IMPIANNEWS.COM
Margaret Munnerlyn Mitchell atau dikenal dengan nama Margaret Mitchell adalah seorang penulis Amerika yang terkenal dengan karya besarnya Gone With the Wind. Lahir di Atlanta, Georgia pada tanggal 8 November 1900. Mitchell memiliki latar keluarga yang bagus dengan pendidikan yang tinggi pada masanya. Ibunya bernama Maybelle, ia terkenal sebagai gadis yang berpendidikan pada masanya di Atlanta. Eugene Mitchell adalah sebutan ayahnya, ia adalah seorang pengacara dan salah seorang pendiri Atlanta Historical Society. Ayah Mitchell adalah orang yang cerdas dan cermat, ayah yang mengajarkan sopan santun kepada anak-anaknya.
Ketika Mitchell di usia muda, ia pernah mengadu pada ibunya bahwa dia tidak tertarik pada sekolah dan hitung-hitungan. Namun ibunya tidak marah, ia mengajak Mitchell pergi ke sebuah desa yang hancur dalam seketika, ibunya berkata bahwa “orang desa ini berpikir mereka aman, tetapi hancur dalam semalam, begitu juga orang yang tidak berpendidikan, mereka tidak memiliki senjata untuk menghadapi masa depan” Mitchell paham dengan pesan yang di sampaikan oleh ibunya.
Ibu Mitchell sama dengan sosok ibu pada umumnya, ibu akan mengajarkan anaknya untuk belajar yang rajin agar memiliki bekal di masa yang akan datang dengan rajin belajar dan tidak hanya menghayal tentang masa depan. Seperti yang dikatakan oleh Amit Kalantri, bahwa kamu tidak perlu menghayal lebih, yang kamu perlukan adalah bekerja yang lebih rajin. Orang tua akan membiasakan anaknya agar tidak menunda-nunda pekerjaan termasuk belajar, agar menjadi anak yang lebih baik di kemudian hari.
Seperti yang dikatakan oleh Israelmore Ayivor, bahwa untuk menjadi versi diri kamu yang lebih baik, rajinlah, dan jangan biarkan apapun menggoda kamu untuk menunda-nunda pekerjaanmu, jangan merasa puas dengan keadaan yang biasa-biasa saja. Dengan kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil oleh ibu, maka anak akan menyukai berbagai hal termasuk belajar, mereka akan lebih rajin dan melakukan yang terbaik agar mencapai hasil yang maksimal.
Dr Prem Jagyasi mengatakan bahwa "Ketika kamu mencintai pekerjaanmu, kamu akan bekerja dengan rajin dan mengungguli pekerjaanmu itu dengan kualitas dan kuantitas yang memuaskan".
Sebagai anak kategori pemalu, Mitchell kemudian tumbuh menjadi anak yang tomboi, serta dia suka menulis cerpen tentang cerita petualangan dengan adegan aksi yang banyak. Margaret Mitchell menghabiskan hidupnya dengan hanya menulis sebuah novel yang luar biasa ini. Mitchell juga menulis beberapa cerita pendek sewaktu ia remaja, namun karyanya yang berbentuk novel hanya satu ini saja.
Salah satu hasil karya novel Mitchell ialah yang berjudul "Gone With the Wind". Karya luar biasa ini berlatarkan masa perang, tetapi tidak hanya berfokus pada perangnya saja. Tokoh utamanya ialah seorang gadis manja bernama Scarlett, ia memiliki hidup yang sangat nyaman. Namun, kenyamanan itu di renggut oleh perang, ia dipaksa dewasa oleh keadaan. Seperti yang tertulis dalam novelnya bahwa sampai dimana kamu kehilangan reputasimu, kamu tidak akan pernah menyadari betapa beratnya hidup dan tidak akan pernah tahu apa arti kebebasan yang sebenarnya.
Dalam karya ini, Mitchell menceritakan kehidupan di tengah terjadinya peperangan, masyarakat harus berjuang melawan kelaparan, penyakit pasca perang, kekurangan obat, serta kematian. Scarlett pada akhirnya terbiasa dengan kehidupan yang sulit dan ia harus menerimanya, ia penuh dengan semangat. Scarlett tidak menyerah dengan semua yang terjadi secara tiba-tiba, dia tetap bekerja keras dengan semangat, seperti yang di katakan oleh Kailin Gow yang pernah dipuji oleh suaminya, dia berkata bahwa salah satu pujian terbesar yang pernah dikatakan suami saya kepada saya adalah bahwa saya memiliki semangat dan kekuatan Scarlett O'Hara.
Dalam proses pembuatan novelnya, Mitchell menggunakan teknik yang sama yang pernah ia gunakan ketika ia menjadi reporter. Mitchel memulainya dengan membuat rangkuman terlebih dahulu, kemudian setiap detail lainnya akan mengikuti inti yang telah ia buat. Mitchell berkata bahwa saya memiliki setiap detail yang jelas dalam pikiran saya sebelum saya duduk di depan mesin tik. Saya percaya itu adalah cara terbaik untuk menulis buku - maka karakter dalam buku Anda tidak bisa lepas dari Anda dan berperilaku buruk, dan melakukan hal-hal yang Anda tidak ingin mereka lakukan pada awalnya.
Mitchell dibantu oleh suaminya dalam menulis novel ini, suaminya diminta untuk memberi komentar, memeriksa kesalahan dan mendiskusikan setiap detail dari karyanya ini. Selain dengan suaminya, Mitchell tidak ingin membicarakan karyanya dengan orang lain baik itu temannya sekalipun karena ia merasa malu. Dan teman-temannya pun mengerti dan tidak menyinggung pembahasan mengenai karya Mitchell.
Karya besar ini menghabiskan waktu yang cukup lama. Mitchell sangat detail dalam karyanya ini. Mitchell adalah wanita cerdas yang memiliki banyak keahlian di dalam bidang sastra seperti pandai dalam storytelling yang membuat penonton terhibur, ia juga pandai berbicara dan memenangkan nominasi sebagai seorang novelis. Dengan banyak keahlian yang ia miliki, ia mengerahkan semua yang ia miliki agar karyanya menjadi karya yang sempurna.
Meskipun sudah melewati proses yang sangat panjang dalam membuat karyanya, Mitchell masih ragu dengan karyanya, ia merasa bahwa karyanya belum begitu baik untuk di publikasikan. Mitchell tidak ingin mengekspos dirinya dan juga karyanya. Ia merasa masih perlu perbaikan dalam karyanya. Seiring berjalannya waktu, Mitchell percaya dengan orang lain yang bernama Latham. Mitchell berjanji jika karyanya sudah selesai maka ia akan membiarkan Lathan menjadi orang pertama yang membacanya. Gone With the Wind adalah karya yang memakan waktu yang lama dalam prosesnya.
Gone With the Wind akhirnya selesai pada tahun 1929. Namun Mitchell tidak langsung mempublikasikannya karena rasa tidak percaya dirinya. Pada tanggal 30 Juni 1936, karya ini di publikasikan untuk kali pertama di United States. Novel ini bergendre sejarah fiksi. Novel ini kemudian menjadi salah satu novel paling laris di dunia yang terjual hingga 28 juta buku. Gone With the Wind kemudian juga dibuatkan film nya. Menurut Lirije Ameti novel dan layar mahakarya tunggal Margaret Mitchell telah menjadi favorit abadi bagi remaja Amerika, sampai-sampai keduanya termasuk dalam kurikulum sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Namun karya - karya Mitchell berakhir menjadi kenangan, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1949. Dikarenakan penulis ternama Amerika tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya dalam insiden kecelakaan.
0 Comments