Payakumbuh - Wali Kota Payakumbuh bersama gubernur, bupati dan wali kota seluruh Indonesia ikuti zoom dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia terkait penanggulangan Covid-19 di Masa Natal dan Tahun Baru serta Penanganan Varian Omicron di Aula Ngalau Indah Balai Kota Payakumbuh, Senin (27/12).
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Kajari Payakumbuh Suwarsono, Waka Polres Payakumbuh Kompol Jerry Syahrim, Danramil 01/Payakumbuh Mayor Inf Suherman, serta OPD terkait.
Menteri Dalam Negeri RI Muhamad Tito Karnavian mengatakan masa Nataru merupakan momentum meningkatkan terjadinya mobiltas perpindahan masa serta peningkatan terjadinya kerumunan.
"Kita harus tetap waspada mengingat pada Nataru tahun lalu terjadi peningkatan kasus. Apalagi saat ini varian Omicron sudak masuk ke Indonesia dan sudah 46 orang terindikasi oleh varian ini," kata Mendagri Tito Karnavian saat memberi pengarahan.
Tito menyebut berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dihasilkan delapan strategi utama penanggulangan pandemi Covid-19 pada masa nataru serta penanggulangan varian omicron di Indonesia.
Yang pertama dan paling utama adalah perepan protokol kesehatan (5M) terutama penggunaan masker dan menghindari kerumunan. Semua elemen harus terus mengkampanyekan penggunaan masker secara masif, serta menghindari kegiatan yang meninbulkan kerumunan.
Kedua pengetatan kedatangan dari luar negeri dan himbauan untuk tidak ke luar negeri mengingat varian Omicron ini datangnya dari luar negeri. Ketiga mengoptimalkan penggunaan aplikasi peduli lindungi di fasilitas publik atau diruang publik.
"Kalau ada pemilik toko, restoran ataupun kafe serta fasilitas publik lainnya yang tidak mematuhi pemerintah daerah harus tegas untuk menindaknya," ucapnya.
Keempat tetap memberlakukan PPKM berbasis level dan mikro. Kelima kesiapan rumah sakit dan isolasi terpusat apabila terjadi lonjakan kasus. Keenam mengintensifkan tracing dan testing (memperbanyak screening).
Ketujuh mempercepat pelaksanaan vaksinasi, untuk target utamanya lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun dengan mengarahkan semua potensi/kekuatan daerah dan Pemerintah daerah serta perlu terobosan kreatif sesuai tantangan daerah masing-masing dan kedelapan mempercepat riset Omicron.
"Intinya jangan sampai lengah dan lalai dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadi," ujarnya.
"Peran kepala daerah sangat berperan penting disini dan kuncinya pemerintah daerah harus terus berkolaborasi dengan forkopimda untuk percepatan vaksinasi ini minimal setiap provinsi harus mencapai 70 persen akhir bulan ini," tambahnya.
"Mohon segera di folowup hasil rapat ini mudah-mudahan kasus ini tidak berkembang di negara kita," tambahnya lagi.
Menindaklanjuti arahan tersebut Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan akan menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk percepatan vaksinasi serta pengawasan saat menghadapi Nataru.
"Ada sekitar 7 persen lagi target penerima vaksin dosis pertama yang harus kita kejar hingga akhir tahun ini, dan kita akan kebut secepatnya," ucapnya.
Untuk memudahkan warga ikut vaksinasi, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Diskominfo telah meluncurkan aplikasi Vaksinasi Covid-19. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapapun dan bisa mendaftar dari rumah, bahkan calon peserta vaksinasi yang bukan warga ber-KTP Payakumbuh dapat mendaftar, asalkan warga yang akan ikut vaksinasi Covid-19 ini berada dilingkup wilayah Kota Payakumbuh.
Dengan mengakses website vaksinasi.payakumbuhkota.go.id di smartphone masing-masing. (014)
0 Comments