Politikus PDIP Arteria Dahlan, Sebut: Bicara Lebih 5 Menit Mikrofon Mati Otomatis, Bukan Puan Mematikannya
IMPIANNEWS.COM (Jakarta)
Politikus PDIP Arteria Dahlan tak terima dengan pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyindir Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal mikrofon di rapat pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja.
Arteria meminta Andi untuk menghormati Puan. Ia menegaskan Puan adalah sosok yang menghargai pendapat orang lain.
"Pak Andi Arief juga sejatinya lebih arif dalam bersikap. Kami saja menaruh penghormatan yang tinggi pada Mas Ibas dan Mas AHY. Seyogyanya Pak Andi Arief melakukan hal yang sama," kata Arteria.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief. Foto: Dok.Istimewa
Arteria mengatakan Puan tak mungkin mematikan mikrofon Fraksi Partai Demokrat karena beda pendapat. Ia meminta Demokrat untuk mengenali Puan lebih dekat.
Dia menyampaikan Demokrat telah mendapat kesempatan berbicara sebanyak dua kali. Selain itu, pembicara Demokrat telah melewati batas waktu lima menit yang diberikan pimpinan sidang.
"Tidak benar Mbak Puan mematikan mikrofon saat Pak Irwan bicara. Faktanya itu mati otomatis apabila pembicara berbicara lebih dari lima menit," tuturnya.
Rapat Paripurna pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja pada Senin (5/10) berlangsung memanas. Mikrofon Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PKS mati saat mengkritik draf tersebut.
Momen yang menyita perhatian adalah saat anggota Fraksi Demokrat Irwan Fecho menginterupsi. Saat ia meminta penundaan pembahasan, Puan terlihat memencet tombol untuk mematikan suara.
Aksi itu pun disusul walkout oleh Fraksi Demokrat. Aksi itu juga mengundang amarah Andi Arief di Twitter.
"Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani," tulis Andi dalam akun Twitter @AndiArief__.
0 Comments