(Civitas Academica Universitas Andalas)
Jika Kucing Lenyap dari Dunia adalah sebuah novel pertama yang di tulis oleh Genki Kawamura dan di publikasikan pada bulan Oktober 2012. Novel ini bercerita tentang seorang lelaki muda penyendiri yang bekerja sebagai tukang pos divonis mengidap kanker stadium akhir. Umurnya tinggal sebentar lagi. Dalam kekalutan, datang tawaran menggiurkan untuk melakukan perjanjian dengan iblis agar hidupnya terselamatkan. Syaratnya : Setiap hari dia harus bersedia menghilangkan sebuah benda yang dia sayangi dari dunia ini.
Tokoh utama pada novel ini tidak memiliki nama, jadi hanya disebut “aku”. Jika dalam bahasa Jepang “Boku”. Ketika di beri tahu dirinya mengidap tumor otak stadium IV pria yang berprofesi sebagai tukang pos ini di banjiri perasaan campur aduk. Dia tidak meresponsya dengan terlalu dramatis seperti yang mungkin di bayangkan banyak orang. Alih-alih, ia seakan merasakan sebuah kehampaan sekaligus desakan untuk melakukan hal-hal “hebat” di sisa usianya. Sampai kemudian sosok iblis mendatanginya .Iblis memberinya sebuah penawaran menarik. Iblis bisa membantunya menambah usia dengan satu syarat. Untuk setiap satu hari tambahan hidup, ada satu hal yang perlu di lenyapkan.
Iblis itu mengajak sebuah perjanjian, dengan melenyapkan satu benda di dunia, maka nyawa pemuda itu akan terselamatkan satu hari. Setiap satu benda yang dilenyapkan, nyawanya akan bertambah sehari. Begitu seterusnya. Masalahnya, benda yang harus dilenyapkan itu ditentukan oleh iblis, tanpa pemuda itu boleh menawar atau memilih. Jika menolak, maka besoknya akan mati. Namun, demi memperpanjang umurnya, pemuda itu akhirnya menyetujui.
Maka, dimulailah permainan itu. Mula-mula, telpon yang dilenyapkan dari dunia. Besok paginya, saat ia bangun tidur merasakan badannya sehat kembali, tapi ia tak mendapati ponsel di sebelahnya. Ia sadar, iblis telah melenyapkan benda itu dari dunia sesuai perjanjian yang telah menjadi kesepakatan. Ia tak menyesal, karena selama ini ponsel merupakan barang nomor satu yang ingin ia hilangkan. Terutama akhir-akhir ini, ia memegang ponsel dari bangun tidur sampai persis sebelum tidur. Jumlah buku yang ia baca jauh berkurang. Koran juga tak pernah lagi ia baca. Selama ini, ia tak pernah lepas dari ponsel. Saat makan, saat nonton film, saat bersama kucing kesayangannya sehingga lupa bermain dengannya. Ia muak dengan dirinya yang dikendalikan oleh benda semacam itu.
Sayangnya, tidak semua benda yang ditawarkan oleh iblis untuk dilenyapkan merupakan benda yang memang ingin ia lenyapkan. Makin hari, justru benda yang paling ia sayangi yang harus dilenyapkan dari dunia demi menambah umurnya.
Memasuki hari keempat perjanjian itu, iblis mengajukan penawaran benda yang harus dilenyakpan. Dan benda itu merupakan satu-satunya benda yang paling ia sayangi di dunia ini: Kubis.
Kubis adalah nama kucing peliharaannya. Sejak ibunya meninggal, ayahnya tinggal di kota lain, dan putus dengan pacarnya, kucing itu merupakan satu-satunya teman hidupnya. Dan kini harus dilenyapkan. Kalau tidak setuju, ia akan mati besok.
Berikut beberapa quotes yang berkaitan dengan topik :
1. “ Kalau sebuah film di tonton ulang setelah sekian lama, kadang kita bisa menerima kesan yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan masa lalu.” - Hal 124
2. “ Kalau kita selalu bersama kucing, semakin lama kita paham bahwa sebenarnya bukan manusia yang memelihara kucing, melainkan kucinglah yang rela mendampingi manusia.” - Genki Kawamura
3. “ Kisah yang menyentuh dan mengesankan tentang menghadapi kematian, bertanggung jawab atas pilihan seseorang, dan memutuskan apa yang benar-benar bernilai.” - The Herald (UK)
4. “ Kisah ini akan membuat para pembaca mengevaluasi kembali apa yang mereka miliki dan apa yang mungkin mereka dapatkan dari kehilangan apa yang mereka miliki tersebut, lalu setelahnya mereka akan melihat dunia dan orang-orang di sekitar mereka dengan sedikit berbeda.” - International Examiner
5. “ Perenungan yang lucu dan mengharukan tentang makna kehidupan.” - Book Riot
6. “ Kalau aku membeli buku, mula-mula aku membaca bagian akhirnya. Sebab, aku tidak mau mati sebelum membaca sampai akhir” - When Harry Met Sally, Billy Crystal
Dalam novel ini, banyak pesan moral yang ingin disampaikan penulisnya. Pesan-pesan kebaikan itu muncul pada kesadaran pelaku utama ketika usianya sudah hampir berakhir. “Hidup itu indah dan cemerlang, bahkan hidup ubur-ubur pun punya makna,” adalah salah satu kesadaran itu. Hingga puncaknya ketika menyadari bahwa selama ini hidupnya tidak pernah punya arti buat siapa pun. Bahkan kepada ayahnya. Alih-alih membuat ayahnya bangga, ia justru menjauhkan diri dari kehidupan orang tuanya itu tanpa sebab yang jelas.
Barangkali itu merupakan masalah remaja pada umumnya. Ketika masa kanak-kanak, dekat sekali dengan orang tuanya. Namun ketika menginjak remaja, perlahan-lahan hatinya menjauh dari orang tuanya, utamanya ayahnya. Ia juga kemudian menyadari, kalaulah hidupnya selama ini tidak membawa manfaat buat orang lain, setidaknya di ujung usianya tidak merugikan orang lain dengan menghilangkan sesuatu dari dunia. Ia berpikir, buat apa hidup tapi tanpa Kubis. Maka ia pun merasa bahwa banyak orang di dunia yang akan kehilangan kucing kesayangannya kalau ia menerima tawaran iblis itu.
Berikut beberapa kutipan teks mengenai pernyataan di atas :
- “ Manusia yang berpikiran mungkin dirinya akan mati besok bisa hidup sepenuhnya selama sisa waktu yang mereka miliki.” ( Jika Kucing Lenyap dari Dunia, 2012, hal. 230)
- “ Benar juga. Tapi tak ada siapa pun yang tahu masih berapa lama dirinya bertahan hidup. Bisa juga tinggal beberapa hari atau beberapa bulan. Bagi semua manusia kapan berakhirnya usia tak dapat diketahui.” ( Jika Kucing Lenyap dari Dunia, 2012, hal. 233)
- “ Manusia ataupun kucing akan mati suatu saat. Karena sudah tahu soal itu, kali ini tak akan ada masalah.” (Jika Kucing Lenyap dari Dunia, 2012, hal. 245)
0 Comments