KAMALA HARRIS |
IMPIANNEWS.COM (Washington)
Kamala Harris dicalonkan sebagai wakil presiden dari Partai Demokrat bersama dengan Joe Biden dalam Pemilu AS di tahun 2020 ini. Ia adalah seorang pengacara dan politikus Amerika Serikat yang menjabat sebagai Senator Amerika Serikat junior untuk California sejak 2017. Dikenal sebagai sosok tangguh dalam kariernya, ia adalah orang Afrika-Amerika dan Asia pertama yang menjadi Jaksa Agung California, serta perempuan Afrika-India pertama yang maju jadi calon wakil presiden Amerika Serikat.
Berasal dari keluarga intelektual
Senator California itu adalah anak dari ibu asal India dan ayah kelahiran Jamaika. Ayahnya, Donald Harris, mengajar ekonomi di Universitas Stanford; sementara ibunya, Shyamala Gopalan, merupakan seorang peneliti kanker dan aktivis hak-hak sipil. Namun kedua orang tuanya berpisah ketika Kamala Harris berusia lima tahun. Kamala dan saudara perempuannya, Maya, pun dibesarkan oleh ibunya.
Bangga dengan darah Indianya
"Nama saya diucapkan" Comma-la ", seperti tanda baca," tulis perempuan kelahiran 20 Oktober 1964 dalam otobiografinya tahun 2018, The Truths We Hold. Ia menjelaskan bahwa Namanya bunga teratai', yang merupakan simbol penting dalam budaya India. Teratai tumbuh di bawah air, bunganya menjulang di atas permukaan sementara akarnya tertanam kuat di dasar sungai."
Tumbuh besar dengan budaya afrika-amerika
Washington Post menulis bahwa Kamala tumbuh dengan merangkul budaya Indianya, tetapi menjalani kehidupan Afrika-Amerika dengan bangga pula. Kamala muda dan saudara perempuannya dibesarkan di sebuah rumah yang diramaikan oleh musik seniman kulit hitam Amerika. Ibunya bernyanyi lagu gospel Aretha Franklin, sedangkan ayahnya, pecinta jazz, akan memutar lagu Thelonius Monk dan John Coltrane pada alat pemutar piringan hitam. Mengutip BBC, dalam banyak hal Harris berdiri di dua komunitas itu dengan mudah.
Sempat berselisih paham dengan Joe Biden
Sebelum dicalonkan sebagai wakil presiden AS dengan Joe Biden, Kamala Harris sempat bentrok dengan Biden di momen debat pada pemilihan bakal calon presiden di tahun 2018 lalu. Kamala mencela Biden terakait program bus tahun 1970-an yang memaksa integrasi sekolah-sekolah. Meski demikian, Biden menegaskan dirinya tak menyimpan dendam dengan Harris setelah debat soal bus serta menggambarkan Harris sebagai sosok intelektual kelas 1.
Mengutip BBC, Kamala Harris sering mengatakan bahwa identitasnya membuatnya cocok untuk mewakili mereka yang terpinggirkan. Sekarang, ketika AS bergumul dengan masalah rasial dan ada sorotan terkait kebrutalan polisi, Harris berada di garis depan untuk memperkuat suara kelompok progresif.
Cover: The New York Times
0 Comments