IMPIANNEWS.COM
Dugaan pembobolan situs yang dilakukan oleh hacker yang dilansir dari The Record pada minggu, (12/9/2021), terungkap karena adanya laporan Insikt Group. Kepolisian Republik Indonesia akan melakukan koordinasi kepada pihak Kementrian Komunikasi dan Informasi untuk melakukan penyelidikan terhadap pembobolan data BIN dan 10 situs Kementrian.
Dilansir dari suara.com, Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid mengaku belum bisa berkomentar lebih jauh tetkait peretasan yang terjadi. Namun, beliau masih memastikan kebenaran dari informasi yang beredar. Apakah benar atau tidaknya telah terjadi peretasan terhadap situs BIN dan 10 situs Kementrian.
"Saya akan segera berkomunikasi dengan Mitra BIN, sampai saat ini belum kami belum mendapat informasi. Jadi betul atau tidaknya informasi harus kita cek", ucap Meutya di Kompleks Parlemen, Jakarta (13/9/2021).
Pembobolan ini terungkap pada Selasa (14/9/2021). Setelah melakukan penyelidikan dari berbagai instansi yang bertanggung jawab atas hal peretasan ini, diketahui pelaku yang melakukan peretasan menyebut dirinya "Mustang Panda" yang berasal dari China.
Sukamta yang juga merupakan anggota Komisi 1 DPR meminta keseriusan pemerintah dalam melindungi situs dan data- data khususnya jaringan milik pemerintahan yang telah dibobol oleh hacker asal china mustang Panda yang telah melakukan pembobolan pada jaringan BIN dan 10 situs Kementrian.
"Bobolnya data Kementrian dan Bin ini harus menjadian perhatian serius oleh pemerintah khususnya BSSN dan Kominfo untuk menjaga dan melindungi siberkita. Sejak lama saya sudah khawatirketika data-data kesehatan dandunia bisnis bocor, bukan berarti data bidang politik tidak ada kebocoran", Ujar Sukamta. (*)
0 Comments