Isu Mega Tsunami 524 M dari Alaska Viral, Gempa 7,5 SR Guncang Alaska Secara Nyata
Gempa 7,5 di Alaska /BMKG
IMPIANNEWS.COM -' Mega tsunami 524 M diprediksi akan jadi ancaman untuk dunia. Isu ini merebak ketika ahli geofisika melaporkan prediksi ini kepada NASA Earth Observatory.
"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," ujar salah satu peneliti, yang merupakan ahli geofisika Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.
"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang longsor, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunami", ujarnya.
Jika kalkulasi tim benar, hasil seperti itu tidak mungkin terpikirkan, karena peristiwa longsornya Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 oleh para saksi mata disamakan dengan ledakan bom atom.
Dan jika kalkulasi tim benar, maka hal ini seringkali dianggap sebagai gelombang tsunami tertinggi di zaman modern, mencapai ketinggian maksimum 524 meter.
Tak cukup dengan isu tsunami 524 M, Alaskan diguncang gempa magnitudo 7,5 pada 20 Oktober 2020.
Gempa berkekuatan 7,5 melanda Semenanjung Alaska pada Senin sore dan memicu peringatan tsunami di wilayah tersebut.
Peringatan tsunami diturunkan dalam beberapa jam dan kemudian dicabut seluruhnya pada Senin malam setelah gelombang setinggi sekitar 2 kaki menghantam ke pantai di beberapa daerah.
Akibat gempa dan adanya peringatakn tsunami di Alaskan, beberapa sekolah dievakuasi pada hari sebelumnya, tetapi tidak ada laporan kerusakan.
Survei Geologi AS mengatakan gempa terjadi pada 1.54 sore. PT sekitar 91 mil tenggara dari Sand Hill dan hampir 600 mil barat daya Anchorage.
Gempa tersebut memiliki kedalaman sekitar 25 mil. Beberapa gempa susulan besar juga tercatat pada magnitudo 5,8, 5,7, 5,2 dan 5,5.
Sirene darurat diaktifkan di Alaska dan dipantau oleh Pusat Operasi Darurat Kodiak. Polisi di kota Homer mengimbau warga di daerah dataran rendah untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi selama peringatakn tsunami belum dicabut.
David Adams, co-manager dari bed and breakfast di Sand Point, mengatakan kepada The Associated Press bahwa gempa terjadi begitu saja.
"Itu terjadi begitu saja," ujar David Adams, dikutip PORTAL JEMBER dari laman CBS News, dilansir impiannews.com.
Seorang warga Teluk Dingin, Alaska, berbagi video dari ruang tamunya saat dia dan ketiga anaknya meringkuk di bawah meja ketika gempa mengguncang rumah mereka.
"Kami menjadi sangat terbiasa dengan gempa bumi ini, dan saya telah belajar untuk menerima bahwa inilah yang harus kami tanggung ketika kami memutuskan untuk hidup di antara gunung berapi dan lempeng aktif, cincin api," kata Candace Nielsen.
Layanan Cuaca Nasional di Los Angeles dan San Diego mengatakan tidak ada ancaman tsunami di Pantai Barat.
Peringatan tsunami diberlakukan Senin sore untuk kepulauan Hawaii, tetapi sekali lagi tidak ada laporan tentang gelombang besar atau kerusakan apa pun.***
0 Comments