerintah membantu dengan memfasilitasi pelaksanaannya kali ini," kata Riza Falepi.
Kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh Periode 2015-2020 telah berakhir, maka perlu dilaksanakan pemilihan kepengurusan untuk 5 tahun kedepan dalam sebuah Musda.
Musda MUI Kota Payakumbuh tahun 2021 ini dihadiri juga oleh Kapolres Payakumbuh yang diwakili Kabag Sumda Kompol Zulman Efendi, Kakankemenag Kota Payakumbuh diwakili Kasi Bimas Islam Hamdan Zubir, Ketua MUI Provinsi Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar, Ketua MUI Kota Payakumbuh periode 2015-2020 Buya Mismardi, Kabag Kesra Irwan Suwandi, Kakankesbangpol Budhy D Permana, Ketua MUI Kecamatan se Kota Payakumbuh, Ormas Islam, serta tamu undangan lainnya.
Panitia Pelaksana Aswir menyampaikan tata cara pemilihan ketua umum dan pembentukan dewan pimpinan MUI Kota Payakumbuh dilaksanakan dengan tahapan penetapan dan pengesahan formatur, formatur memilih ketua umum, formatur bersama ketua umum terpilih menyusun dewan pimpinan MUI dan dewan pertimbangan MUI, sementara pemilihan formatur dilaksanakan dalam sidang pleno.
Formatur ditetapkan sebanyak 11 orang terdiri dari 2 orang dari unsur dewan pimpinan MUI Kota Payakumbuh demisioner (Ketua Umum dan Sekretaris Umum), 1 orang ketua dewan pertimbangan MUI Kota Payakumbuh, 1 orang dari unsur pimpinan MUI Provinsi Sumatera Barat, 5 orang mewakili unsur pimpinan kecamatan, 1 dari unsur pimpinan ormas islam Kota Payakumbuh, serta 1 orang unsur pimpinan Pondok Pesentren yang tertua.
Ditambahkan Aswir, komposisi formatur terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota dan anggota-anggota. Formatur terpilih mempunyai mandat penuh untuk memilih ketua umum. Formatur bersama ketua umum terpilih menyusun pengurus harian dewan pimpinan MUI Kota Payakumbuh.
"Susunan lengkap dewan pengurus harian MUI Kota Payakumbuh masa khidmat 2020 2025 diumumkan dalam Musda VI. Selambat-lambatnya 30 hari setelah Musda MUI VI, pengurus harian harus melengkapi pengurus dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Payakumbuh," terang Aswir.
Sementsta itu, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Payakumbuh Hamdan Zubir dalam sambutannya menyampaikan MUI hadir sebagai wadah bermusyawarah para ulama untuk membicarakan kemaslahatan umat, awalnya MUI dibentuk pada 1975, yang terdiri dari berbagai ormas islam.
"MUI milik bersama, MUI mewujudkan islam yang rahmatan lilalamin. Bukan sebaliknya, mendatangkan kegelisahan dan permasalahan. Ulama harusnya bisa mendidik umat dan menyejukkan. Mudah-mudahan kepengurusan MUI yang terpilih nanti dapat memberi kesejukan, penyelesaian terhadap permasalahan yang muncul di tengah masyarakat," ujarnya.
Hamdan juga menambahkan, kehadiran ulama akan menghilangkan permusuhan di tengah-tengah masyarakat, ada kedamaian. Diharapkan tungku tigo sajarangan terwujud di Kota Payakumbuh, yakni ulama, umara, dan ulil amri.
"Semoga MUI bisa menghilangkan rasa riya yang bisa merusak amal ibadah dan Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi kepada kita," harapnya.
Ketua MUI Buya Gusrizal Gazahar menyampaikan kalau MUI seharusnya bisa dibuat di tingkat nagari. Saat ini langkah menguatkan MUI di Sumbar sedikit demi sedikit mendapat perhatian umat, kehadiran lembaga keagamaan bisa dirasakan saat ini semakin berat beban yang dipikul para ulama.
"Tumpukan persoalan, pertanyaan, pengaduan ke MUI terkait urusan umat. Siapapun yang memimpin MUI harus memahami karakter organisasi ini, bukan jabatan yang dikejar. Perlu diingat MUI di Sumbar lebih tua dari MUI Nasional, dibentuk oleh pada ulama pada 1968," kata Buya Gusrizal.
Sementara itu, Ketua MUI Periode 2015-2020 Mismardi menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan semua pihak dalam bersinergi bersamanya dan pengurus lama selama 2 periode di MUI Kota Payakumbuh. Mismardi menyampaikan harapan serupa dengan Wali Kota Riza Falepi agar pengurus terus bisa memberikan dukungan kepada pemerintah dalam urusan kemaslahatan umat.
"Insyaallah, silaturahmi kita akan tetap terus selalu terjaga, semoga Allah terus memberikan keberkahan dalam langkah yang kita ayunkan untuk berbakti bagi agama, bangsa dan negara," harap Buya Mismardi. (014)
0 Comments