IMPIANNEWS.COM
Pengelolaan senjata nuklir oleh Departemen Energi AS telah menjadi korban dari peretasan hacker. Dicurigai, kejadian ini terjadi berasal dari kampanye peretasan Rusia. Beruntung, kejadian ini tidak mempegaruhi keamanan senjata nuklir.
Fungsi keamanan di Administrasi Keamanan Nuklir Nasional, atau NNSA, yang merupakan cabang dari departemen yang mengelola persenjataan nuklir negara juga mengatakan persenjataan nuklir tidak terpengaruhi.
Penyelidikkan terhadap serangan hacker ini memberi hasil telah ditemukan malware yang telah diisolasi ke jaringan bisnis, dan tidak mempengaruhi fungsi penting keamanan nasional dan departemen, "kata Shaylyn Hynes dalam sebuah pernyataan.
Akibat dari serangan ini, sistem komputer di Departemen Keuangan dan Perdagangan telah terpegaruhi oleh serangan hacker tersebut.
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan serangan hacker ini terhadap pemerintah AS merupakan perhatian besar serta akan menjadi prioritas utama baginya sejak dia menjabat.
"Kami telah belajar dalam beberapa hari terakhir tentang apa yang tampaknya menjadi pelanggaran keamanan siber besar-besaran yang mempengaruhi ribuan korban, termasuk perusahaan AS dan entitas pemerintah federal," kata presiden terpilih itu.
"Ada banyak hal yang belum diketahui, tapi yang kita ketahui adalah masalah yang sangat memprihatinkan".
Cybersecurity Infrastructure Agency (CISA), yang membantu AS dalam serangan dunia maya, mengungkapkan bahwa skala serangan hacker bahkan lebih besar dari yang ditakuti. CISA juga memberi kesan atas kecanggihan dan keterampilan hacker.
Penjabat Keamanan Siber serta FBI dan Kantor Direktur Intelijen Nasional telah melakukan kerja sama untuk mengatasi kejadian peretasan ini.
Source: news.sky.com
0 Comments