Bagi pedagang kelontong lama tentu akan merasa terancam dengan adanya beberapa orang yang membuka kedai kelontong baru dan dengan penjualan dan harga yang jauh lebih menarik dari mereka. Beberapa pedagang lama yang mengetahui ancaman tersebut tidak turut ikut menurunkan harga barang sehingga lebih murah namun, pedagang lama akan melakukan strategi untuk memasarkan barang dagangan mereka kepada pelanggan sehingga mendapat untung yang besar.
Salah satu strategi yang mulai banyak digunakan adalah pemasaran dengan online, dimana pedagang kelontong akan memasangkan iklan dagangannya di aplikasi belanja online atau menyebarkan di media sosial disertai hastag menarik tentang barang mereka sehingga banyak yang akan membelinya. Strategi ini pada awalnya dicoba oleh salah seorang pedagang di sekitar rumah saya karena semakin banyaknya pedagang baru sehingga pelanggan semakin jarang untuk membeli di tempat mereka.
Bapak yang biasa dipanggil Pak Ujang oleh
orang sekitar, dia mengatakan bahwa dia diberi petunjuk oleh anaknya bagaimana
caranya berjualan online, dan saat ia mencoba pertama kali keuntungan yang
didapatnya lebih untuk menutupi modal awal dalam pembelian produk. Jadi
setelahnya ia melakukan penjualan dengan tetap membuka dan menjual barang di
tokonya serta menjualnya juga di media sosial, walaupun di beberapa kesempatan
terkadang konsumen mengajukan keluhan akan barang bapak itu tetap melakukan
strategi ini.
Ketika saya bertanya kepadanya bagaimana
jika ada kendala dalam melakukan strategi ini seperti pengiriman yang terlambat
atau pemalsuan karena banyaknya pembeli yang terkadang memalsukan barang yang
telah dikirim dengan yang palsu, bapak
itu menjawab “walaupun terkadang ada kendala dalam masalah pengiriman dan
pemesanan tetapi pada akhirnya saya tidak lagi mengalami kerugian, dan dengan
langkah ini saya dapat mempertahankan toko dan memperluas jangkauan penjualan
saya seperti membunuh dua burung dengan satu batu.”
Ia juga menambahkan, “semua barang yang
dikirim terjamin bentuk dan rasanya jika konsumen mengajukan keluhan akan
produk yang diterima, keluhan dapat diperlihatkan dalam bentuk video saat
proses pembukaan paket, dan jika ternyata produk memang salah atau sudah tidak
dapat di gunakan maka dia akan menggantinya dengan yang baru. Tetapi sebaliknya
jika konsumen hanya mengajukan keluhan tanpa memperlihatkan video, beliau dapat
menuntut atas pencemaran nama baik”
Apakah hanya sebatas menjual melalui online saja yang akan saya bahas? Tentu tidak. Untuk memberikan informasi sedikit lebih lengkap mengenai artikel ini saya juga bertanya kepada penjual kelontong lainnya di dekat rumah saya, setelah saya bertanya kepada ibuk pemilik kelontong yang biasa dipanggil Buk Minar oleh orang di sekitar. Setelah saya kepadanya, ternyata dia tidak menggunakan sistem menjual online karena tidak mengerti akan teknologi sedangkan anak satu-satunya tidak bersamanya karena tuntutan pekerjaan sehingga beliau tidak dapat menggunakan teknologi secara meluas.
Oleh sebab dikarenakan kondisinya, ibuk itu memberitahu saya metodenya adalah langsung menemui pembeli, metode ini dilakukan dengan suaminya menjadi pedagang keliling menjual beberapa barang dagangan mereka dengan dia yang juga menjual di toko kelontong milik mereka seperti biasanya. Metode ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan metode yang pertama, dikarenakan metode ini menuntut penjual untuk mempunyai pelanggan didaerah tempat dia berjualan. Jika tidak, maka pemasukan yang masuk akan sangat sedikit karena pembeli biasanya akan melakukan pembelian yang lebih banyak kepada pedagang pelanggan mereka agar lebih terpercaya dan mendapatkan beberapa potongan harga pada barang yang dibeli.
Walaupun metode ini terkesan lebih rumit,
namun sisi positif dari metode ini adalah barang yang dibeli oleh pembeli tidak
akan ada keluhan ataupun pengembalian barang. Karena dengan metode ini pembeli
langsung dapat memilih barang yang ingin dibeli, serta pembeli dapat melihat kualitas
barang tersebut secara langsung tanpa adanya unsur kecurangan.
Dengan metode ini kita dapat mengambil
sisi positifnya berupa kita dapat melakukan hubungan timbal balik dengan
pembeli, contohnya; salah satu pelanggan suami ibuk itu adalah seorang dokter dan
karena sudah menjadi pelanggan selama 2 tahun berturut-turut si dokter sering
memberikan tips kesehatan beserta beberapa arahan makanan sehat untuk ibuk dan
suaminya sehingga mereka berdua dapat lebih menjaga diri di tengah pandemi.
Untuk saat ini saya hanya dapat memberikan
dua metode penjualan, karena di daerah tempat saya tinggal hanya ada beberapa orang
saja yang berjualan dengan toko kelontong. Jika pembaca ingin melakukan salah
satu dari metode saya akan sangat tersanjung, dan jika pembaca ingin menambah
metode atau strategi lainnya saya akan menerima masukan dengan senang hati.
Untuk tambahan kata dari saya; pada saat pandemi dimana banyak orang yang akan
melakukan usaha yang sama dengan kita, sekiranya kita memiliki metode yang
berbeda dengan orang tersebut agar usaha tetap lancar selalu. Karena sejatinya
strategi pemasaran adalah mencari peluang ditengah-tengah situasi yang terjadi.
0 Comments