Donald Trump Sebut Joe Biden adalah Seorang Politisi Kotor dan Korup.
Kombinasi gambar yang dibuat pada tanggal 29 September 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (Kiri) dan calon Presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, bersiap-siap selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada 29 September 2020.
IMPIANNEWS.COM(AS).
Presiden AS Donald Trump mengancam akan memenjarakan Joe Biden dan keluarganya. Ancaman itu disampaikan Donald Trump dalam kampanyen di Macon, Georgia pada Jumat (16/10/2020) waktu setempat.
Donald Trump menyebutkan Joe Biden adalah seorang politisi kotor dan korup.
Sedangkan anaknya, Hunter Biden melakukan kerjasama bisnis dengan Ukraina dan China.
Serangan terbuka terhadap pribadi Joe Biden itu bukanlah yang pertama kali dilakukan Donald Trump,
Beberapa waktu yang lalu, ia juga menyebut Joe Biden seperti seekor anjing
"Kunci Bidens. Kunci Hillary," kata Trump di Macon, Georgia.
Teriakan itu disambut sorakan pendukung Donald Trump, "kunci dia," kata mereka.
"Kami telah belajar selama beberapa bulan terakhir: Joe Biden adalah politisi korup," kata Trump kepada para pendukungnya, "dan keluarga Biden adalah perusahaan kriminal."
Tak hanya itu, Donald Trump juga menyerangan Politisi Partai Demokrat lainnya yakni Hillary Clinton.
Donald Trump menyebut Hillary Clinton layak dipenjara karena telah menggunakan server miliki negara untuk korespondensi pribadi,
hal itu terjadi saat Hillary Clinton duduk sebagai menteri luar negeri di masa pemerintah Presiden Barack Obama.
Donald Trump sendiri terlihat semakin membabi buta dalam beberapa kampanye yang dilakukannya.
Hal ini menyusul ketertinggalan elektabilitas Donald Trump di belakang Joe Biden.
Padahal pemelihan Presiden Amerika Serikat kurang dari tiga minggu lagi.
Serangan terhadap Joe Biden didasarkan Donald Trump pada laporan New York Post dikutip impiannews.com pada awal pekan ini.
Laporan itu menyoroti dokumen bisnis putra Joe Biden, Hunter Biden di Ukraina dan China.
Artikel New York Post, mengutip email yang tidak diverifikasi dari laptop yang ditinggalkan di bengkel komputer Delaware,
Berdasarkan laporan itu, Donald Trump menuding Hunter Biden telah memperkenalkan seorang pengusaha Ukraina kepada ayahnya.
Pengusaha itu, menurut artikel itu, berterima kasih kepada Hunter Biden atas "kesempatan untuk bertemu ayahmu".
Tim Kampanye Biden mengatakan di kalendernya tidak ada catatan bahwa mantan wakil presiden itu pernah bertemu dengan pengusaha tersebut.
Hard drive laptop itu sendiri pada mulanya diberikan kepada sekutu Trump, Steve Bannon,
Kemudian, laptop itu diberikan kepada kepada pengacara Rudy Giuliani, Robert Costello.
Lalu Giuliani, mantan walikota New York dan pengacara Trump, memberikannya kepada Post.
Namun hal itu dibantah oleh Joe Biden,
"Saya tidak mendapat tanggapan. Kampanye kotor lagi," kata Biden, ketika ditanya tentang laporan itu.
Ia mengatakan, tidak pernah berbicara dengan putranya tentang urusan bisnis internasionalnya.
Email itu sendiri sebenarnya tidak memberikan bukti pertemuan.
The Washington Post melaporkan Kamis bahwa Trump telah diperingatkan tahun lalu bahwa Giuliani telah menjadi target intelijen Rusia untuk operasi pengaruh.
Upaya Giuliani untuk mendapatkan informasi yang meremehkan tentang Joe Biden dari pejabat Ukraina berkontribusi pada pemakzulan Trump di Dewan Perwakilan Rakyat.
Biden dan Trump dijadwalkan bertemu untuk debat presiden di Nashville Kamis depan, dan itu adalah pertemuan terakhir mereka dalam kampanye 2020. ( Tribunpekanbaru.com )
0 Comments